GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Apa Itu Skizofrenia Paranoid?

Dipublish tanggal: Okt 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Apa Itu Skizofrenia Paranoid?

Skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan yang terjadi pada otak dan mengakibatkan penderitanya sulit untuk berpikir dan merasakan kondisi seperti orang normal pada umumnya. Skizofrenia paranoid merupakan salah satu jenis skizofrenia yang paling sering umum terjadi dengan gejala paranoid yang muncul dan dirasakan oleh penderita skizofrenia, tetapi tidak semua penderita skizofrenia akan mengalami paranoid.

Skizofrenia umumnya terjadi di usia remaja hingga memasuki masa dewasa, tetapi kondisi ini tidak dapat hilang sepenuhnya dan hanya bisa dikendalikan. Beberapa cara menangani gejala skizofrenia adalah dengan pemberian obat-obatan tertentu, terapi, serta dukungan dari pihak keluaga dan orang sekitar. Tujuannya adalah agar penderita skizofrenia masih dapat tetap menjalani aktivitas harian seperti orang normal dan menjaga kondisinya agar tidak memburuk.

Gejala Utama Penderita Skizofrenia Paranoid

Kondisi skizofrenia umumnya sering disamakan dengan psikosis, di mana pikiran tidak sesuai dengan realita yang sebenarnya terjadi di kehidupan nyata. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi cara pemikiran dan perilaku seseorang. Gejala utama yang muncul pada penderita skizofrenia paranoid adalah delusi dan halusinasi. 

Delusi

Delusi adalah sikap penuh keyakinan yang dirasakan oleh penderita skizofrenia akan suatu hal yang biasanya keliru atau salah bagi orang normal dan cenderung berada di luar akal sehat. Delusi sendiri merupakan salah satu gejala dari beberapa kondisi gangguan mental lainnya, seperti depresi, parafrenia, maupun gangguan bipolar.

Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Delusi

Adapun beberapa jenis delusi yang teridentifikasi, antara lain:

  • Delusi kendali. Penderita akan sangat yakin bahwa setiap ucapan dan tindakannya merupakan akibat dari kendali dari suatu hal seperti hantu, alien atau pemerintah
  • Delusi kejar. Penderita akan merasa seperti dikejar-kejar oleh sesuatu, seseorang atau bahkan banyak orang. Biasanya diikuti oleh perasaan cemas yang berlebihan dan ketakutan yang luar biasa
  • Delusi rujukan. Penderita akan menyakini bahwa dia memiliki sesuatu benda yang diperuntukkan untuk dirinya
  • Delusi kebesaran. Penderita merasa dirinya memiliki suatu kekuatan atau kekuasaan yang sangat besar, penting, dan tidak terbatas

Bagi penderita skizofrenia paranoid umumnya akan mengalami delusi kejar di mana rasa cemas dan takut yang berlebih akan membuat penderita merasa sedang dimata-matai oleh seseorang. Selain itu, penderita skizofrenia juga akan merasa bahwa orang yang berada di sekelilingnya sedang bekerjasama untuk mencelakai bahkan membunuh dirinya. Dalam beberapa kasus, ada pula yang merasakan bahwa pasangannya sedang berselingkuh dengan orang lain padahal pada kenyataannya itu tidak terjadi.

Halusinasi

Selain delusi, penderita skizofrenia mungkin akan mengalami halusinasi. Halusinasi (hallucinations) merupakan sebuah perasaan akan sesuatu hal yang tidak nyata dan tampak seperti nyata dan hal ini dapat mempengaruhi seluruh indera tubuh seperti indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran, atau sentuhan. Sebagai contoh, penderita mungkin akan merasa mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata bahkan pada kasus tertentu akan berupaya untuk bunuh diri.

Untuk mengurangi halusinasi, cukupi kebutuhan tidur dan hindari mengonsumsi alkohol. Lakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat dan alihkan perhatian pada lingkungan serta kegiatan sosial untuk menghindari rasa kesepian yang dapat meningkatkan kemungkinan halusinasi terjadi.

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Halusinasi

Penderita skizofrenia paranoid juga akan lebih banyak diam, tidak mau menunjukkan emosi diri, kehilangan ketertarikan pada kegiatan yang biasa dilakukan sebelumnya, dan bahkan mengalami anhedonia, yaitu kehilangan rasa suka pada hal yang menyenangkan. 

Selain itu, karena adanya kecenderungan untuk bunuh diri, maka sebaiknya penderita skizofrenia paranoid harus terus diawasi dan ditemani untuk mencegah hal-hal buruk terjadi. Pada kasus yang tidak tertangani dengan benar, penderita skizofrenia paranoid biasanya akan mengalami pemasungan atau sama sekali tidak diurus oleh pihak keluarga.

Penyebab dan Cara Menangani Skizofrenia Paranoid

Ada sejumlah hal yang diyakini menjadi penyebab skizofrenia paranoid, salah satunya adalah adanya riwayat skizofrenia dari anggota keluarga sebelumnya. Selain itu, penyebab lainnya mungkin saja akibat paparan virus pada saat di dalam kandungan, mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan di masa kecil, atau akibat kekurangan oksigen pada saat kelahiran yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada otak.

Baca juga: Ciri-Ciri dan Langkah Pengobatan Skizofrenia Paranoid

Untuk membantu mengatasi kondisi yang dialami penderita skizofrenia biasanya dilakukan pengobatan intensif yang berlangsung dalam jangka waktu panjang, bahkan bisa seumur hidup. Pemberian obat antipsikotik juga mungkin diberikan untuk meredakan gejala delusi dan halusinasi, tetapi penggunaannya hanya boleh diberikan sesuai dengan resep dokter.

Selain itu, penderita skizofrenia sebaiknya ditangani oleh ahli seperti psikiater, psikolog, dan dokter ahli saraf yang biasanya dilakukan di rumah dengan tujuan agar penderita skizofrenia merasa nyaman. Namun bila di rumah penderita justru tidak merasa nyaman dan aman, maka dapat dilakukan di tempat lain. Yang terpenting adalah membuat penderita merasa tenang dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik. 

Penderita skizofrenia juga sebaiknya diajak untuk melakukan pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup, olahraga teratur, tidak stress, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak mengonsumsi obat terlarang, serta diajak untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Hal ini diharapkan bisa meminimalisir keparahan skizofrenia paranoid yang dialami penderita.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Roberts LW, ed. Schizophrenia spectrum and other psychotic disorders. In: The American Psychiatric Publishing Textbook of Psychiatry. 7th ed. American Psychiatric Publishing; 2019.
For people with mental health problems. MentalHealth.gov. https://www.mentalhealth.gov/talk/people-mental-health-problems.
Supporting a friend or family member with mental health problems. MentalHealth.gov. https://www.mentalhealth.gov/talk/friends-family-members.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app