ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Bepotastine Besilate: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Sep 30, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Bepotastine besilate adalah obat untuk mengatasi bersin, hidung berair, mata gatal, dan sakit tenggorokan yang disebabkan oleh rhinitis alergi;
  • Manfaat bepotastine besilate juga dapat membantu mengobati biduran (urtikaria) dan iritasi mata akibat konjungtivitis;
  • Dosis bepotastine besilate tablet adalah 2 x sehari 10 mg, sedangkan dosis obat tetes mata adalah 2 x sehari 1 tetes setiap mata;
  • Efek samping bepotastine besilate yang mungkin terjadi adalah gampang haus, mengantuk, mual muntah, sakit kepala, dan iritasi mata;
  • Tidak untuk bayi dan anak-anak, lansia, ibu hamil dan menyusui, serta orang-orang yang memiliki riwayat alergi bepotastine;
  • Klik untuk mendapatkan bepotastine besilate atau obat alergi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Bepotastine besilate adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti bersin, hidung berair, mata gatal, dan sakit tenggorokan yang disebabkan oleh rhinitis alergi. Obat ini termasuk antihistamin yang bekerja dengan cara menghambat produksi histamin yang memicu reaksi alergi pada tubuh.

Bepotastine besilate tersedia dalam 2 bentuk, yaitu tablet dan obat tetes mata. Sediaan obat tetes mata tidak bisa mengobati mata merah atau iritasi yang disebabkan oleh penggunaan lensa kontak. 

Mengenai Bepotastine Besilate

Golongan

Resep dokter

Kemasan

  • Tablet 10 mg
  • Obat tetes mata 15 mg/ml (1,5%)

Kandungan

Bepotastine besilate

Manfaat Bepotastine Besilate

Bepotastine besilate digunakan untuk mengatasi rhinitis alergi, yaitu peradangan yang disebabkan oleh reaksi imun yang berlebihan akibat paparan alergen. Tanda dan gejala rhinitis alergi meliputi:

  • Hidung tersumbat atau berair;
  • Mata gatal dan berair;
  • Mata bengkak;
  • Hidung kemerahan;
  • Bersin;

Selain itu, manfaat bepotastine besilate juga dapat membantu mengobati biduran (urtikaria) dan iritasi mata akibat konjungtivitis.

Kontraindikasi

  • Bayi dan anak-anak;
  • Lansia;
  • Ibu hamil dan menyusui;
  • Memiliki riwayat alergi bepotastine.

Efek samping Bepotastine Besilate

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan bepotastine besilate dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping bepotastine besilate yang mungkin terjadi antara lain:

  • Gampang haus;
  • Mengantuk:
  • Nyeri lambung;
  • Diare;
  • Kelelahan:
  • Mual muntah;
  • Sakit kepala;
  • Iritasi mata;
  • Rasa tidak enak di lidah.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Bepotastine Besilate

Dosis bepotastine besilate bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis bepotastine besilate yang umum diresepkan adalah:

  • Tablet: 2 x sehari 10 mg;
  • Obat tetes mata: 2 x sehari 1 tetes setiap mata.

Sebelum menggunakan obat tetes mata, pastikan Anda mencuci tangan terlebih dahulu. Hindari menyentuh ujung pipet untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Petunjuk penggunaan obat tetes mata bepotastine besilate:

  • Miringkan kepala ke belakang, lalu lihat ke atas;
  • Tarik kelopak mata bawah ke arah bawah, lalu teteskan 1 tetes obat;
  • Lihat ke bawah dan tutup mata selama 1-2 menit;
  • Lakukan hal yang sama untuk mata sebelahnya;
  • Letakkan ibu jari dan telunjuk di sudut mata Anda (dekat hidung) dan tekan lembut. Ini akan membantu mencegah obat mengalir ke luar;
  • Jangan berkedip maupun menggosok mata;

Interaksi Bepotastine Besilate

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. 

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan bepotastine besilate adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu seperti penyakit hati (liver) atau gangguan ginjal;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Tidak boleh menggunakan bepotastine besilate saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Hati-hati penggunaan pada lansia karena obat ini dapat meningkatkan tekanan darah;
  • Jangan menggunakan lensa kontak selama menggunakan obat tetes mata mengandung bepotastine besilate atau mata Anda sedang memerah;
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin karena obat ini dapat menyebabkan kantuk, sakit kepala, atau pandangan kabur sesaat;
  • Jika Anda menggunakan obat mata jenis lainnya (misalnya obat tetes atau salep mata), berikan jeda sekitar 5 menit sebelum menggunakan obat tersebut. Gunakan obat tetes mata sebelum salep mata supaya obat tetes bisa terserap ke mata secara maksimal;
  • Hentikan pengobatan jika obat mulai berubah warna menjadi keruh. Menggunakan obat yang sudah terkontaminasi dapat memicu infeksi, kerusakan serius pada mata, hingga kehilangan penglihatan;
  • Jangan berhenti menggunakan obat tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, hal ini malah bisa memicu reaksi efek samping dan memperparah kondisi Anda.

Artikel terkait:


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app