Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Pasca Melakukan Sunat

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 30, 2019 Waktu baca: 3 menit
Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Pasca Melakukan Sunat

Sunat atau khitan adalah salah satu prosedur operasi ringan yang bertujuan untuk membuang lapisan kulit yang menutupi ujung penis (kulup/preputium/foreskin). Sunat biasanya dilakukan pada bayi laki-laki atau anak laki-laki. 

Meski tindakan ini merupakan tindakan bedah kecil, proses perawatan setelah operasi adalah hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya resiko infeksi. Artikel berikut akan membahas mengenai hal’hal yang perlu kamu perhatikan pasca sunat.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Sunat via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket sunat hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Prosedur sunat dan manfaatnya

Sebelum melakukan pembedahan, dokter akan membersihkan area penis dan memberikan anestesi lokal. Kemudian setelah memasang klem khusus pada kepala penis, dokter akan membuang bagian kulit ari penis atau preputium menggunakan gunting atau pisau bedah steril.

Setelah proses sunat, bagian skrotum, penis, dan selangkangan mungkin akan tampak kemerahan karena efek dari cairan pembersih saat sebelum pembedahan. 

Sedangkan bagian kepala penis setelah preputium atau kulup dibuang, akan tampak kemerahan dan membengkak. 

Oleh karena banyaknya pembuluh darah pada bagian kelamin, terkadang dapat juga timbul perdarahan pada area yang disunat. Perdarahan dapat dihentikan dengan menggunakan kasa atau perban. 

Dokter kemudian akan mengoleskan salep dan membalut bagian ini dengan kasa untuk menghindari gesekan dengan celana atau popok bayi.

Bila dahulu proses sunat lebih banyak dilaksanakan karena anjuran agama, kini banyak penelitian dibidang kesehatan yang menunjukkan manfaat sunat bagi laki-laki. Manfaat tersebut antara lain:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Sunat via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket sunat hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  • Kebersihan dan higienis. Lapisan kulup atau preputium sering kali menyulitkan proses pembersihan penis. Oleh karena kulup atau preputium telah dihilangkan melalui proses sunat, akan lebih mudah bagi laki-laki untuk membersihkan alat kelaminnya.
  • Menurunkan resiko infeksi saluran kemih. Laki-laki yang menjalani proses sunat memiliki resiko terjangkit infeksi saluran kemih lebih rendah dari laki-laki yang tidak disunat. Infeksi saluran kemih dapat menimbulkan permasalahan pada ginjal.
  • Menurunkan resiko penyakit menular seksual, termasuk HIV. Laki-laki yang menjalani proses sunat, akan memiliki resiko lebih rendah untuk terjangkit penyakit menular seksual termasuk HIV, dibandingkan dengan laki-laki yang tidak disunat.
  • Mencegah terjadinya phimosis. Phimosis terjadi pada laki-laki yang tidak menjalani sunat sehingga kulup atau preputium tidak dapat ditarik kebelakang (dari kepala penis).  Akibatnya saat sedang berkemih, kulup akan menggembung seperti balon sehingga dapat menyulitkan proses buang air kecil secara sempurna. Urin yang terkumpul pada kulup berpotensi menyebabkan peradangan atau infeksi.
  • Menurunkan resiko terjadinya kanker penis pada laki-laki yang disunat.

Perawatan pasca sunat

Berikut adalah langkah-langkah untuk merawat bayi atau anak laki-laki yang baru menjalani sunat:

  • Mencuci penis perlahan-lahan dengan air hangat setiap sehabis buang air kecil atau sebelum mengganti popok atau celana dan mengeringkan area penis hingga benar-benar kering. Tidak menggunakan sabun saat mencuci penis.
  • Mengoleskan salep yang diresepkan dokter atau petroleum jelly (Vaseline) pada bagian yang disunat untuk mengurangi gesekan dengan celana atau popok.
  • Memakai popok atau celana yang tidak terlalu ketat agar tidak menekan penis, selama masa penyembuhan berlangsung.
  • Memastikan bayi atau anak untuk meminum obat pereda nyeri (analgesik) dengan teratur sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
  • Bayi yang baru disunat, tetap dapat dimandikan dengan bantuan spons mandi atau kompres air hangat setelah dua hari proses sunat. Sedangkan untuk anak laki-laki, baru boleh terkena air minimal tiga hari setelah sunat.
  • Menjaga agar bayi atau anak yang disunat untuk tidak melakukan banyak aktifitas agar mengurangi risiko perdarahan dan mempercepat penyembuhan.
  • Menjaga asupan gizi selama penyembuhan dengan makanan sehat dan bergizi.

Hal yang menjadi perhatian

Masa penyembuhan luka sunat biasanya berkisar antara 7 hingga 10 hari. Tetapi ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian saat merawat luka yait

  • Belum buang air kecil (BAK) selama lebih dari 12 jam setelah disunat
  • Terjadi perdarahan yang banyak dan dalam waktu lama.
  • Bayi atau anak Anda mengalami demam.
  • Terdapat tanda-tanda infeksi pada area yang disunat setelah 3 – 5 hari, seperti bengkak, kemerahan, muncul jaringan hitam di area penis, atau keluar cairan berwarna kuning/nanah.
  • Bayi menjadi rewel, menangis, dan tidak mau makan.

 

 

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Circumcision: Preparation, Procedure, and Pros and Cons. Healthline. (https://www.healthline.com/health/circumcision)
Circumcision: Possible benefits, recovery, and risks. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/302234.php)
Circumcision: Pros vs Cons, Benefits, Risks, Procedure Overview. WebMD. (https://www.webmd.com/sexual-conditions/guide/circumcision)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app