8 Hal yang Berbahaya untuk Vagina

Tidak semua pembersih yang ada saat ini aman untuk vagina. Beberapa malah memberikan dampak negatif yang berbahaya. Nah, Jika Anda ingin merawat kesehatan organ intim, ada 8 hal yang perlu dijauhi. Diantaranya adalah:
Dipublish tanggal: Jul 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
8 Hal yang Berbahaya untuk Vagina

Daerah kewanitaan merupakan salah satu area yang sangat sensitif. Untuk merawatnya, Anda tidak bisa menggunakan produk sembarangan. Tidak semua pembersih yang ada saat ini aman untuk vagina.

Beberapa malah memberikan dampak negatif yang berbahaya. Nah, Jika Anda ingin merawat kesehatan organ intim, ada 8 hal yang perlu dijauhi. Diantaranya adalah:

1. Baby oil

Pemakaian baby oil sebagai pelumas vagina sangat tidak dianjurkan. Ini karena bahan dasarnya berupa minyak yang sulit dibersihkan. Meski sudah dibilas beberapa kali, masih ada sisa baby oil yang menempel di vagina. 

Beberapa bagian bahkan ada yang masuk kedalam area vagina. Kondisi tersebut bisa menyebabkan bakteri jahat menempel di daerah kewanitaan Anda. Dampak negatif akan muncul karena vagina menjadi sarah tumbuhnya bakteri.

2. Sabun kewanitaan

Vagina merupakan organ sensitif yang memiliki kemampuan membersihkan diri secara mandiri. Infeksi bakteri dan kuman penyebab bau tidak sedap bisa dicegah secara alami. Jadi pemakaian sabun kewanitaan sebenarnya tidak diperlukan. 

Selain itu, kandungan kimia seperti pewangi, alkohol, serta pengawet juga cukup berbahaya. Zat tersebut bisa membunuh bakteri baik yang hidup di vagina dan memicu iritasi. Untuk membersihkan area kewanitaan sangat mudah. 

Cukup bilas dengan air hangat saja secara teratur.

3. Whipped cream atau sirup cokelat

Whipped cream dan sirup cokelat biasa digunakan untuk menambah sensasi bercinta. Pemakaian kedua produk tersebut sebaiknya jangan menyentuh area vagina. Kandungan bahan tersebut bisa mengganggu keseimbangan pH di area kewanitaan. 

Efek lainnya adalah bisa menyebabkan peningkatan risiko infeksi ragi vagina.

4. Sex toy yang tidak bersih

Jika Anda dan pasangan suka menggunakan sex toys, sebaiknya jaga selalu kebersihannya. Setelah selesai digunakan, sebaiknya cuci bersih memakai sabun dan air panas. Jangan menggunakan alat tersebut secara bergantian sebab dapat menularkan penyakit kelamin

Apabila tidak dicuci dengan bersih, bakteri jahat akan mudah berpindah ke vagina.

5. Krim perontok  bulu

Mencukup bulu pubis memang sering dilakukan oleh wanita untuk membuat vagina nyaman. Namun ada pula yang menggunakan cara instan dengan mengaplikasikan krim. Meski hasilnya lebih cepat, tapi pemakaian krim perontok bulu tidak dianjurkan. 

Kandungan bahan kimia didalamnya sangat keras. Produk tersebut bisa membuat permukaan vagina lecet. Dampaknya, infeksi dan risiko alergi tidak bisa terhindarkan.

6. Buah-buahan atau makanan

Tidak ada jaminan buah-buahan dan makanan yang sudah dicuci bebas dari kuman bakteri. Beberapa mikroba asing masih terkandung didalamnya. Karena itu, jangan meletakkan jenis makanan tersebut di area vagina. 

Apabila area kewanitaan terkena paparan mikroba asing, keseimbangan pHnya menjadi terganggu. Hal tersebut juga bisa memicu infeksi bakteri pada vagina.

7. Minyak pohon teh

Sebaiknya jangan gunakan minyak pohon teh sebagai pengganti pelumas vagina. Bahan tersebut memiliki reaksi kimia yang keras dan membuat area kewanitaan terbakar. Jika Anda tetap memakai minyak pohon teh, iritasi pada vagina bisa saja terjadi. 

Hal ini tentu akan mengganggu kesehatan dan kebersihan daerah intim.

8. Tato

Mengaplikasikan tato pada area kewanitaan memang terlihat keren. Namun tahukah Anda, hal tersebut justru sangat berbahaya. Permukaan vagina yang sangat sensitif akan mudah teriritasi jika terkena tinta tato.

 Belum lagi gesekan dengan jarum tato, akan membuat daerah intim terkena infeksi yang cukup serius.

Kedelapan hal yang disebutkan diatas, sebaiknya Anda jauhkan dari area kewanitaan. Untuk membersihkan vagina, sebaiknya pakai cara aman dengan membasuhnya menggunakan air hangat. Tetap jaga kebersihan organ intim untuk menghindari infeksi dan iritasi vagina.

 


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Potdar M. (2016). Feminine hygiene products market overview. (https://www.alliedmarketresearch.com/feminine-hygiene-market)
Gaynor, D., Breseman, K. (2013, March 14). Effects of temperature on sleep: Manipulating body temperature to improve sleep quality, onset, and arousal (http://runnedrun.github.com.s3.amazonaws.com/App_phys_research_review_d2.pdf)
Vulvovaginal health. (2015).   (https://www.acog.org/Patients/FAQs/Vulvovaginal-Health)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app