Suka Berenang? Perhatikan Bahaya Klorin di Air Kolam Renang

Dipublish tanggal: Okt 29, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Des 17, 2019 Waktu baca: 3 menit
Suka Berenang? Perhatikan Bahaya Klorin di Air Kolam Renang

Apakah Anda salah satu penggemar olahraga renang? Olahraga jenis ini memang menyenangkan dan digemari oleh banyak orang. Sensasi segar akan lebih terasa jika dibandingkan dengan jenis olahraga lain seperti lari atau bersepeda. Selain itu, renang juga dapat membantu melatih seluruh otot tubuh, memperkuat jantung, menurunkan risiko diabetes, serta membantu menurunkan berat badan.

Tetapi saat berenang, Anda pun harus tetap berhati-hati karena seringkali air kolam renang ditambah dengan klorin yang tidak baik bagi kesehatan dan dapat menimbulkan efek samping terutama pada kulit. 

Bahaya klorin bagi kesehatan

Klorin biasanya lebih dikenal dengan kaporit, fungsinya adalah untuk menjernihkan air dan membunuh bakteri. Meskipun klorin bermanfaat, namun klorin juga memiliki efek berbahaya bagi tubuh bila terpapar secara berlebihan, seperti: 

Memicu terjadinya alergi pada kulit

Apabila kulit terlalu banyak terpapar klorin, maka tubuh dapat menimbulkan reaksi alergi. Klorin dapat menempel pada rambut dan kulit sehingga dapat mengganggu kesehatan, termasuk membuat rambut menjadi rapuh dan kulit menjadi kering. Selain itu, ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa Anda terlalu banyak terkena paparan klorin, di antaranya: 

  • Kulit menjadi kering dan bersisik
  • Rambut rapuh 
  • Peradangan kulit (kulit nyeri dan perih saat disentuh)
  • Iritasi mata
  • Gatal-gatal
  • Muncul ruam kemerahan pada kulit

Apabila gejala di atas terjadi, sebaiknya segera cuci dan bilas kulit dengan air bersih. Apabila keluhan masih terjadi, maka Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menghilangkan keluhan tersebut.

Meningkatkan resiko gangguan pernafasan

Tidak hanya menimbulkan gejala alergi di kulit, klorin juga dapat mengiritasi saluran pernafasan sehingga menyebabkan terjadinya asma atau munculnya reaksi alergi pada saluran pernafasan. Selain itu, efek klorin juga dapat menyebabkan sulit bernafas dan tenggorokan menjadi bengkak.

Pada anak-anak, apabila terlalu lama berenang di kolam renang yang mengandung klorin, maka dapat menyebabkan rinitis atau radang selaput lendir hidung, meningkatkan resiko alergi, serta menyebabkan kambuhnya asma. Gangguan epiglotitis juga pernah dialami oleh anak berusia 6 tahun di Nebraska pada tahun 2006 setelah berenang. Epiglotitis merupakan kondisi saat membengkak dan meradangnya kelenjar epiglotis sehingga menyebabkan terganggunya sistem pernafasan dan harus mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Semakin lama Anda berenang di kolam renang berklorin, maka resiko Anda terkena iritasi pernafasan maupun alergi pada kulit akan semakin tinggi pula.

Gangguan pada ibu hamil dan janin

Paparan klorin di kolam renang juga dapat membahayakan ibu hamil dan janin karena dapat menyebabkan infeksi saluran kencing, bayi lahir dengan berat badan rendah, cacat tabung saraf, hingga keguguran. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut untuk membuktikan kebenarannya.

Baca juga: Penyebab Berat Badan Bayi Rendah

Gangguan pencernaan

Apakah Anda pernah tidak sengaja menelan air kolam renang berklorin? Sebaiknya hal tersebut tidak terjadi kembali, karena klorin akan sangat berbahaya apabila tertelan. Beberapa gejala yang dapat terjadi apabila Anda menelan air kolam renang berklorin antara lain sakit perut, sakit tenggorokan, mulut panas seperti terbakar, BAB berdarah, serta muntah. 

Infeksi mata

Infeksi pada mata merupakan salah satu gejala paling umum dan sering terjadi bila Anda terlalu banyak terkena paparan klorin di kolam renang. Salah satu masalah mata yang terjadi adalah peradangan mata yang ditandai dengan mata merah dan berair. 

Selain itu, terpapar unsur klorin di air kolam renang secara berlebihan dapat menyebabkan beberapa penyakit serius di antaranya kanker ginjal, infeksi organ hati, gangguan sistem pencernaan, kanker usus, penyakit kardiovaskular, hingga terganggunya fungsi sistem saraf. Tetapi hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Olahraga berenang memang merupakan salah satu olahraga pilihan dan banyak digemari. Namun, sebaiknya Anda berhati-hati dan tidak berenang secara berlebihan terutama apabila Anda memiliki kecenderungan alergi. Jangan lupa juga untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila muncul tanda-tanda alergi atau mengalami keracunan klorin setelah berenang, seperti muntah, BAB berdarah, sakit perut, dan sakit tenggorokan.

Baca juga: Cara Melindungi Kulit dan Rambut Saat Berenang


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zarzoso, Manuel & Belloch, Salvador & Perez-Soriano, Pedro. (2010). Potential negative effects of chlorinated swimming pool attendance on health of swimmers and associated staff. Biology of sport / Institute of Sport. 10.5604/20831862.927465. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/49600287_Potential_negative_effects_of_chlorinated_swimming_pool_attendance_on_health_of_swimmers_and_associated_staff)
Health Effects from Swimming Training in Chlorinated Pools and the Corresponding Metabolic Stress Pathways. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4351252/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app