GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Kenapa Kita Tak Boleh Sembarangan Mengonsumsi Tramadol?

Dipublish tanggal: Sep 4, 2020 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Kenapa Kita Tak Boleh Sembarangan Mengonsumsi Tramadol?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Tramadol adalah obat pereda nyeri tingkat sedang hingga berat yang umumnya digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri setelah tindakan operasi.
  • Obat tramadol membutuhkan resep dokter dan penggunaannya harus dengan dosis yang tepat. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan suntikan.
  • Obat tramadol ini hanya boleh digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun dengan pengawasan yang ketat.
  • Penyalahgunaan tramadol bisa menyebabkan kecanduan dan berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
  • Klik untuk mendapatkan obat nyeri yang dijual secara bebas ke rumah Anda di HDMall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Tramadol tak lagi menjadi obat yang asing di telinga. Coba ingat-ingat lagi ada berapa banyak berita tentang penyalahgunaan tramadol yang kita dengar dan simak. Kalau begini, pertanyaan yang harus dijawab adalah: Memangnya tramadol itu berbahaya?

Tramadol obat apa?

Tramadol hydrochloride (HCl) atau tramadol pada dasarnya merupakan obat pereda nyeri yang umumnya digunakan untuk mengurangi rasa sakit setelah tindakan operasi. Tramadol hanya bisa dibeli serta digunakan dengan resep dan di bawah pengawasan ketat dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan suntikan. 

Tramadol bekerja dengan memengaruhi reaksi kimia pada sistem saraf otak. Tramadol sendiri termasuk obat analgesik opioid alias pereda nyeri dengan efek yang menyerupai narkotika. 

Tramadol berfungsi untuk memberikan respons bagi tubuh dalam mengurangi rasa nyeri tingkat sedang hingga berat. Beberapa kondisi yang membutuhkan obat pereda nyeri seperti tramadol adalah penderita kanker serta pasien yang baru menjalani operasi patah tulang maupun gangguan saraf.

Baca juga: Obat Pereda Nyeri Ampuh: Acetaminophen Atau Obat OAINS?

Bahaya penyalahgunaan tramadol

Tramadol sebenarnya bukan termasuk narkotika, tetapi memiliki efek yang mirip dengan narkotika. Sebagai analgesik, tramadol dapat menimbulkan perasaan tenang, halusinasi, dan melayang. Efek ini muncul karena tramadol bekerja dengan mengubah cara kerja otak dalam menerima rasa sakit. 

Cara kerja tramadol mirip dengan cara kerja tubuh saat menghasilkan endorfin alami. Endorfin adalah zat kimia yang diproduksi secara alami oleh sistem saraf pusat dan kelenjar pituitari saat manusia merasa bahagia dan mendapat istirahat yang cukup. Endorfin memberikan perasaan senang dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Sayangnya, efek yang demikian justru kerap disalahgunakan sehingga tramadol acap digunakan sebagai pengganti narkotika. Tramadol sebenarnya sangat dibutuhkan dalam dunia medis dan pengobatan. Seharusnya tramadol hanya digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat tindakan medis tertentu. 

Penyalahgunaan tramadol berisiko tinggi membahayakan kesehatan tubuh, menurunkan fungsi otak, bahkan meningkatkan risiko kematian. Penyalahgunaan obat dengan dosis berlebih, baik dari segi jumlah maupun durasi konsumsi, bisa menyebabkan kecanduan.

Regulasi yang mengatur penggunaan tramadol bisa ditemukan dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No.10 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-obat Tertentu (OOT) yang Sering Disalahgunakan. Obat yang termasuk dalam OOT dalam peraturan ini adalah:

  1. tramadol
  2. triheksifenidil
  3. klorpromazin
  4. amitriptilin
  5. haloperidol, dan/atau
  6. dekstrometorfan

Cara mengatasi efek penyalahgunaan tramadol

Tramadol akan bermanfaat jika digunakan sesuai indikasi pemakaian dan dosis yang tepat. Oleh karenanya, pengguna tramadol harus rutin berkonsultasi dan memeriksakan kesehatannya kepada dokter. 

Jika mengalami kecanduan, pengguna tramadol membutuhkan program rehabilitasi untuk melawan efek ketergantungan obat tersebut. Sejumlah gejala putus tramadol yang bisa terjadi selama masa rehabilitasi adalah sakau, depresi, serta keinginan bunuh diri. Itulah sebabnya orang yang ingin memutus kecanduan tramadol membutuhkan dukungan penuh dari lingkungan sekitar dan tenaga medis profesional.

Dosis tramadol

Tramadol tablet dan kapsul tersedia dengan kemasan 100 mg, 200 mg, dan 300 mg. Obat ini hanya boleh diresepkan kepada orang-orang berusia di atas 12 tahun dan tidak boleh dikonsumsi dalam jangka panjang. 

Dosis umum penggunaan tramadol untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas dan dewasa adalah 50-100 mg per hari, setiap 4-6 jam yang diminum secara oral. Dosis maksimal obat tramadol tidak boleh melebihi 400 mg per hari karena bisa menyebabkan overdosis. 

Jika pasien telah berusia 75 tahun ke atas, dosis tramadol tidak boleh melebihi 300 mg per hari. Catatannya pemberian dosis yang tepat bisa berbeda dan bergantung pada indikasi penggunaan serta kondisi kesehatan pasien. Ikuti petunjuk dokter dan aturan pakai obat secara ketat.

Penggunaan tramadol dalam bentuk injeksi atau suntikan hanya bisa dilakukan oleh petugas medis di rumah sakit dengan dosis yang telah ditentukan oleh dokter.

Siapa saja yang tidak boleh mengonsumsi tramadol?

Ibu hamil dan ibu menyusui tidak disarankan untuk mengonsumsi tramadol karena dapat berefek pada kesehatan janin. Beberapa kondisi lain yang tidak diperbolehkan mengonsumsi tramadol adalah:

  • Memiliki gangguan pernapasan akut, termasuk penyakit asma
  • Memiliki masalah penyumbatan pada perut atau usus
  • Memiliki masalah fungsi ginjal, hati, maupun kandung kemih
  • Sedang mengonsumsi obat antidepresan dan minuman beralkohol

Efek samping tramadol

Konsumsi obat tramadol menimbulkan sejumlah efek samping sebagai tanda reaksi alergi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Gatal pada kulit
  • Muncul ruam kemerahan
  • Pusing atau sakit kepala
  • Sulit bernapas
  • Mual dan muntah
  • Mulut kering
  • Keringat berlebih
  • Bengkak pada area wajah dan mulut

Efek samping tersebut bisa terjadi hingga beberapa hari sejak mengonsumsi tramadol. Bahkan efek samping fatal bisa saja terjadi jika obat digunakan tidak sesuai dengan dosis yang tepat, mulai dari halusinasi, masalah fungsi jantung, tekanan darah tinggi, mudah gelisah, sesak napas, hingga henti napas. Maka dari itu, jangan sekali-kali menggunakan tramadol di luar resep dan pengawasan dokter.

Baca juga: Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse) Berbahaya Bagi Tubuh


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app