Yang Perlu Ibu Ketahui Seputar Asi Perah

Dipublish tanggal: Feb 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 15, 2019 Waktu baca: 3 menit
Yang Perlu Ibu Ketahui Seputar Asi Perah

Apa itu ASI Perah?

ASI Perah adalah produk ASI yang dikeluarkan dari payudara ibu. ASI Perah dapat disimpan dan diminumkan ke bayi pada saat yang diperlukan. ASI dapat dikeluarkan atau diperah secara manual (dengan tangan) atau dengan menggunakan pompa khusus untuk memerah ASI.

Mengapa menggunakan ASI Perah?

Pemberian ASI secara langsung memang selalu lebih baik karena ASI yang diberikan secara langsung umumnya lebih hangat, karena beberapa alasan, pemberian ASI secara langsung mungkin tidak dapat dilakukan. 

Contohnya, ibu harus berpisah sebentar dengan bayi karena ibu bekerja atau bayi harus dirawat di rumah sakit yang menghalangi ibu untuk menyusuinya. 

Pada kondisi yang menyulitkan, pemberian ASI perah membuat ibu dapat memberikan asupan nutrisi yang baik (dari ASI) meskipun sedang tidak berada di dekat bayi. 

Ibu yang harus meninggalkan bayinya selama beberapa waktu (lebih dari sejam) harus memerah ASI dengan memastikan terlebih dahulu apakah kelenjar mamae (kelenjar yang bekerja untuk menghasilkan susu) dapat menghasilkan sejumlah ASI yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.

Cara memerah ASI secara manual (dengan tangan)

Beberapa wanita mungkin merasa lebih mudah untuk memerah ASI dengan tangan daripada menggunakan pompa, terutama pada beberapa hari atau minggu pertama menyusui. Memerah ASI dengan tangan berarti ibu tidak harus meminjam atau membeli pompa ASI atau bahkan memerlukan aliran listrik.

Memerah ASI dengan tangan memungkinkan ibu mengeluarkan ASI dari bagian tertentu, yang merupakan sebuah keuntungan, kecuali apabila salah satu saluran ASI di payudara jadi terhalangi. 

Sebelum mulai memerah, persiapkan botol bayi atau wadah untuk menampung ASI yang mengalir dari payudara. Berikut adalah tips yang mungkin membantu:

  • Sebelum memulai, cucilah tangan sampai bersih dengan sabun dan air hangat
  • Mulailah dengan memijat-mijat secara lembut payudara sebelum memerah sehingga ASI dapat turun
  • Tadahi payudara Anda dengan salah satu tangan lalu satu tangan lagi membentuk huruf C antara ibu jari dan telunjuk
  • Peras secara perlahan sambil terus meletakkan ibu jari dan telunjuk di sekitar daerah di sekitar puting (areola). Ingat, bukan menekan putingnya, karena dapat menyebabkan puting meradang. Proses pemerasan yang benar tidak akan menimbulkan rasa sakit.
  • Lepaskan tekanan, lalu ulangi lagi dengan ritme tertentu. Jangan menggesekkan jari di kulit
  • Tetesan akan mulai terlihat dan air susu akan mulai mengalir
  • Jika tidak terlihat adanya tetesan, cobalah memindahkan telunjuk dan ibu jari agak jauh tapi tetap di daerah areola
  • Jika aliran mulai menurun, pindahkan kedua jari ke bagian lain payudara dan ulangi langkah
  • Apabila aliran dari payudara satu, berpindahlah ke payudara satunya. Lakukan perpindahan ke antar payudara hingga ASI menetes secara pelan atau keduanya tidak mengalirkan ASI lagi

Cara memerah ASI dengan pompa payudara

Terdapat dua macam pompa payudara yaitu manual dan elektrik. Jenis pompa yang digunakan akan tergantung dengan kecocokan ibu, mintalah saran atau lakukan percobaan sebelum membeli. 

Pompa payudara manual biasanya lebih murah tapi tidak secepat pompa payudara elektrik. Kekuatan hisap pada pompa payudara elektrik dapat diatur sedemikian rupa. Biasanya menguat seiring waktu. 

Mengatur kekuatan hisap langsung ke yang kuat dapat menyakiti dan merusak puting. Pompa payudara elektrik biasanya menyediakan ukuran penghisap yang cocok dengan puting. 

Pompa payudara biasanya tidak menyebabkan lecet atau bahkan membuat puting terhisap ke penghisap. Selalu pastikan pompa dan wadah pompa payudara bersih dan steril sebelum menggunakan.

Cara terbaik menyimpan ASI perah

Gunakan label dan tinta yang anti air. Labeli tiap wadah dengan tanggal Anda memerah ASI. Jika Anda menyimpan ASI di fasilitas perawatan anak, bubuhkan nama bayi. 

Letakkan wadah berisi ASI di bagian terdalam kulkas atau freezer, yang merupakan bagian terdingin. Jika Anda tidak memiliki atau tidak ada kulkas atau freezer terdekat, simpanlah ASI perah di pendingin insulasi sementara. 

Pada suhu temperatur, ASI yang baru saja diperah dapat bertahan hingga empat hingga enam jam. Jika suhu hangat, maksimal adalah empat jam.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Prime DK, et al. (2012). Simultaneous breast expression in breastfeeding women is more effective than sequential breast expression. DOI: (https://dx.doi.org/10.1089%2Fbfm.2011.0139)
Pitman T. (n.d.). Losing your milk: What seems like dwindling milk can actually be normal changes in baby and you. (https://breastfeedingusa.org/content/article/losing-your-milk-what-seems-dwindling-milk-can-actually-be-normal-changes-baby-and-y)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app