ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Sukralosa: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Des 21, 2020 Update terakhir: Des 21, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sukralosa adalah pemanis buatan yang dapat ditemukan pada berbagai makanan, seperti makanan yang dipanggang, permen karet, hingga gelatin;
  • Manfaat sukralosa dapat digunakan sebagai pemanis buatan yang dapat menggantikan gula meja. Rasanya 400-700 kali lebih manis tetapi nol kalori;
  • Efek samping sukralosa dapat meningkatkan risiko diabetes, risiko sindrom iritasi usus, penyakit Crohn, hingga menaikkan berat badan;
  • Batasi asupan gula setiap hari untuk menjaga kesehatan Anda secara menyeluruh, terutama untuk Anda yang memiliki masalah diabetes;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan sukralosa saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Klik untuk mendapatkan sukralosa atau asupan gizi dan nutrisi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Sukralosa adalah pemanis buatan yang dapat ditemukan pada berbagai makanan, mulai dari makanan yang dipanggang, permen karet, gelatin, hingga dessert berbahan produk susu. Dibandingkan gula meja, sukralosa 400-700 kali lebih manis tetapi nol kalori. Sukralosa mengandung 3,36 kalori yang berasal dari karbohidrat dekstrosa (glukosa) dan maltodekstrin.

Sukralosa cenderung tahan panas. Artinya, rasa manisnya akan tetap bertahan meskipun sudah diolah pada suhu tinggi melalui proses pemasakan maupun pemanggangan. Karena itulah, jenis pemanis ini cocok sebagai pengganti gula pada makanan yang dipanggang.

Mengenai Sukralosa

Golongan

Pemanis buatan

Kemasan

-

Kandungan

Sukralosa

Manfaat Sukralosa

Sukralosa terbuat dari gula asli (sukrosa) di mana tiga gugus hidrogen-oksigennya diganti dengan atom klor (chlorine). Tidak seperti gula meja, sukralosa mampu melewati tubuh hampir tidak dicerna. Rasanya pun paling mirip gula tanpa ada sisa rasa pahit seperti pemanis buatan lainnya.

Sukralosa digunakan sebagai pemanis buatan yang dapat menggantikan gula meja. FDA di Amerika Serikat, badan yang setara BPOM di Indonesia, telah menyetujui penggunaan sukralosa pada seluruh kategori makanan dan minuman. Beberapa di antaranya adalah permen karet, makanan yang dipanggang, hingga dessert berbahan produk susu;

Efek samping Sukralosa

FDA mengungkapkan bahwa sukralosa aman digunakan sebagai pemanis buatan. Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan sukralosa berdampak negatif pada mikrobiota usus, kadar insulin, dan berat badan. Hasil penelitian ini masih terbatas pada sampel hewan, sehingga potensi risiko pada manusia masih belum diketahui.

Sukralosa diketahui hanya sedikit atau bahkan tidak memengaruhi gula darah dan kadar insulin. Namun, hal ini tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing orang terhadap pemanis buatan.

Jika terbiasa menggunakan sukralosa, maka tubuh Anda mungkin tidak merasakan apa pun. Sebaliknya, bagi orang-orang yang tidak mengonsumsi sukralosa secara teratur, maka ada kemungkinan Anda akan mengalami peningkatan kadar gula darah dan insulin. 

Selain itu, efek samping sukrosa juga dapat menyebabkan kondisi-kondisi berikut:

  • Meningkatkan risiko sindrom iritasi usus dan penyakit Crohn, karena sukralosa dapat merusakn bakteri usus dibadningkan pemanis buatan lainnya;
  • Meningkatkan risiko usus bocor, karena tubuh tidak mampu mencerna sukralosa. Pemanis ini juga dapat membunuh probiotik dan merusak dinding usus, sehingga berpotensi menyebabkan usus bocor;
  • Berpotensi menciptakan zat-zat racun dalam tubuh, salah satunya chloropropanols;
  • Menaikkan berat badan dan meningkatkan risiko sindrom metabolik, diabetes tipe 2, hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

Jika Anda mengalami efek samping terus-menerus atau bahkan memburuk, segera hentikan penggunaan produk dan periksakan diri ke dokter.

Dosis Sukralosa

The American Heart Association (AHA) merekomendasikan Anda untuk membatasi konsumsi gula setiap hari demi mengurangi asupan kalori. Salah satunya dengan mengganti gula biasa dengan yang buatan, salah satunya sukrosa.

Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai batas dosis sukralosa yang aman bagi tubuh. Kunci terpentingnya adalah batasi asupan gula setiap hari untuk menjaga kesehatan Anda secara menyeluruh, terutama untuk Anda yang memiliki masalah diabetes.

Interaksi Sukralosa

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan sukralosa adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan sukralosa saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Alternatif lain yang lebih sehat adalah dengan memilih buah dan sayuran yang rasanya manis, seperti ubi yang mengandung kaya vitamin, mineral, dan serat yang baik bagi tubuh;
  • Latih diri Anda untuk mengurangi asupan gula agar jangan sampai berlebihan setiap hari. Misalnya, jika Anda biasanya membeli yogurt mengandung gula, mulailah ganti dengan yogurt tawar. 

Artikel terkait:


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
FDA. Additional Information about High-Intensity Sweeteners Permitted for Use in Food in the United States. (https://www.fda.gov/food/food-additives-petitions/additional-information-about-high-intensity-sweeteners-permitted-use-food-united-states). 8 Februari 2018.
Journal of Toxicology and Environmental Health. Part B, Critical Reviews. Sucralose, A Synthetic Organochlorine Sweetener: Overview of Biological Issues. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3856475/). 12 November 2013.
Eating Well. What Is Sucralose and Should You Be Eating It? (http://www.eatingwell.com/article/290901/what-is-sucralose-and-should-you-be-eating-it/). 2 Juli 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app