Benarkah Remaja Pemakai Vape Memiliki Kemungkinan Menjadi Perokok Tembakau?

Dipublish tanggal: Mei 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Benarkah Remaja Pemakai Vape Memiliki Kemungkinan Menjadi Perokok Tembakau?

Vape atau sebutan keren untuk rokok elektrik memang menjadi produk yang cukup diminati saat ini. Awalnya vape digunakan untuk mengatasi rasa ketergantungan terhadap rokok tembakau. 

Namun kini pemakaiannya sudah menjadi bagian dari tren dan gaya hidup. Tidak sedikit pula remaja yang menggunakan produk ini dikarenakan sensasinya yang mirip dengan rokok. Selain itu pilihan rasanya juga bervariasi, sesuaikan saja dengan selera.

Kelebihan lain dari vape adalah kemasannya yang ringkas dan bisa dibawa kemana-mana. Banyak yang percaya kalau efek negatif yang dihasilkan lebih kecil daripada rokok tembakau. Memang kandungan bahan kimianya cukup sedikit, namun risiko masalah kesehatan tetap tidak bisa dihindari. 

Menghisap vape sama juga dengan memasukkan bahan berbahaya yang berasal dari asap vape. Yang menjadi perdebatan saat ini adalah benarkah remaja yang menggunakan vape beresiko menjadi perokok tembakau kelak di kemudian hari?

Remaja Rentan Menjadi Perokok Tembakau Setelah Menggunakan Vape

Pemakaian vape awalnya hanya untuk mengikuti tren semata. Namun lama-kelamaan akan keterusan dan terus menggunakannya. Begitulah sifat remaja Indonesia secara umum. Bahkan menurut penelitian, sebagian besar dari mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi dan akan menggunakan rokok tembakau di tahun berikutnya.

Meski bahaya rokok tembakau sudah mereka ketahui, namun rasa ingin tahu yang mereka miliki sangatlah tinggi. Mencoba merokok tembakau satu kali, nyatanya tidak akan menjamin kebiasaan tersebut bisa dihentikan. Malah banyak remaja yang mengubah pandangannya dan beranggapan rokok tembakau memiliki sedikit risiko daripada vape.

Benarkan Vape Lebih Aman?

Salah satu alasan mengapa banyak perokok yang berpindah menggunakan vape karena ingin mengurangi risiko berbagai penyakit. Memang kandungan bahan kimia yang terdapat dalam asap vape lebih kecil daripada rokok tembakau. Namun banyak penelitian yang membuktikan bahwa vape juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan dan salah satunya adalah serangan jantung.

Walaupun terkesan lebih aman, tetap saja pemakaian vape bisa memberikan efek negatif bagi kesehatan. Nikotin cair yang dipakai dapat memicu berbagai penyakit yang berbahaya. Belum lagi bagi remaja yang sudah menggunakan produk ini, risikonya semakin meningkat dan bahkan dapat mengalami gangguan kesehatan di usia yang cukup muda.

Penyebab Pengguna Vape Berpindah Memakai Rokok Tembakau

Sebagian besar remaja beralasan, menggunakan vape jauh lebih nyaman dan tersedia berbagai varian rasa. Namun setelah itu mereka justru beranggapan bahwa bahaya akan rokok tembakau sebenarnya dilebih-lebihkan. Para remaja menilai pemakaian rokok tembakau cukup aman. Karena itulah banyak pengguna vape yang akhirnya berpindah memakai rokok tembakau.

Memang belum ada penelitian yang menunjukkan kecenderungan remaja menggunakan rokok tembakau setelah memakai vape. Tapi apabila dilihat dari jenis kelamin, pendidikan, dan kebiasaan orangtua, risiko untuk berpindah ke rokok tembakau masih ada. 

Jika remaja berpindah karena ingin mendapatkan sensasi yang lebih. Lain halnya dengan perokok yang sudah dewasa. Kecenderungan yang mereka miliki malah sebaliknya yaitu berpindah memakai vape dengan alasan agar bisa berhenti merokok.

Kandungan bahan kimia dalam vape tetap dikategorikan bahaya terutama jika intensitas pemakaian tinggi. Racun yang terbawa masuk kedalam tubuh bisa memberikan efek yang buruk bagi kesehatan termasuk memicu penyakit yang menyakitkan. 

Karena itulah sebaiknya hindari pemakaian nikotin baik yang terdapat pada rokok tembakau maupun vape. Terapkan pola hidup yang sehat agar kondisi badan tetap fit dan terbebas dari serangan berbagai macam penyakit.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
E-Cigarette Use Among Adolescents: An Overview of the Literature and Future Perspectives. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5879739/)
Electronic Cigarettes: Vulnerability of Youth. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4359356/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app