Trachoma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 7, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Trachoma adalah penyebab utama kebutaan di dunia. Proses penyebaran infeksi menyebar dari orang ke orang,terutama dari ibu ke anak atau sebaliknya. Penyakit ini tumbuh subur pada negara berkembang, terutama dalam kondisi yang penuh sesak di mana ada kekurangan air dan sanitasi yang tidak memadai.

Di komunitas yang terkena dampak, infeksi sering kali ditemukan pada masa bayi atau masa kanak-kanak. Dengan infeksi berulang selama bertahun-tahun, efek kumulatif dari infeksi ini dapat menyebabkan kelopak mata atas membelok ke dalam, sehingga bulu mata bergesekan dengan bola mata, mengakibatkan rasa sakit dan bekas luka di bagian depan mata. Kondisi ini disebut trichiasis trakomatosa, dan akhirnya mengarah pada kebutaan yang tidak dapat disembuhkan.

Trachoma disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang pernah menjadi wabah di seluruh dunia kecuali pada negara-negara dengan iklim dingin. Trachoma telah dieliminasi di negara-negara maju tetapi masih menjadi penyakit endemik di sekitar 55 negara dunia ketiga, terutama di Afrika dan Timur Tengah.

Sekitar 10 juta orang mengalami kehilangan penglihatan yang signifikan dari jaringan kornea yang disebabkan oleh trachoma. Kelompok usia di mana orang-orang terinfeksi terkait dengan intensitas penularan infeksi di masyarakat tempat mereka tinggal.

Bagaimana seseorang dapat dikatakan menderita Trachoma?

Penyakit trachoma biasanya didiagnosis secara klinis. Seorang yang dicurigai menderita Trachoma akan diperiksa untuk menemukan tanda-tanda klinis melalui penggunaan kaca pembesar. Pada sebagian besar kasus, pada tahap awal, infeksi tidak menunjukkan tanda-tanda apapun. Namun, infeksi berulang menyebabkan pembentukan jaringan parut pada konjungtiva dan selama fase inilah seseorang yang terinfeksi mengalami iritasi.

Sistem penilaian WHO untuk mengidentifikasikan tingkat keparahan trachoma dibagi menjadi 5 tingkatan:

  1. Trachomatous Inflammation - Follicular (TF), merupakan trachoma tahap awal dan ditandai dengan munculnya folikel pada mata. Tipe ini hanya membutuhkan pengobatan topikal (salep krim).
  2. Trachomatous Inflammation - Intense (TI) - saat seseorang mengalami iritasi berat dan membutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik topikal dan sistemik.
  3. Trachomatous Scarring (TS) - ketika bekas luka terlihat seperti pada konjungtiva tarsal dan yang mungkin menginfeksi pembuluh darah tarsal.
  4. Trachomatous Trichiasis (TT) - ketika kelopak mata mengalami perubahan bentuk, sehingga menyebabkan bulu mata tumbuh ke dalam. Penderita biasanya dirujuk untuk operasi kelopak mata; dan
  5. Corneal Opacity - suatu tahap di mana seseorang dapat menjadi buta.

Apa komplikasi yang dapat disebabkan oleh penyakit ini?

Trachoma menyebabkan iritasi mata, dimulai dengan kemerahan mata dan kelopak mata, kemudian berkembang ke arah belakang dari kelopak mata dan mengiritasi dan menimbulkan jaringan parut pada kornea, yang kemudian berkembang dan bisa menyebabkan kebutaan. Komplikasi ini dapat dihindari dengan diagnosis dini dan pengobatan yang memadai.

Dengan pembentukan jaringan parut pada kelopak mata dan konjungtiva, penglihatan sering menurun ke titik di mana individu tidak lagi dapat bekerja, sehingga mengakibatkan gangguan pada keluarga, ekonomi dan sosial. Sering kali pada negara-negara berkembang, suatu kondisi yang memprihatinkan sering terjadi dimana anak-anak putus sekolah untuk merawat orang tua karena mengalami kebutaan akibat Trachoma.

Karena gangguan visual yang mendalam (kebutaan), mungkin ada peningkatan jumlah cedera terkait kebutaan atau bahkan kematian yang tidak disengaja.

Pencegahan dan pengobatan Trachoma

Sebagian besar negara endemik (negara dengan penderita trachoma yang banyak) telah setuju untuk mempercepat pelaksanaan strategi ini untuk mencapai target eliminasi masing-masing, semua pada tahun 2020.

Kontrol dan pengobatan trachoma di negara-negara endemik sedang dilaksanakan melalui strategi SAFE yang direkomendasikan WHO. Strategi SAFE terdiri dari:

  • Surgery, operasi untuk mengobati tahap menyilaukan penyakit (trichiasis trachomatosa);
  • Antibiotic, penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi, terutama pengobatan berskala besar untuk semua individu di wilayah geografis;
  • Facial Cleanliness kebersihan wajah; dan
  • Environment Improvement, perbaikan lingkungan, khususnya meningkatkan akses terhadap air dan sanitasi.

Data yang dilaporkan kepada WHO oleh Negara-negara Anggota pada tahun 2013 menunjukkan bahwa hampir 234.000 orang dengan trachomatous trichiasis diberikan operasi korektif pada tahun itu, dan 55 juta orang di komunitas endemik diobati dengan antibiotik anti-klamidia untuk menghilangkan trachoma.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rostami, S. Medscape (2016). Trachoma. (https://emedicine.medscape.com/article/1202088-clinical)
Bashour, M. Medscape (2016). Ophthalmologic Manifestation of Chlamydia. (https://reference.medscape.com/article/1203385-overview)
Mayo Clinic (2015). Diseases and Conditions. Trachoma. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trachoma/symptoms-causes/syc-20378505)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app