Astigmatism - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Sep 11, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Okt 15, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Astigmatisme itu?

Astigmatisme atau mata silinder adalah sebuah kondisi di mana mata Anda tidak bulat sepenuhnya dan hal ini merupakan masalah umum yang hampir terjadi pada sebagian besar orang. Padahal seharusnya bola mata normal memiliki bentuk bulat sempurna di mana cahaya yang masuk ke dalam mata seharusnya terjadi secara merata sehingga dapat memberikan penglihatan dan pandangan yang jelas.

Tetapi pada kondisi mata silinder, cahaya akan miring ke salah satu arah dibandingkan rata ke arah yang lain sehingga hanya sebagian objek yang terfokus. Objek yang berada di kejauhan mungkin akan terlihat buram dan bergelombang sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut baik dengan kacamata ataupun tindakan operasi.

Ada 2 jenis astigmatisme, yaitu astigmatisme kornea dan astigmatisme lenticular. Astigmatisme atau mata silinder kornea terjadi ketika kornea mata Anda mengalami kecacatan, sementara astigmatisme lenticular terjadi ketika lensa mata Anda salah bentuk.

Mengenai Astigmatisme 

Penyebab Astigmatisme 

Belum diketahui penyebab pasti astigmatisme karena kebanyakan orang yang mengalami mata silinder (astigmatisme) terjadi dari lahir dan berkembang di kemudian hari sehingga astigmatisme mungkin disebabkan oleh faktor genetik. 

Tetapi cedera mata, penyakit mata seperti rabun jauh (myopia) ataupun rabun dekat (hyperopia), serta akibat tindakan operasi mata juga dapat menjadi penyebab lain terjadinya astigmatisme pada mata.

Gejala Astigmatisme 

Gejala astigmatisme yang jelas terlihat adalah penglihatan kabur dan hal ini terjadi dengan tingkatan berbeda pada setiap orang. Ketika Anda merasakan kelelahan pada mata, mengalami ketegangan mata, sering mengecilkan mata, serta terjadi iritasi dan sakit kepala mungkin saja itu salah satu tanda Anda menderita astigmatisme sehingga untuk memastikan hal tersebut Anda perlu melakukan pemeriksaan mata secara keseluruhan.

Selain tes pemeriksaan mata, Anda mungkin membutuhkan tes lain untuk memastikan diagnosis astigmatisme:

  • Tes penilaian ketajaman visual: Dengan membaca grafik pada jarak tertentu untuk menentukan kondisi penglihatan
  • Tes refraksi: Dengan menggunakan mesin refraktor optik dan lensa tertentu untuk memperbaiki penglihatan yang sesuai
  • Keratometri: Dengan menggunakan keratometer untuk mengukur kelengkungan kornea mata

Pengobatan Astigmatisme

Hampir semua kondisi astigmatisme dapat ditangani dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak. Tetapi jika mata silinder hanya mempengaruhi sedikit penglihatan, maka mungkin Anda tidak terlalu membutuhkannya. 

Silindris yang tidak teratur sangat jarang terjadi dan ini terkait dengan masalah mata bagian depan atau kornea mata yang biasa berbentuk bulat menjadi kerucut. Kondisi ini disebut juga dengan keratoconus.

Untuk mengobati astigmatisme ada 3 cara yang dibutuhkan:

  • Lensa korektif dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Jika Anda memiliki astigmatisme ringan, mungkin Anda membutuhkan lensa khusus yang disebut toric yang dibuat untuk membengkokkan cahaya lebih dalam ke satu arah tertentu. 
  • Orthokeratology (Ortho-K) adalah penanganan astigmatisme mata yang sudah cukup berat dengan menggunakan lensa kaku untuk sementara waktu. Hal ini untuk memperbaiki kelengkungan kornea mata yang tidak teratur. 
  • Operasi refraktif merupakan operasi laser untuk mengubah bentuk kornea mata Anda. Hal ini hanya diperlukan jika kondisi astigmatisme Anda cukup parah, operasi yang dilakukan antara lain LASIK (laser in situ keratomileusis), PRK (photorefractive keratectomy), ataupun RK (radial keratotomy). Penggunaan laser atau pisau kecil digunakan untuk membentuk kembali kornea mata dan ini akan memperbaiki kondisi astigmatisme secara permanen.

Pencegahan Astigmatisme 

Karena astigmatisme atau mata silinder umumnya terjadi akibat faktor genetik atau keturunan, maka belum ada cara untuk mencegah astigmatisme. 

Tetapi untuk menjaga mata agar tetap sehat, Anda perlu membiasakan diri untuk menghindari obat tetes mata jika tidak terlalu dibutuhkan, menghindari pemakaian lensa kontak dalam waktu yang lama, mengonsumsi buah dan sayur yang baik untuk mata, menggunakan kacamata hitam dan topi untuk menghindari cahaya sinar matahari, serta mengistirahatkan mata ketika mata sudah lelah.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). Astigmatism Diagnosis and Treatment. (https://www.webmd.com/eye-health/astigmatism-eyes)
Martel, J. Healthline (2016). Refraction Test. (https://www.healthline.com/health/refraction-test)
Lowth, M. Patient (2016). Astigmatism. (https://patient.info/doctor/refraction-and-refractive-errors)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app