HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Batuk Darah - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 9, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 19, 2019 Waktu baca: 3 menit

Melihat adanya darah pada saat Anda batuk merupakan hal yang mengagetkan, baik darah tersebut banyak atau sedikit. Batuk darah selalu berhubungan dengan gejala suatu penyakit. 

Darah dapat keluar dari hidung, tenggorokan, jalur nafas bagian atas atau paru-paru. Isitilah medis untuk batuk darah adalah hemoptysis atau hemoptoe. Tingkat keseriusan kondisi bergantung pada banyaknya darah dan jangka waktu batuk berdarah, tetapi gejala ini tidak boleh diabaikan.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Segera periksakan diri Anda ke dokter setelah terjadi batuk darah, karena batuk berdarah adalah tanda masalah pernapasan serius. Segera dapatkan bantuan medis apabila:

  • Anda mulai batuk berdarah diikuti dengan riwayat sering terjatuh atau cedera pada bagian dada (didapatkan lebam atau luka pada dada)
  • Anda batuk berdarah dengan jumlah kira-kira lebih dari satu sendok makan atau dalam jumlah besar
  • Juga terdapat darah pada urin atau feses
  • Anda merasakan nyeri di dada, pusing, demam, lemas, atau nafas pendek
  • Batuk darah disertai demam yang tinggi
  • Batuk darah yang disertai riwayat batuk lebih dari 2 minggu

Darah yang keluar dari paru-paru atau jalur pernapasan biasanya terlihat bergelembung. Hal ini dikarenakan darah tercampur dengan udara dan lendir pada paru-paru. 

Warna darah dapat terlihat merah pudar hingga merah cerah. Lendir dapat seluruhnya terlihat ada darahnya atau hanya ada sedikit darah tercampur pada lendir. Pendarahan melalui mulut (akibat dari sayatan misalnya) bukan merupakan kasus yang sama dengan batuk darah.

Penyebab Potensial Utama

Gejala dapat disebabkan masalah yang banyak dan berbeda, mulai dari iritasi pada tenggorokan hingga kanker paru-paru. Saat batuk darah bukan merupakan gejala yang dapat diabaikan, kebanyakan kasus merupakan episode yang tidak parah dan tidak serius. 

Saat seseorang memiliki penyakit pernapasan atau batuk yang kuat, hal ini dapat mengiritasi jalur pernapasan dan berpotensi menyebabkan batuk darah. 

Berdasarkan American Academy of Family Physicians, pada seting dokter, infeksi pernapasan yang tidak parah, asma, dan chronic obstructive pulmonary disease (COPD) merupakan penyebab umum batuk darah. Pada seting rumah sakit, pasien kemungkinan mengalami bronchiectasis, kanker paru-paru, bronkitis, atau pneumonia. 

Namun, penyebab umum batuk darah yang universal adalah tuberkulosis. Ada beberapa penyebab batuk darah yang berpotensi serius. Berikut adalah penyebab batuk darah yang memerlukan perawatan medis, antara lain:

  • Trauma pada dada
  • Menghirup partikel asing
  • Cidera pada arteri di paru-paru
  • Cystic fibrosis
  • Kanker paru-paru
  • Bercak darah pada paru-paru
  • Tuberkulosis

Terakhit, tes medis tertentu dan prosedus seperti bronkoskopi, spirometri, laringoskopi, tonsilektomi, operasi hidung, dan biopsi jalur napas bagian atas, dapat memberikan efek samping pada batuk darah.

Cara untuk Meredakan Gejala

Tergantung pada penyebabnya, batuk darah dapat diobati dengan beberapa cara. Jika iritasi tenggorokan ringan karena batuk yang berlebihan adalah penyebabnya, maka lozanges tenggorokan yang dijual bebas dan supresan batuk cukup untuk meredakan. Dokter akan memeriksa dada dan paru-paru Anda, dan biasanya akan dimulai dengan X-ray dada. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan berikut ini:

  • Bronskopi (melihat bagian dalam paru-paru dengan kamera yang ada sinarnya)
  • CT Scan pada dada (untuk melihat rongga dada dalam keadaan potongan melintang)
  • Penghitungan sel darah (untuk memperlihatkan masalah atau penyakit)
  • Biopsi paru-paru (untuk menghilangkan dan memeriksan secuil jaringan dari paru-paru)
  • VQ scan paru-paru (untuk mengevaluasi aliran darah dan aliran udara melalui paru-paru)
  • Pulmonary angiography (untuk menilai aliran darah pada paru-paru)
  • Sputum culture (untuk menemukan organisme penyebab infeksi)
  • Pulse oximetry (untuk mengecek level oksigen pada darah)

Pemeriksaan tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi atau menemukan penyakit atau masalah tertentu yang dapat menyebabkan batuk darah. 

Tujuan untuk mengobati batuk darah utamanya adalah untuk menghentikan pendarahan, jika kuantitas darah banyak, dan untuk mengobati penyebab utamanya. Jika infeksi adalah penyebab utamanya, dokter akan memberi resep obat.

Bagaimana Cara untuk Mencegah Batuk Berdarah

Batuk berdarah adalah gejala penyakit, masalah atau gangguan. Mengabaikan gejala yang merupakan penyebab utama dapat menyebabkan kondisi semakin parah. 

Pencegahan dilakukan dengan mengetahui penyebab dan mendapatkan pengobatan yang sesuai. Berhenti merokok, atau tidak sama sekali merokok, begitu pula dengan menghindari udara luar yang berpolusi dan berasap tebal merupakan hal yang penting.

 


32 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Seidu, L. WebMD (2016). Slideshow: A Visual Guide to Understanding Bronchitis. (https://www.webmd.com/lung/ss/slideshow-bronchitis-overview)
Ambardekar, N. WebMD (2017). Coughing Up Blood (Hemoptysis). (https://www.webmd.com/lung/coughing-up-blood)
Elridge, L. Very Well Health (2019). When Is Coughing Up Blood an Emergency? (https://www.verywellhealth.com/coughing-up-blood-possible-causes-2249394)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app