Brain Aneurysm - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2019 Waktu baca: 3 menit

Aneurisma Otak, gejala dan pengobatannya

Otak merupakan salah satu organ yang paling penting dalam hidup manusia. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Jika terdapat masalah atau kerusakan di dalam otak, maka sistem di dalam tubuh pun tidak dapat berfungsi dengan baik.

Banyak hal yang dapat menyebabkan masalah atau kerusakan di dalam otak, salah satunya yaitu masalah pada pembuluh darah di otak. Khususnya pada artikel ini akan membahas tentang pelebaran pembuluh darah di otak yang biasa disebut dengan aneurisma otak. Aneurisma otak adalah penyakit yang mematikan. Bila tak segera ditangani, penyakit ini dapat merenggut nyawa Anda. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai aneurisma otak. Selamat membaca.

Apa sih Aneurisma Otak itu?       

Aneurisma merupakan pelebaran atau tonjolan pada pembuluh darah di otak, baik karena struktur pembuluh darah yang rusak, atau karena ada kelemahan pada dinding pembuluh darah tersebut. Pelebaran atau tonjolan tersebut bisa terjadi di mana saja, namun umumnya pada pembuluh darah arteri di dasar otak. Lama kelamaan tonjolan itu dapat pecah dan menyebabkan Anda mengalami pendarahan. Bila hal ini tidak segera di atasi maka dapat membahayakan nyawa bahkan dapat menyebabkan kematian.

Apa sih yang dapat menyebabkan terjadinya Aneurisma Otak?

Penyebab rusak dan lemahnya dinding pembuluh darah yang dapat memicu terjadinya aneurisma otak sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa faktor yang dapat merusak dan melemahkan dinding pembuluh darah hingga menyebabkan terjadinya aneurisma otak, seperti:

  • Hipertensi
  • Merokok
  • Riwayat keluarga dengan aneurisma otak
  • Usia di atas 40 tahun
  • Traumagt;cedera pada kepala
  • Aterosklerosis
  • Tingginya tingkat serum kolsterol
  • Diabetes
  • Penyakit ginjal polikistik
  • Kelainan genetik system saraf
  • Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
  • Infeksi darah tertentu
  •  Usia menopause

Apa saja tanda dan gejala-gejala pada Aneurisma Otak?

Bila penyakit ini sudah parah, tonjolan yang terbentuk di dalam otak akan bocor dan kemudian dapat pecah. Namun, bila penyakit ini masih tergolong ringan, ukuran tonjolan yang terbentuk biasanya masih kecil dan mungkin tidak pecah. Gejala yang ditimbulkan pun juga berbeda-beda tergantung pada kondisi tonjolan yang ada dalam otak Anda, apakah tonjolan tersebut tidak pecah, bocor, atau bahkan sudah pecah. Berikut penjelasannya:

Bila tonjolan yang terbentuk masih berukuran kecil, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala apapun. Namun, lama kelamaan tonjolan tersebut akan membesar dan dapat menekan jaringan dan saraf pada otak dan barulah Anda akan merasakan beberapa tanda dan gejala seperti:

  • Kelopak mata terasa berat
  • Bagian atas dan belakang mata terasa nyeri
  • Ukuran pupil melebar
  • Kesulitan berbicara
  • Penglihatan ganda
  • Keseimbangan terganggu
  • Sulit berkonsentrasi
  • Salah satu sisi wajah mati rasa, seperti lumpuh

Sedangkan pada Aneurisma yang sudah pecah biasanya datang secara tiba-tiba dan gejala-gejala yang timbul akan lebih parah, seperti:

  • Sakit kepala parah atau migraine
  •  Mual dan muntah
  • Penglihatan kabur
  • Kaku pada leher atau sakit leher
  •  Kepekaan terhadap cahaya
  • Dilatasi pupil
  •  Kejang
  • Lumpuh
  • Kehilangan kesadaran

Bagaimana cara mendiagnosis dan mengobati Aneurisma Otak?   

Pengobatan aneurisma otak bertujuan untuk mencegah pecahnya tonjolan pada pembuluh darah di otak, memperbaiki kondisi penderita, serta mencegah terjadinya komplikasi. Beberapa prosedur diagnostik akan diperlukan untuk melihat adanya aneurisma, ukuran dan letaknya, antara lain diperlukan pemeriksaan angiografi, CT scan, MRI, dan ekokardiografi. Aneurisma dapat ditangani dengan obat-obatan dan operasi. Aneurisma yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka tidak memerlukan pengobatan, hanya perlu pemantaun.

Obat-obatan yang dapat digunakan pada penderita aneurisma otak termasuk calcium channel blockers, antikejang, penghilang rasa sakit, dan lain-lain. Sedangkan pada pasien dengan risiko aneurisma pecah yang cukup tinggi, maka dokter akan menganjurkan operasi. Embolisasi koil dan bedah kliping adalah dua prosedur utama yang digunakan untuk mengobati aneurisma otak. Embolisasi koil adalah prosedur dimana sebuah tabung kecil dimasukkan ke dalam arteri yang terkena dampak dan ditempatkan di dekat aneurisma. Koil logam kecil kemudian digerakkan melalui tabung ke aneurisma sehingga mengurangi tekanan pada aneurisma dan mengurangi kemungkinan untuk pecah. Prosedur ini kurang invasif dan lebih efektif daripada bedah kliping.

Bedah kliping merupakan salah satu jenis operasi yang dilakukan dengan operasi penjepitan pembuluh darah. Tujuannya adalah untuk menutup aneurisma dengan menggunakan klip berbahan metal di pembuluh darah yang  memberi asupan darah pada aneurisma, sehingga aneurisma tidak membesar dan pecah.

Aneurisma umumnya bisa dicegah dengan mengontrol tekanan darah dan menjaga tingkat kolesterol pada tingkat yang normal. Jika terdapat gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah terjadinya aneurisma otak yang pecah. Hindarilah semua faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya aneurisma otak. Semoga bermanfaat.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). What Is a Brain Aneurysm? (https://www.webmd.com/brain/brain-aneurysm)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Brain Aneurysm. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-aneurysm/symptoms-causes/syc-20361483)
NHS Choices UK (2015). Health A-Z. Brain Aneurysm. (https://www.nhs.uk/conditions/brain-aneurysm/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app