Tes Buta Warna Parsial untuk Mengetahui Jenis Kelainan Melihat Warna

Dipublish tanggal: Sep 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Buta warna merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat warna dengan semestinya. Buta warna memiliki beberapa jenis, seperti buta warna total dan buta warna sebagian yang juga dikenal dengan istilah buta warna parsial. Untuk mengetahui kondisi penglihatan terhadap mata dapat dilakukan dengan melakukan tes buta warna dan tes buta warna parsial.

Seseorang yang mengalami buta warna total tidak akan bisa melihat warna sama sekali, karena warna tersebut akan tampak seperti monokrom. Sedangkan buta warna parsial atau sebagian, orang itu hanya tidak dapat melihat warna-warna tertentu. Contohnya pada kondisi seseorang yang bisa melihat warna kuning dengan baik, namun tidak peka saat melihat warna biru. 

Tes dengan Kartu Berwarna

Untuk medeteksi apakah seseorang mengalami buta warna atau tidak, dapat dilakukan dengan tes buta warna, baik itu untuk mendeteksi buta warna total atau buta warna parsial.

Menggunakan kartu Ishihara merupakan salah satu cara yang paling umum untuk mengetes buta warna. Kartu ini memiliki tampilan berupa pola titik-titik berwarna. Titik-titik tersebut dapat berupa angka, simbol atau alur. Dalam tes ini akan ditunjukan beberapa warna yang berbeda.

Dalam tes ini umumnya orang yang akan dites duduk di sebuah ruangan dokter dengan pecahayaan ruangan seperti pada umumnya. Lalu dokter akan meminta orang tersebut untuk menutup mata dan menempatkan kartu tersebut dengan jarak 35 cm dari wajah. Langkah selanjutnya dokter akan meminta pasien untuk membaca angka atau simbil yang ada di kartu. 

Selain itu dokter juga akan meminta pasien untuk menunjuk kartu Ishihara dengan jari atau alat penunjuk untuk mengikuti alur warna tertentu untuk mengetahui apakah pasiennya mengalami buta warna atau tidak dan juga berfungsi untuk mengtahui tingkat buta warna yang dialami.

Untuk mengetes buta warna parsial akan dilakukan pada kedua pada secara satu per satu. Hal ini juga untuk membandingkan penglihatan warna pada kedua mata dalam penentuan intensitas warna.

Jenis Buta Warna Parsial

Terdapat beberapa jenis pada buta warna parsial, diantaranya:

  • Protanopia adalad buta warna parsial yang melihat warna merah seperti hitam. Selain itu pengidap ini akan melihat warna kuning, oranye, dan beberapa warna hijau seperti warna kuning.
  • Protanomali, adalah buta warna parsial yang melihat warna oranye, kuning dan merah, seperti hijau. Namun warna-warna yang ditampilkan pada penglihatannya tidak akan secerah seperti warna asli.
  • Deuteranomali, pada buta warna parsial ini seseorang yang melihat warna hijau dan kuning akan tampak seperti warna merah. Dalam hal ini penderita akan kesulitan dalam membedakan antara warna ungu dan biru. Namun, kondisi ini tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Deuteranopia, merupakan kondisi buta warna parsial yang penderitanya apabila melihat warna hijau akan seperti krem dan merah seperti kuning kecokelatan.

Faktanya, buta warna parsial pada penderita yang sulit melihat warna biru dan kuning atau Tritanopia lebih jarang terjadi. Pada kondisi ini penderita akan sulit untuk membedakan warna pink dengan warna merah atau kuning. 

Selain kondisi tersebut terdapat kasus lainnya yang jarang terjadi, hal itu ada pada kasus sebuah kondisi dimana penderita buta warna parsial sulit melihat warna biru yang nampak lebih ke hijau (Tritanomali). Pada kondisi ini penderita juga akan kesulitan membedakan warna merah muda (pink) dengan merah atau kning.

Tes ini diterapkan pada beberapa kualifikasi untuk melewati ujian pada beberapa bidang pekerjaan yang dirasa memerlukan kemampuan dalam mengenali warna. Contohnya pada pilot yang membutuhkan hal tersebut untuk membedakan simbol yang memiliki warna-warna khusus yang terdapat pada dasbor pesawat maupun seragam kru dan dalam mengetahui kondisi lapangan sekitar. 

Profesi lainnya seperti polisi dan tentara yang memerlukan kemampuan tersebut dalam penerapan indetifikasi, dan juga teknisi yang harus mampu membedaakab warna pada kabel, simbol peringatan dan perangkat.

Untuk Anda yang terbukti mengalami buta warna setelah melakukan tes buta warna, Anda tidak perlu merasa tidak percaya diri. Masih banyak pekerjaan lain yang menerima orang-orang dengan kondisi buta warna. Pengecekan ini penting dilakukan untuk mengutamakan keselamatan seseorang dalam lingkungan kerja.

Jika berminat melakukan tes ini, Anda bisa menghubungi dokter spesialis mata untuk mengecek apakah Anda mengalami buta warna baik itu buta warna total maupun parsial.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Color blindness: When red looks like brown. Medical News Today. (Accessed via: https://www.medicalnewstoday.com/articles/319115)
What Causes Color Blindness: Prevalence, Symptoms, Types & More. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/color-blindness)
Color Vision Test: Overview, Procedure and Results. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/color-vision-test)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app