Bahaya Penyakit Cacar Ular (Herpes Zoster) pada Manusia

Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Okt 16, 2019 Waktu baca: 4 menit
Bahaya Penyakit Cacar Ular (Herpes Zoster) pada Manusia

Hampir sebagian orang pasti pernah mengalami cacar air terutama ketika masih anak-anak atau usia remaja. Tetapi apakah Anda pernah mendengar mengenai penyakit cacar ular? 

Sebenarnya penyakit cacar air (chickenpox) dan cacar ular (shingles) memiliki virus penyebab yang sama, yakni varicella-zoster virus. Jika cacar air merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kulit melepuh dan disertai dengan rasa gatal serta ruam pada kulit, cacar ular merupakan fase lanjutan dari infeksi cacar air yang sudah berakhir tetapi virus varicella-zoster masih bertahan dalam tubuh dan kembali aktif.

Gejala atau tanda cacar ular yang biasa dirasakan terlihat hampir sama dengan cacar air, di antaranya munculnya ruam yang menyakitkan di salah satu bagian tubuh dan akan membentuk luka lepuhan yang mulai mengering setelah 7-10 hari kemudian. Hal ini juga disertai dengan demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan rasa gatal di sekitar ruam.

Untuk mendiagnosis cacar ular (Shingles/Herpes Zoster), penderita perlu menjalani tes pemeriksaan fisik pada ruam dan lepuhan di kulit. Selain itu, mungkin saja dilakukan pengujian sampel kulit untuk memeriksa sampel jaringan atau cairan untuk memastikan virus penyebabnya.

Bahaya Cacar Ular (Herpes Zoster)

Selain menimbulkan ruam dan gatal pada kulit, cacar ular (Herpes Zoster) juga dapat menyebabkan komplikasi pada beberapa bagian tubuh, di antaranya:

  • Postherpetic neuralgia, rasa nyeri yang baru muncul setelah penyakit cacar ular sembuh
  • Kerusakan mata, jika cacar ular terjadi di area dekat mata terutama pada kornea mata
  • Infeksi kulit akibat bakteri yang dapat terjadi akibat luka lepuh terbuka dan sudah pecah
  • Pneumonia, penyakit infeksi pada paru-paru
  • Radang otak atau sumsum tulang belakang, seperti ensefalitis atau meningitis
  • Sindrom Ramsay Hunt, penyakit yang mempengaruhi saraf kepala dan gangguan keseimbangan
  • Pembengkakan atau peradangan pada organ paru-paru, otak, maupun liver

Bahkan menurut beberapa penelitian terbaru, kondisi cacar ular (Herpes Zoster) yang serius juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Hal ini mungkin terjadi akibat duplikasi virus di dalam dinding arteri jantung sehingga menyebabkan penumpukan lemak atau mungkin diakibatkan oleh rasa sakit dan stres sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi.

Faktor Risiko Terkena Cacar Ular (Herpes Zoster)

Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cacar ular (shingles), seperti:

  • Berusia di atas 60 tahun
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
  • Pernah mengalami trauma fisik
  • Mengonsumsi obat-obatan seperti obat steroid
  • Menderita penyakit kanker, HIV AIDS, atau penyakit lain yang menyerang sistem kekebalan tubuh

Selain itu, cacar ular dapat menular kepada orang yang belum pernah menderita cacar air dan belum mendapatkan vaksinasi, terlebih ketika mereka sedang tidak fit (daya tahan tubuh lemah), dalam kondisi hamil, ataupun bayi baru lahir.

Usia lanjut (> 60 tahun)

Cacar ular cenderung terjadi pada orang dengan usia lanjut karena biasanya mereka memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Mereka juga rentang mengalami radang paru-paru dan radang otak. Untuk mencegah hal tersebut, pria maupun wanita di atas usia 50 tahun disarankan untuk menerima vaksin ataupun obat antivirus.

Ibu hamil

Ibu hamil pun rentan terkena cacar air ataupun cacar ular, terutama mereka yang belum pernah mengalami cacar air dan belum divaksinansi, sehingga ada baiknya untuk mendapatkan vaksin cacar air sebelum hamil. Jika cacar ular (Herpes Zoster) terjadi, kondisi ini juga cukup berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir pada anak.

Cara Mengatasi Cacar Ular (Herpes Zoster)

Untuk mengatasi penyakit cacar ular (Herpes Zoster) biasanya Anda akan diberikan beberapa cara pengobatan, termasuk melalui obat-obatan:

  • Obat anti-virus, seperti acyclovir, valacyclovir, maupun famciclovir untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan
  • Obat anti-inflamasi, termasuk ibuprofen untuk meringankan rasa sakit dan bengkak
  • Obat analgesik untuk mengurangi rasa sakit 
  • Obat anti-depresan untuk mengobati nyeri berkepanjangan 
  • Obat antihistamin seperti diphenhydramine (Benadryl) untuk mengobati gatal
  • Capsaicin, seperti Zostrix untuk membantu mengurangi risiko sakit saraf jangka panjang (postherpetic neuralgia)

Selain itu, Anda juga diminta untuk beristirahat total, mengoleskan kompres dingin dan basah pada ruam kulit untuk mengurangi rasa sakit dan gatal, serta mengoleskan lotion yang mengandung kalamin maupun koloid untuk meredakan rasa sakit dan gatal.

Penyakit cacar ular (Herpes Zoster) ini biasanya akan hilang dalam beberapa minggu, tetapi jika gejala tak kunjung reda atau menghilang dalam waktu 10 hari, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: Rekomendasi Obat untuk Penyakit Kulit Herpes

Cara Mencegah Cacar Ular (Herpes Zoster)

Untuk mencegah cacar ular, pemberian vaksin sangat diperlukan, baik vaksin untuk mencegah cacar air (tahap awal) maupun cacar ular (tahap lanjutan). Vaksin cacar air (varicella) merupakan salah satu jenis vaksin yang diwajibkan pada anak-anak dan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan Anda terdampak cacar air yang biasanya menjadi penyebab cacar ular di kemudian hari.

Selain itu, ada 2 jenis vaksin cacar ular (Herpes Zoster), yaitu Zostavax dan Shingrix yang dianggap mampu melindungi diri dari virus varicella-zoster, penyebab penyakit cacar ular. Tetapi vaksinasi juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti kemerahan, nyeri, bengkak, serta gatal di sekitar area suntikan.

Pemberian vaksin ini belum tentu menjamin bahwa Anda tidak akan terkena cacar ular, tetapi vaksin ini akan membantu mengurangi kemungkinan Anda terkena penyakit cacar ular (Herpes Zoster). Hal tersebut juga dapat membantu menghindarkan Anda dari komplikasi atau penyakit lain yang dapat timbul setelah menderita cacar ular.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shingles: Symptoms with Pictures. Healthline. (https://www.healthline.com/health/shingles-pictures)
Shingles: Treatment, Symptoms, Stages, Vaccine & Medications. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/shingles_herpes_zoster/article.htm)
Shingles Pictures: What the Shingles Rash Looks Like. WebMD. (https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/shingles/ss/slideshow-shingles-pictures)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app