Berapa Lama Gejala Virus Corona Muncul dari Awal Paparan?

Dipublish tanggal: Jan 27, 2020 Update terakhir: Agu 5, 2021 Tinjau pada Feb 19, 2020 Waktu baca: 4 menit
Berapa Lama Gejala Virus Corona Muncul dari Awal Paparan?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Meski sempat disebut tidak menular selama masa inkubasi, para ahli menyebutkan virus corona bisa menular dalam masa inkubasi;
  • Virus corona yang merebak di Wuhan diketahui memiliki masa inkubasi sekitar 2-14 hari;
  • Orang yang berada di daerah terkena wabah akan dikarantina untuk mencegah risiko penyebaran penyakit yang bisa terjadi kapan pun;
  • Hingga kini belum ada vaksin yang dapat menyembuhkan virus corona Covid-19;
  • Kombinasi obat HIV Lopinavir dan Ritonavir mungkin bisa dijadikan alternatif pengobatan coronavirus untuk sementara waktu;
  • Klik untuk membeli perlengkapan new normal dari rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Dapatkan paket tes COVID-19 berupa swab PCRswab antigen, dan rapid test dengan harga bersahabat dan tim medis berpengalaman di HDmall.

Virus corona penyebab pneumonia Wuhan terus menelan banyak korban. Virus misterius kini resmi bernama Covid-19 ini menyebar dengan sangat cepat hingga menimbulkan kewaspadaan di seluruh dunia. Bahkan, Indonesia sendiri terus melakukan upaya pencegahan sedini mungkin, mengingat masa inkubasi virus corona disebut-sebut bisa menular meski belum menimbulkan gejala. 

Berapa lama masa inkubasi virus corona Wuhan?

Melihat sejak awal kasus virus corona muncul, korban yang terinfeksi mengalami gejala yang berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala ringan seperti demam dan batuk, tapi ada juga yang mengalami gejala cukup parah seperti kesulitan bernapas. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Mulanya, virus misterius ini diketahui tidak menular selama dalam masa inkubasi. Namun, berdasarkan informasi terbaru menyebutkan bahwa virus corona dapat menular walaupun tubuh penderita tampak sehat.

Baca juga: Virus Corona Disebut Bisa Menular Lewat Mata, Bagaimana Bisa?

Masa inkubasi adalah periode atau jangka waktu sejak saat pasien terpapar hingga munculnya gejala penyakit. Virus corona yang merebak di Wuhan diketahui memiliki masa inkubasi sekitar 2-14 hari. Hal ini disimpulkan berdasarkan masa inkubasi covonavirus MERS (MERS-CoV) yang sempat membuat geger Korea Selatan pada 2015 silam. 

Dengan kata lain, meskipun seseorang tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun, orang tersebut belum tentu terbebas dari infeksi virus corona. Terlebih jika pada saat ini ia sedang berada di daerah terkena wabah atau baru saja bepergian dari daerah tersebut. Bisa jadi, virus corona sudah ada dalam tubuh tapi masih dalam masa inkubasi.

Contoh paling mudahnya, virus flu juga sudah bisa menular meskipun Anda belum tahu bahwa diri Anda sedang sakit flu. Maka dari itu, keberadaan virus misterius ini perlu diwaspadai karena diam-diam bisa menginfeksi bahkan menimbulkan gejala yang parah.

Meskipun belum muncul gejala, orang yang berada di sekitar Kota Wuhan serta wilayah lainnya yang terkena wabah akan dikarantina. Pasalnya, mereka berisiko terpapar penyakit dan karantina dilakukan untuk mengetahui apakah mereka benar terkena penyakit tersebut atau tidak.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Karantina juga bertujuan untuk mencegah risiko penyebaran penyakit yang bisa terjadi kapan pun. Bila pasien ternyata suspek atau bahkan positif terinfeksi, maka pada saat itu juga ia akan segera diisolasi. Pasien dapat diberikan isolasi tambahan hingga 24 jam setelah gejalanya mereda.

Baca selengkapnya: Seseorang Suspek Virus Corona, Harus Dikarantina Atau Isolasi?

Belum ada pengobatan untuk menyembuhkan Novel Coronavirus

Kemampuan virus Covid-19 untuk menyebar tampaknya semakin kuat. Hal ini menyebabkan kemungkinan jumlah kasusnya bisa terus meningkat secara signifikan, terutama jika tidak menjaga kebersihan dan kesehatan.

Hingga kini belum ada vaksin yang dapat menyembuhkan virus corona tipe baru ini. Namun, Komisi Kesehatan Nasional di China memperkirakan bahwa kombinasi obat HIV berupa Lopinavir dan Ritonavir mungkin bisa dijadikan sebagai alternatif pengobatan coronavirus untuk sementara waktu. 

Baca juga: Obat HIV Bisa Bantu Atasi Virus Corona

Melansir dari CDC, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari sumber atau hal-hal yang diduga dapat menyebarkan virus corona. Berikut ini berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona, antara lain:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  • Rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Jika tidak ada air dan sabun, gunakan hand-sanitizer agar tangan tetap bersih.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan kotor. Pastikan tangan Anda bersih dengan mencuci tangan terlebih dahulu.
  • Hindari berdekatan dengan orang sakit.
  • Tetaplah berada di dalam rumah jika Anda sedang sakit.
  • Tutup mulut dengan tisu atau sapu tangan saat batuk maupun bersin. Setelah itu, segera buang tisu ke tempat sampah.
  • Bersihkan permukaan maupun benda-benda yang sering Anda pegang seperti gagang pintu, telepon, dan sebagainya.

Perhatikan juga gejala yang mungkin timbul. Meski sekilas mirip gejala flu biasa atau pneumonia, perhatikan tubuh Anda sendiri. Gejala virus corona biasanya diawali dengan demam, lalu diikuti dengan batuk kering. Seminggu kemudian, pasien dapat mengalami kesulitan bernapas dan membutuhkan penanganan medis.

Baca juga: Seseorang Diduga Terkena Virus Corona? Ini yang Harus Dilakukan

Sekilas tentang virus corona Covid-19

Coronavirus adalah jenis virus yang dikategorikan sebagai zoonosis, yaitu dapat ditularkan melalui hewan ataupun manusia. COVID-19 mirip dengan jenis coronavirus penyebab SARS (SARS-CoV). Waspadai tanda dan gejala virus corona meliputi demam, batuk, hingga kesulitan bernapas.

Untuk mencegah penularan virus corona, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat. Selalu cuci tangan pakai sabun, gunakan masker pelindung, perhatikan etika batuk dan bersin, dan konsumsi makanan bergizi seimbang. 

Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit. Bila Anda mengalami gejala-gejala tadi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.    
 

Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WHO. Novel Coronavirus (2019-nCoV) advice for the public. (https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public).
CDC and American Red Cross. Understand Quarantine and Isolation. (https://www.mecknc.gov/HealthDepartment/Preparedness/Documents/QuarantineIsolation.pdf).
WHO. Novel Coronavirus - China. (https://www.who.int/csr/don/12-january-2020-novel-coronavirus-china/en/). 12 Januari 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app