Agoraphobia

Dipublish tanggal: Mei 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 27, 2019 Waktu baca: 4 menit

Agoraphobia merupakan jenis gangguan kecemasan yang ditandai dengan kegelisahan, ketakutan, atau ketakutan berlebihan meninggalkan suasana atau tempat yang akrab. Gangguan ini juga termasuk keengganan untuk bepergian terutama keramaian atau tempat umum.

Orang dengan agoraphobia sering memiliki gejala serangan panik, seperti detak jantung yang cepat dan mual, ketika mereka menemukan diri mereka dalam situasi tertekan. 

Orang dengan agoraphobia mungkin juga mengalami gejala-gejala tersebut bahkan sebelum mereka memasuki situasi yang mereka takuti.

Dalam beberapa kasus, kondisinya tersebut bisa sangat parah sehingga orang dengan agoraphobia akan menghindari melakukan aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke bank atau supermarket, dan hanya tinggal di dalam rumah sepanjang hari.

Pada kondisi yang lebih lanjut, agoraphobia bisa sangat mengganggu kehidupan seseorang. Orang dengan agorafobia sering menyadari bahwa ketakutan mereka tidak rasional, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Kondisi ini dapat mengganggu hubungan pribadi dan kinerja mereka di tempat kerja atau sekolah.

Jika Anda curiga menderita agoraphobia, penting untuk menerima pengobatan sesegera mungkin. Pengobatan dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda. 

Bergantung pada keparahan kondisinya, pengobatan mungkin terdiri dari terapi, obat-obatan, dan perubahan pola gaya hidup.

Penyebab dan Faktor Resiko Agoraphobia

Penyebab pasti agoraphobia masih tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko mengalami agoraphobia. Faktor tersebut termasuk:

  • Depresi
  • Memiliki phobia lain, seperti claustrophobia  (ketakutan pada ruang sempit) dan fobia sosial
  • Jenis lain dari gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum atau gangguan obsesif kompulsif
  • Riwayat pelecehan fisik atau seksual
  • Masalah penyalahgunaan zat
  • Riwayat keluarga dengan agoraphobia

Agoraphobia juga lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria. Fobia ini biasanya dimulai pada usia dewasa, dengan usia rata-rata 20 tahun. Namun, gejala kondisi tersebut dapat muncul pada usia berapa pun.

Tanda dan Gejala Agoraphobia

Orang dengan agoraphobia biasanya mengalami beberapa hal sebagai berikut:

  • Takut meninggalkan rumah untuk waktu yang lama
  • Takut sendirian dalam lingkup sosial atau ditengah banyak orang
  • Takut kehilangan kendali di tempat umum
  • Takut berada di tempat di mana akan sulit untuk melarikan diri, seperti di dalam lift
  • Merasa terasing dari orang lain
  • Merasa cemas atau gelisah

Agoraphobia sering bersamaan dengan serangan panik. Serangan panik merupakan serangkaian gejala yang kadang-kadang terjadi pada orang dengan kecemasan dan gangguan kesehatan mental lainnya

Gejala serangan panik

Serangan panik dapat mencakup berbagai gejala fisik yang parah, seperti:

  • Nyeri dada
  • Jantung yang berdegup kencang
  • Sesak nafas
  • Pusing
  • Gemetaran
  • Tersedak
  • Berkeringat
  • Hot  flashes
  • Panas dingin
  • Mual
  • Diare
  • Sensasi mati rasa
  • Sensasi kesemutan

Orang dengan agorafobia dapat mengalami serangan panik setiap kali mereka memasuki situasi yang tertekan atau tidak nyaman, yang selanjutnya meningkatkan ketakutan mereka berada dalam situasi yang tidak nyaman.

Cara Mencegah Terjadinya Agoraphobia

Sampai saat ini masih tidak diketahui cara mencegah terjadinya agoraphobia. Namun, pengobatan dini untuk mengatasi gangguan kecemasan atau gangguan panik dapat membantu.

Pengobatan cenderung lebih mudah dan lebih cepat ketika dimulai lebih awal, jadi jika Anda curiga Anda menderita agoraphobia, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis. Gangguan tersebut bisa sangat mengurangi tenaga karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Namun dengan melakukan perubahan pola gaya hidup mungkin dapat membantu mengurangi gangguan kecemasan sehari-hari. Anda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • berolahraga secara teratur
  • makan makanan sehat
  • berlatih meditasi setiap hari atau latihan pernapasan
  • dukungan social dan keluarga

Cara Mengobati Agoraphobia

Diagnosa

Agoraphobia dapat didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala. Dokter akan bertanya tentang gejala, termasuk kapan gejala tersebut muncul dan seberapa sering Anda mengalaminya. 

Dokter juga akan mengajukan pertanyaan terkait riwayat medis dan riwayat keluarga Anda. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan darah untuk membantu menyingkirkan penyebab fisik dari gejala Anda.

Untuk dapat didiagnosis menderita agorafobia, gejala Anda harus memenuhi kriteria tertentu yang tercantum dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) dari American Psychiatric Association.

DSM merupakan diagnostik manual yang sering digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mental.

Anda harus merasakan ketakutan atau kecemasan hebat dalam dua atau lebih dari situasi berikut agar dapat didiagnosis dengan agoraphobia:

  • Takut menggunakan transportasi umum, seperti kereta atau bus
  • Takut berada di ruang terbuka, seperti toko atau tempat parkir
  • Takut berada di ruang tertutup, seperti lift atau mobil
  • Takut berada di tengah orang banyak
  • Takut jauh dari rumah sendirian

Anda tidak akan didiagnosis menderita agorafobia jika gejala Anda disebabkan oleh penyakit lain. Agoraphobia juga tidak dapat disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau gangguan lain.

Pengobatan

Ada sejumlah pengobatan yang berbeda untuk agoraphobia. Anda kemungkinan besar akan membutuhkan kombinasi metode pengobatan, seperti:

  • Psikoterapi
  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
  • Exposure Therapy
  • Obat-obatan

Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat membantu meringankan gejala agoraphobia atau serangan panik. Obat-obatan tersebut termasuk:

  • inhibitor reuptake serotonin selektif, seperti paroxetine atau fluoxetine
  • inhibitor reuptake serotonin dan norepinefrin selektif, seperti venlafaxine atau duloxetine
  • antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline atau nortriptyline
  • obat anti-kecemasan, seperti alprazolam atau clonazepam

 


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What Is Agoraphobia? (https://www.webmd.com/anxiety-panic/agoraphobia)
Kivi, et al. Healthline (2016). Agoraphobia. (https://www.healthline.com/health/agoraphobia)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Agoraphobia. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/agoraphobia/symptoms-causes/syc-20355987)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app