Dok, maaf saya ada beberapa pertanyaan. Apakah varikokel bisa disembuhkan tanpa operasi dok? Gimana caranya? Selain itu, apakah ejakulasi dini, lemah syahwat, varikokel, shoot close, dan air mani yang encer itu saling berkaitan dok? Apakah penyakit2 ini bisa disembuhkan secara bersamaan? Makasih dok.

Halo, terima kasih telah menghubungi HonestDocs.

Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah pada kantong testis (skrotum). Manifestasi varikokel mirip dengan varises yang sering muncul pada kaki. Varikokel dapat menyebabkan menurunnya produksi dan kualitas sperma, hal ini kemudian dapat menyebabkan infertilitas. Varikokel juga dapat menyebabkan testis menjadi atrofi atau gagal berkembang, pada hal ini testis tampak menyusut. Namun, tidak semua kasus varikokel memengaruhi produksi maupun kualitas sperma.

Kebanyakan varikokel tidak menimbulkan gejala, maka seringkali tidak perlu diobati. Selain itu, banyak dari dari pria yang menderita varikokel dapat memiliki keturunan. Namun, bila Anda mengalami rasa sakit, bengkak, teraba massa atau benjolan pada skrotum Anda, ukuran terlampau berbeda pada kedua testis, atau mengalami masalah kesuburan, maka segera berkonsultasi dengan dokter.

Varikokel harus ditatalaksana bagi mereka dengan atrofi testis progresif atau bila hasil analisis sperma tidak normal. Tatalaksana varikokel dapat melalui operasi terbuka maupun non-operasi. Tatalaksana operasi bertujuan untuk menutup pembuluh darah vena yang terkena dan mengarahkan alirannya ke vena normal. Pada pria dengan gangguan kesuburan, maka hal ini dapat meningkatkan kualitas sperma dan/atau menyembuhkan infertilitas. Namun, varikokel juga mungkin tidak dapat meningkatkan kualitas sperma bila ada penyebab lainnya yang menyertai. Selain itu, tatalaksana non-operasi adalah dengan embolisasi perkutan. Pada teknik ini, dokter akan memperbaikin aliran darah dengan memasukkan koil melalui pembuluh darah yang biasanya dimasukkan lewat vena di pangkal paha.

Kami sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi agar mendapatkan pemeriksaan fisik dan penanganan yang tepat. Serta, Anda juga dapat mendiskusikan mengenai tatalaksana atau tindakan berikutnya.

Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.