Mengapa Stres Akibatkan Sakit Kepala ?

Dipublish tanggal: Jul 14, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengapa Stres Akibatkan Sakit Kepala ?

Ketika Anda mengalami stres, Anda akan menjadi sulit untuk berkonsentrasi dan suasana hati Anda terganggu. Selain itu, terkadang stres juga mengakibatkan kepala menjadi sakit. Apalagi ketika stres meningkat, rasa sakit kepala yang Anda rasakan pun juga akan semakin parah. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?

Apa penyebab stres menjadikan Sakit Kepala ?

Tubuh Anda akan memberikan reaksi ketika Anda mengalami stress. Tubuh akan memproduksi beberapa hormon stres yang akan meghentikan kinerja beberapa fungsi tubuh yang tidak diperlukan (misalnya pencernaan). Hormon tersebut yaitu adrenalin, kortisol, dan norepinefrin yang akan diproduksi dalam jumlah banyak.

Pada saat itu juga, hormon adrenalin dan kortisol yang diproduksi tubuh saat stres akan meningkatkan detak jantung dan menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah, yang berguna untuk mengalirkan darah ke beberapa bagian tubuh seperti kaki dan tangan sebagai bentuk reaksi fisik. 

Jantung jadi memusatkan aliran darah ke bagian tubuh bawah. Menjadikan otak kekurangan asupan darah yang kaya akan oksigen, hal inilah yang menyebabkan Anda merasa sakit kepala saat stres. Selain itu, ketegangan otot yang terjadi di bagian kepala akibat stres juga turut mempengaruhi timbulnya sakit kepala.

Jenis sakit kepala yang disebabkan oleh stres adalah jenis sakit kepala tensi (sakit kepala tegang). Sakit kepala jenis ini memiliki gejala seperti rasa nyeri tumpul yang terasa di seluruh bagian kepala, mengikat, tetapi tidak berdenyut. Ketegangan di leher bagian belakang dan rasa tak nyaman juga akan dirasakan oleh Anda. 

Sakit kepala ini bisa berlangsung selama 30 menit atau bahkan hingga berhari-hari, bisa lebih dari 7 hari.

Sakit Kepala karena stres bukan akibat migrain

Sakit kepala karena stres merupakan sakit kepala tegang, yang dirasakan di seluruh bagian kepala. Sedangkan sakit kepala migrain hanya terasa di salah satu bagian kepala dan akan terasa berdenyut.

Sakit kepala migrain akan terpengaruh dengan aktivitas fisik sederhana yang Anda lakukan, seperti naik-turun tangga, adanya cahaya terang dan suara keras. Hal tersebut akan sangat mengganggu. Namun, sakit kepala akibat stres tidak terpengaruh oleh semua aktivitas fisik itu.

Perbedaan lainnya adalah ketika Anda mengalami sakit kepala migrain yaitu timbulnya gejala lain seperti mual hingga muntah. Pada sakit kepala akibat stres atau sakit kepala tegang, gejala tersebut tidak terjadi.

Jadi, jelas bahwa sakit kepala akibat stres itu berbeda dengan sakit kepala migrain. Karena dari penyebabnya saja sudah berbeda. Begitu pula dengan gejala yang dirasakan oleh Anda juga berbeda. Sehingga tidak perlu lagi bingung untuk membedakannya. 

Sakit kepala karena apapun dan jenis apapun, sebaiknya segera Anda obati agar tidak semakin parah dan memgganggu kenyamanan Anda dalam melakukan aktivitas keseharian Anda. Entah itu bekerja, sekolah, menyelesaikan tugas atau kegiatan Anda lainnya.

Bagaimana cara mencegah dan mengobati Sakit Kepala akibat stres ?

Stres dapat disebabkan karena berbagai hal, setiap orang berbeda. Sebenarnya untuk menghilangkan sakit kepala akibat stres ini, yang utama dilakukan adalah dengan menghilangkan stres itu sendiri. Ketahui senabnya, pahami dan atasi stres Anda. 

Ada juga cara lain untuk membantu meringankan rasa sakit kepala Anda akibat stres, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Anda dapat meminum obat antinyeri seperti NSAID atau paracetamol begitu nyeri menghampiri kepala Anda;
  • Praktikkan tenik pernapasan dalam dan perlahan (tarik nafas kurang lebih 5 detik, tahan hingga sekitar 10 detik kemudian hembuskan perlahan selama kurang lebih 7 detik), meditasi, atau peregangan sederhana untuk meredakan stres yang Anda sedang alami;
  • Anda juga bisa menempelkan kompres dingin di leher belakang Anda yang terasa pegal atau di bagian sekitat pelipis kepala untuk meredakan sakit kepala tersebut;
  • Perbaikilah postur tubuh Anda saat duduk. Jangan duduk dengan cara membungkuk;
  • Beristirahatlah sebentar bila Anda sudah mulai merasa lelah saat bekerja; dan terakhir
  • Hindarilah rokok, baik merokok atau asap rokok orang lain, karena rokok dapat semakin memperparah rasa sakit kepala akibat stres yang sedang Anda alami tersebut.

19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zebenholzer K, et al. (2016). Impact of depression and anxiety on burden and management of episodic and chronic headaches - A cross-sectional multicentre study in eight Austrian headache centres. DOI: (https://doi.org/10.1186%2Fs10194-016-0603-3)
Wei C-B, et al. (2016). Overlap between headache, depression, and anxiety in general neurological clinics: A cross-sectional study. DOI: (https://doi.org/10.4103%2F0366-6999.183410)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app