Tabel Kadar Gula Darah Normal untuk GDS, GDP, GDPP

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Des 21, 2021 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit
Tabel Kadar Gula Darah Normal untuk GDS, GDP, GDPP

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kadar gula darah sewaktu (GDS) yang normal adalah < 200 mg/dl, sedangkan kadar gula darah puasa (GDP) yang normal adalah 80-125 mg/dl;
  • Kadar gula darah 2 jam setelah makan (GD2PP) yang normal adalah 110-180 mg/dl;
  • GDS dan GDP adalah tes yang paling wajib dilakukan bagi seseorang yang baru pertama kali periksa dan ingin mengetahui keabnormalan gula darah akibat diabetes;
  • Jika kadar GDP dan GDS normal serta kondisi fisik tidak mengarah ke diabetes, maka umumnya pemeriksaan lanjutan tidak diperlukan lagi;
  • Klik untuk membeli obat diabetes dari rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Dapatkan paket cek gula darah (diabetes) atau paket medical check up (MCU) gula dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Memiliki kadar gula darah normal sangatlah penting, karena gula atau glukosa darah ini berperan menunjang fungsi organ-organ tubuh dan menjaga kesehatan secara umum. Namun, tahukah Anda berapa kadar normal gula darah yang harus Anda miliki? 

Tidak seperti tekanan darah yang angkanya cenderung tak banyak berubah di sepanjang hari, kadar gula darah bisa naik turnun sepanjang hari. Tinggi rendahnya glukosa darah berkaitan erat dengan asupan makan. Maka tak heran apabila kadarnya lebih tinggi sesaat setelah makan dan lebih rendah saat berpuasa.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket gula darah (diabetes) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Saat makan, organ pencernaan memecah zat-zat makanan yang berukuran besar dan kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana agar lebih mudah diserap tubuh. Dalam hal ini, karbohidrat dari nasi, tepung, ubi, dan makanan atau minuman manis dipecah menjadi glukosa dan diserap tubuh sehingga masuk ke aliran darah.

Selanjutnya, sebagian gula darah yang berperan sebagai sumber energi dimasukkan ke dalam sel. Sebagian lainnya tetap dipertahankan dalam aliran darah. Keseimbangan ini diatur oleh hormon insulin dan glukagon.

Insulin dihasilkan oleh pankreas yang jumlahnya meningkat saat terjadi lonjakan gula darah setelah makan. Hormon ini bertugas untuk memasukkan glukosa ke dalam sel. Sedangkan glukagon bekerja dengan mengeluarkan cadangan gula saat gula darah menjadi rendah ketika puasa atau sudah lama tak makan.

Hal inilah yang menjadi dasar patokan kenapa kadar gula darah normal itu bukan satu angka pasti, melainkan disesuaikan dengan waktu pemeriksaan: apakah sewaktu alias kapan saja, saat berpuasa, ataukah setelah makan.

Baca juga: Ciri-Ciri dan Gejala Gula Darah Tinggi (Hiperglikemia)

Berapa kadar gula darah normal yang dianjurkan?

Berikut tabel lengkap kadar gula darah normal berdasarkan waktu pemeriksaannya:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket gula darah (diabetes) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Pemeriksaan Kadar Normal Kadar Terbaik
Gula darah sewaktu (GDS) < 200 mg/dL < 200 mg/dL
Gula darah puasa (GDP) 80 - 125 mg/dL 80 - 110 mg/dL
Gula darah 2 jam setelah makan (GDPP) 110 - 180 mg/dL 110 - 145 mg/dL

(Sumber: PERKENI)

Tabel kadar gula darah di atas menjadi acuan dokter-dokter di Indonesia karena disarikan dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) yang di dalamnya merupakan dokter-dokter indonesia yang menekuni bidang endokrin, termasuk gula darah dan diabetes. PERKENI termasuk organisasi otonom di dalam organisasi IDI.

Baca selengkapnya: 4 Tes Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Keterangan tabel gula darah normal:

  • GDS merupakan kadar gula darah yang diambil kapan saja alias tidak memperhatikan waktu makan. Bisa setiap saat di luar puasa dan dua jam setelah makan.
  • GDP merupakan kadar gula darah yang diambil ketika dalam kondisi puasa. Puasa di sini berarti tidak makan dan minum selama minimal 8 jam, hanya diperbolehkan air putih. Untuk memudahkan, biasanya tes ini dilakukan pagi hari sebelum sarapan.
  • GDPP atau gula darah 2 jam postprandial (GD2PP), yaitu kadar gula darah yang diperiksa 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram. Pemeriksaannya dilakukan setelah GDP. Setelah dilakukan pemeriksaan GDP, Anda akan diberikan asupan air dengan 75 gram gula. Baru setelah 2 jam kembali dilakukan pemeriksaan gula darah (GD2PP). Selama selang waktu tersebut, agar hasil akurat, tidak boleh ada pemakaian obat dan asupan makan selain air gula yang telah diberikan.

Pemeriksaan mana yang Anda butuhkan?

Menurut PERKENI, GDS dan GDP adalah tes yang paling wajib dilakukan bagi seseorang yang baru pertama kali periksa dan ingin mengetahui keabnormalan gula darah akibat diabetes. 

Jika kadar GDP dan GDS normal serta kondisi fisik tidak mengarah ke diabetes, maka umumnya pemeriksaan lanjutan tidak diperlukan lagi. Lain halnya jika kadar gula darah tidak normal, biasanya diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah Anda mengidap diabetes atau tidak.

Baca juga: Berapa Kali Cek Gula Darah Dalam Sehari?

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chart of Normal Blood Sugar Levels for Adults with Diabetes (http://www.webmd.com/diabetes/guide/normal-blood-sugar-levels-chart-adults)
Normal and Diabetic Blood Sugar Level Ranges - Blood Sugar Levels for Diabetes (https://www.diabetes.co.uk/diabetes_care/blood-sugar-level-ranges.html)
Blood Glucose Diabetes Tests: Fasting Plasma Glucose, Results, Levels, Diagnosis (http://www.webmd.com/diabetes/guide/blood-glucose)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app