Bahaya Mandi Dengan Bath Bomb Bagi Kesehatan Kulit

Dipublish tanggal: Jul 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Bahaya Mandi Dengan Bath Bomb Bagi Kesehatan Kulit

Mandi di bathtub setelah melakukan aktivitas panjang merupakan hal yang menyenangkan karena dapat membuat tubuh lebih rileks dan menghilangkan beban setelah seharian bekerja. 

Pada zaman modern saat ini ada banyak aksesoris mandi yang dapat membuat waktu berendam Anda menyenangkan, salah satunya dengan menggunakan bath bomb.

Bath bomb merupakan campuran dan gabungan dari beberapa bahan yang dipadatkan dan akan berbuih atau larut ketika basah. 

Campuran tersebut biasanya terdiri dari minyak esensial, wangi-wangian, buih, dan pewarna untuk air mandi. Nah, selain dapat menampilkan warna dan efek yang menyenangkan ketika dilarutkan, bath bomb juga memiliki beberapa efek samping yang buruk bagi kulit. 

Bagaimana penggunaan bath bomb bisa berbahaya bagi kondisi kulit. Simak penjelasan pada artikel berikut.

Apakah Bath Bomb Aman? Berikut Bahaya Kandungan Bath Bomb

Pewangi merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam membuat bath bomb. Tapi kenyataannya, pewangi sintetis merupakan salah satu bahan paling beracun dalam produk mandi. 

Banyak yang diketahui atau dicurigai sebagai bahan berbahaya, termasuk phthalates dan bahan kimia lain yang dapat memicu kekacauan hormon dan meningkatkan risiko penyakit seperti infertilitas, kanker payudara, diabetes tipe 2 dan masih banyak lagi. 

Waktu antara pajanan dan gejala penyakit dapat terpisah selama beberapa dekade.

Campuran wewangian pada bath bomb telah dikaitkan dengan masalah kanker, neurotoksisitas, alergen, iritasi pernapasan, dan racun lingkungan.

Asetaldehida merupakan salah satu senyawa pewangi yang umum digunakan yang berpotensi karsinogenik bagi manusia dan berdampak buruk pada ginjal, sistem saraf, dan sistem pernapasan.

Selain pewangi penggunaan pewarna bahan makanan pada bath bomb juga berbahaya bagi tubuh. 

Sebuah penelitian menemukan bahwa kulit sebenarnya dapat menyerap pewarna beracun, terutama melalui kulit yang baru saja dicukur dan pada selaput lendir.

 Dari sana, pewarna diserap langsung ke aliran darah, alih-alih dipecah dalam usus atau didetoksifikasi melalui hati.

Pewarna umum yang digunakan dalam bath bomb telah terbukti menyebabkan reaksi alergi dan gejala ADHD pada anak-anak. Pewarna kuning tertentu bahkan dapat meningkatkan risiko kanker adrenal dan ginjal.

Apakah Bath Bomb aman jika mengandung asam borat alami?

Beberapa resep bath bomb yang dibeli di toko dan di rumah membutuhkan kandungan asam borat. Meskipun asam anorganik tersebut kadang-kadang bermanfaat dalam mengatasi infeksi ragi vagina dan athlete’s foot karena sifat anti-jamur yang kuat, namun asam borat juga memiliki kekurangan.

Penelitian menemukan bukti kuat bahwa asam borat bertindak sebagai pengganggu hormon pada manusia. Bahan tersebut dilarang untuk digunakan dalam kosmetik di Jepang dan Kanada. 

Bahkan, pemerintah Kanada merekomendasikan untuk menghindari penggunaan asam borat dalam pengendalian hama dan dalam seni dan kerajinan, termasuk menggunakannya untuk membuat slime dan membuat model tanah liat. 

Para pejabat kesehatan Kanada mengatakan paparan asam borat yang berlebihan berpotensi menyebabkan efek pada kesehatan perkembangan dan reproduksi.

Bahaya menggunakan Bath Bomb bagi kulit

Agar bath bomb menjadi begitu menarik, wangi dan berwarna-warni, ada banyak bahan-bahan ditambahkan yang dapat menyebabkan reaksi tidak menyenangkan setelah terpapar pada kulit, seperti gatal atau kemerahan. 

Bahan seperti glitter mungkin akan terlihat menarik saat dilihat, tetapi semua glitter tersebut mungkin tidak hilang saat mandi, dan bisa menempel pada tubuh Anda, yang mengakibatkan iritasi pada kulit.

Gejala umum yang biasanya tampak ketika seseorang sering menggunakan bath bomb saat berendam dan biasanya muncul pada daerah selangkangan atau lutut, yaitu kulit memerah, kulit gatal dan kulit terkelupas.

Tergantung pada jenis produknya, bath bomb sebenarnya dapat mempengaruhi pH kulit khususnya pada pH vagina Anda dan dapat menyebabkan iritasi atau pertumbuhan jamur berlebih, yang dapat menyebabkan infeksi. 

Wanita yang memiliki masalah dengan iritasi vagina di masa lalu lebih baik mandi air hangat atau mandi tanpa menggunakan bath bomb, dan hanya membersihkan tubuh mereka dengan sabun ringan.

Oleh karena itu sebelum menggunakan bath bomb sebaiknya kenali bahan-bahan yang digunakan dan konsultasikan ke dokter kulit Anda mengenai manfaat penggunaanya. 

Untuk menghindari paparan bahan kimia dalam bath bomb, Anda dapat membuat bath bomb dengan bahan-bahan yang alami di rumah. Coba cari di internet mengenai pembuatan bath bomb yang alami dan sehat bagi kulit.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Are Bath Bombs Safe? The Best Ones, According to Dermatologists. Health.com. (https://www.health.com/beauty/are-bath-bombs-safe)
Is Marinating in the Tub With a Bath Bomb Safe for Your Skin?. Health Essentials from Cleveland Clinic. (https://health.clevelandclinic.org/is-marinating-in-the-tub-with-a-bath-bomb-safe-for-your-skin/)
Bath Bombs and Dangerous Chemicals. Healthline. (https://www.healthline.com/health-news/chemicals-in-bath-bombs)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app