7 Cara Efektif Meredam Bisikan Hati yang Suka Mengkritik Diri Sendiri

Dipublish tanggal: Jul 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
7 Cara Efektif Meredam Bisikan Hati yang Suka Mengkritik Diri Sendiri

Bisikan hati bisa menjadi batu loncatan yang kuat atau hambatan utama untuk mencapai suatu tujuan. Jika Anda terus-menerus membuat prediksi negatif seperti, "Saya akan mengacaukannya," atau Anda meyakini diri Anda sendiri bahwa Anda tidak bisa, maka Anda tidak akan bisa.

Pikiran Anda mempengaruhi perasaan dan perilaku Anda. Cara Anda berpikir memiliki kekuatan untuk menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Berpikir, "Saya tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan ini," dapat menyebabkan Anda merasa kecil hati saat menjalani proses wawancara. Sehingga dapat menyebabkan segalanya menjadi kenyataan. 

Jika Anda memiliki kebiasaan untuk mengkritik diri sendiri, Anda tidak sendirian. Ada banyak jenis latihan yang dapat digunakan sebagai terapi untuk membantu orang mengubah cara berpikir mereka, berikut adalah tujuh cara untuk meredam kebiasaan mengkritik diri sendiri :

Perhatikan Pikiran Anda.

Anda pasti sudah terbiasa mendengar bisikan hati sendiri sehingga seringkali Anda tidak menyadari bahwa kritik dari diri sendiri dapat bersifat negatif. Mulailah memperhatikan pikiran-pikiran Anda dengan cermat dan kurangi berbicara dengan diri sendiri dan meyakini bahwa diri Anda tidak dapat melakukan hal-hal yang sulit.

Diperkirakan Anda memiliki sekitar 60.000 pikiran per hari. Dari 60.000 pikiran tersebut, terdapat pikiran optimis yang membangun diri dan pikiran negatif yang menghancurkan diri sendiri. Belajar mengenali pola pikir adalah kunci untuk memahami bagaimana pemikiran Anda mempengaruhi hidup Anda.

Jangan Memikirkan Hal yang Negatif Sepanjang Hari

Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi jika Anda memikirkan sebuah masalah sepanjang hari. Yang pertama, Anda mungkin dapat menemukan jalan keluar dari masalah Anda. 

Tetapi, ketika Anda terus memikirkan kesalahan tersebut secara berulang-ulang atau Anda tidak bisa berhenti memikirkan sesuatu yang buruk akan terjadi, maka masalah Anda akan bertambah berat.

Anda perlu menemukan aktivitas yang untuk sementara waktu dapat mengalihkan perhatian Anda dari pikiran negatif ke pikiran positif. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menghubungi teman berbagi dan membicarakan masalah Anda untuk mengurangi beban pikiran Anda. 

Periksa Kembali Apakah Kejadian Tersebut Memang Salah Anda.

Pikiran Anda tidak selalu benar. Bahkan, mereka seringkali negatif. Penting untuk memeriksa mengenai apa yang sebenarnya terjadi Jika Anda berpikir, "Saya akan mempermalukan diri sendiri ketika saya memberikan presentasi itu," Anda dapat diam sejenak, keluarkan selembar kertas dan tuliskan semua bukti yang menunjukkan Anda akan gagal. 

Kemudian, buat daftar mengenai alasan bahwa Anda tidak akan gagal. Dengan melihat kedua daftar tersebut, akan membantu Anda melihat situasi sedikit lebih rasional dan kurang emosional. Mengingatkan diri sendiri bahwa pikiran Anda tidak 100 persen benar dapat memberi Anda dorongan kepercayaan diri.

Ganti Pikiran Negatif yang Berlebihan Dengan Pernyataan yang Lebih Realistis.

Ketika Anda menyadari bahwa pikiran negatif Anda tidak sepenuhnya benar, cobalah mengganti pernyataan itu dengan sesuatu yang lebih realistis. 

Jika Anda berpikir, "Saya tidak akan pernah mendapatkan kenaikan jabatan," pernyataan penggantian yang baik mungkin, "Jika saya bekerja keras dan saya terus berinvestasi dalam diri saya, saya mungkin akan mendapatkan kenaikan jabatan suatu hari nanti." Pandangan yang seimbang dan realistis adalah kunci untuk menjadi lebih kuat secara mental.

Pertimbangkan Seberapa Buruk Jadinya Jika Pikiran Anda Benar

Seringkali kita sangat takut untuk membuat kesalahan, walaupun pada kenyataannya, skenario terburuk tidak seburuk seperti yang kita khawatirkan. Jika Anda memperkirakan akan ditolak karena suatu pekerjaan, tanyakan pada diri sendiri seberapa buruk ditolak sebenarnya? 

Penolakan memang sangat menyakitkan tetapi itu bukan akhir dunia. Mengingatkan diri sendiri bahwa Anda dapat mengatasi masa-masa sulit dengan meningkatkan kepercayaan diri Anda.

Berikan Saran Pada Diri Sendiri Seperti Anda Memberikan Saran Pada Teman

Seringkali lebih mudah untuk memberikan saran pada orang lain daripada diri Anda sendiri. Misalnya, meskipun Anda mungkin menyebut diri Anda idiot karena melakukan kesalahan, Anda tidak akan mengatakan itu kepada orang yang Anda cintai. 

Ketika Anda bergumul dengan masa-masa sulit atau meragukan kemampuan Anda untuk berhasil, tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang akan saya katakan kepada seorang teman yang memiliki masalah ini?" 

Tau Batas Kemampuan Diri Sendiri

Ada perbedaan antara menyerah dan bersikap realistis. Terima kekurangan Anda apa adanya sekarang sambil berkomitmen untuk memperbaikinya di masa depan. Terimalah diri Anda apa adanya saat ini sambil berinvestasi untuk menjadi versi diri Anda yang jauh lebih baik.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Besser, Avi & Flett, Gordon & Davis, Richard. (2003). Self-criticism, dependency, silencing the self, and loneliness: A test of a mediational model. Personality and Individual Differences. 35. 1735-1752. 10.1016/S0191-8869(02)00403-8.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/223351838_Self-criticism_dependency_silencing_the_self_and_loneliness_A_test_of_a_mediational_model)
Febiyana, Rahma & Thalib, Tarmizi & Fakhrunnisak, Dian. (2019). Self-Criticism Scale.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/338111463_Self-Criticism_Scale)
Yamaguchi, Ayano & Kim, Min-Sun. (2013). Effects of Self-Criticism and Its Relationship with Depression across Cultures. International Journal of Psychological Studies. 5. 10.5539/ijps.v5n1p1.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/271312388_Effects_of_Self-Criticism_and_Its_Relationship_with_Depression_across_Cultures)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app