ARDS - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 7, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

ARDS, Acute Respiratory Distress Syndrome atau sindrom gangguan pernapasan akut, adalah suatu kondisi pada paru-paru yang menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi rendah. ARDS dapat mengancam nyawa karena organ-organ tubuh Anda membutuhkan darah yang kaya oksigen untuk bekerja dengan baik.

Orang yang mengalami ARDS biasanya memiliki penyakit lain atau barugt;cedera berat. Biasanya orang dengan mengalami ARDS ketika mereka sedang dalam perawatan di rumah sakit.

Untuk memahami ARDS lebh jauh, akan lebih mudah jika Anda memahami bagaimana paru-paru bekerja. Ketika Anda bernapas, udara melewati hidung dan mulut Anda ke dalam tenggorokan Anda. Udara kemudian berpindah ke kantung udara di dalam paru-paru Anda. Kantung ini disebut alveoli.

Pembuluh darah kecil yang menempel pada kantung alveoli disebutgt;pembuluh darah kapiler. Oksigen mengalir dari kantung udara ke kapiler dan kemudian masuk ke aliran darah. Darah membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Pada orang yang mengalami ARDS, infeksi, cedera, atau kondisi lain menyebabkan kapiler paru-paru bocor sehingga kantung udara terisi cairan, sehingga mengurangi volume udara yang masuk ke dalam kantung-kantung udara tersebut dan kemampuan untuk memindahkan cukup oksigen ke dalam aliran darah berkurang.

Akibatnya, organ tubuh (seperti ginjal dan otak) tidak mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan. Tanpa oksigen, organ-organ mungkin tidak berfungsi dengan baik atau mungkin tidak berfungsi sama sekali. Jika Anda kesulitan bernapas, hubungi dokter atau segera pergi ke UGD terdekat.

Apa saja tanda dan gejala ARDS yang harus Anda waspadai?

Tanda-tanda dan gejala pertama ARDS terasa seperti Anda tidak bisa mendapatkan cukup udara ke paru-paru Anda, pernapasan cepat, dan tingkat oksigen darah rendah.

Tanda dan gejala lain bergantung pada penyebab ARDS. Mereka mungkin terjadi sebelum ARDS berkembang. Misalnya, jika pneumonia yang menjadi penyebab ARDS, Anda mungkin mengalami batuk dan demam sebelum Anda merasa sesak napas.

Kadang-kadang, orang-orang yang mengalami ARDS mengembangkan tanda dan gejala seperti tekanan darah rendah, kebingungan, dan kelelahan ekstrim. Ini mungkin berarti bahwa organ-organ tubuh, seperti ginjal dan jantung, tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup dari darah.

Apa yang menyebabkan ARDS?

Banyak kondisi atau faktor dapat secara langsung atau tidak langsung melukai paru-paru dan menyebabkan ARDS. Beberapa penyebab yang umum terjadi adalah:

  • Sepsis, kondisi dimana bakteri menginfeksi aliran darah.
  • Pneumoni, merupakan infeksi di paru-paru.
  • Pendarahan hebat yang disebabkan oleh cedera pada tubuh.
  • Cedera pada dada atau kepala, seperti pukulan berat.
  • Menghirup asap berbahaya.
  • Menghirup isi perut yang keluar dari mulut.

Tidak jelas mengapa beberapa orang yang sakit atau terluka parah mengalami ARDS dan yang lainnya tidak. Para peneliti mencoba mencari tahu mengapa ARDS berkembang dan bagaimana mencegahnya. Orang yang berisiko terkena ARDS memiliki kondisi atau penyakit yang dapat secara langsung atau tidak langsung melukai paru-paru mereka.

Apa saja komplikasi yang bisa terjadi pada ARDS?

Jika Anda memiliki ARDS, Anda dapat mengalami masalah medis lainnya saat berada di rumah sakit. Masalah yang paling umum adalah:

Infeksi. Berada di rumah sakit dan berbaring untuk waktu yang lama dapat menempatkan Anda pada risiko infeksi, seperti pneumonia. Menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan juga menempatkan Anda pada risiko terkena infeksi yang lebih tinggi.

Pneumotoraks (paru yang kolaps). Ini adalah kondisi di mana udara atau gas terkumpul di ruang di sekitar paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan satu atau kedua paru-paru kolaps. Tekanan udara dari pemasangan ventilator dapat menyebabkan kondisi ini.

Luka parut paru-paru. ARDS menyebabkan paru-paru menjadi kaku (bekas luka) dan membuat sulit bagi mereka untuk mengembang dan mengisi dengan udara. Lagi-lagi penggunaan ventilator jangka panjang juga dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut pada paru-paru.

Pembekuan darah. Berbaring untuk waktu yang lama dapat menyebabkan pembekuan darah terbentuk di tubuh Anda. Bekuan darah yang terbentuk di pembuluh darah jauh di dalam tubuh Anda disebut thrombosis vena dalam. Jenis gumpalan darah ini dapat pecah, perjalanan melalui aliran darah ke paru-paru, dan memblokir aliran darah pada paru-paru. Kondisi ini disebut emboli paru.

Penanganan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengobati ARDS?

Untuk menangani ARDS, langkah pertama yang harus Anda tempuh adalah menentukan apakah Anda benar-benar memiliki kondisi ini. Anda mungkin memiliki ARDS atau kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa. Untuk mengetahuinya, dokter Anda dapat merekomendasikan satu atau lebih tes berikut:

  • Analisa Gas Darah. Tes darah ini menunjukkan kadar oksigen dalam darah Anda. Tingkat oksigen yang rendah dalam darah mungkin merupakan tanda ARDS.
  • X-ray thorax. Tes ini digunakan untuk mengambil gambar struktur di dada Anda, seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah. Tes ini dapat menunjukkan apakah Anda memiliki cairan ekstra di paru-paru Anda.
  • Tes darah, seperti pemeriksaan darah lengkap, kimia darah, dan kultur darah. Tes-tes ini membantu menemukan penyebab ARDS, seperti infeksi.
  • Kultur dahak. Tes ini digunakan untuk mengetahui apakah ada organisme pada dahak Anda. kultur dahak dapat membantu menemukan penyebab infeksi.

Selain itu pemeriksaan CT Scan juga dilakukan untuk mencari kelainan pada paru-paru atau jantung yang mungkin menjadi penyebab masalah ini.

Bersamaan dengan melakukan pemeriksaan penunjang, orang yang diduga mengalami ARDS akan diberikan terapi oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuhnya.

Tujuan pertama dalam mengobati ARDS adalah meningkatkan kadar oksigen dalam darah sehingga organ berfungsi lebih baik. Tiga cara utama untuk mencukupi kebutuhan oksigen pada orang yang mengalami kondisi ARDS adalah:

  • Oksigen tambahan. Untuk gejala yang lebih ringan atau sebagai tindakan sementara, oksigen dapat diberikan menggunakan masker oksigen atau yang dikenal dengan Non Rebreather Mask.
  • Ventilasi mekanis. Kebanyakan orang dengan ARDS membutuhkan bantuan mesin untuk bernafas. Ventilator mekanik mendorong udara ke paru-paru dan memaksa beberapa cairan keluar dari kantung udara di dalam paru-paru.
  • Oksigenasi membran ekstrakorporeal. Dalam proses ini, darah dikeluarkan dari tubuh dan dioksigenasikan secara eksternal sebelum dikembalikan.

Selain terapi oksigen, terapi lain untuk mengobati gejala yang mendasarinya juga tidak kalah penting. Contohnya mengobati pneumonia dengan pemberian antibiotik, atau mencegah terjadinya pembekuan darah yang menyebabkan emboli paru. ARDS adalah kondisi darurat yang tidak dianjurkan untuk diobati sendiri di rumah. Jika Anda mengalami kondisi ini, segera pergi ke pusat pelayanan medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). What Is Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)? (https://www.webmd.com/lung/ards-acute-respiratory-distress-syndrome)
Harman, E M. Medscape (2017). Acute Respiratory Distress Syndrome. (https://emedicine.medscape.com/article/165139-overview)
Allen, et al. Healthline (2016). Acute Respiratory Distress Syndrome. (https://www.healthline.com/health/acute-respiratory-distress-syndrome)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app