Gejala dan Pengobatan Stroke Hemoragik

Dipublish tanggal: Agu 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Gejala dan Pengobatan Stroke Hemoragik

Ketika salah satu pembuluh darah arteri dalam otak pecah, hal ini dapat memicu terjadinya pendarahan di sekitar otak dan menyebabkan aliran darah pada otak berkurang bahkan terputus. Ketika itu terjadi, pasokan oksigen tidak akan sampai pada otak dan membuat sel otak cepat mati sehingga menyebabkan fungsi otak bermasalah. Kondisi ini disebut juga dengan stroke hemoragik.

Pecahnya pembuluh darah dalam otak disebut pendarahan intraserebral. Sedangkan pendarahan pada pembuluh darah antara lapisan pembungkus otak bagian tengah dan bagian dalam disebut pendarahan subarachnoid.

Apa saja gejala stroke hemoragik?

Gejala yang muncul dari stroke hemoragik akan bergantung pada seberapa besar jaringan yang terganggu, lokasi pendarahan, dan tingkat keparahan. Berikut ini beberapa gejala stroke hemoragik intraserebral antara lain:

  1. Sakit kepala berat
  2. Mual dan muntah
  3. Penurunan kesadaran
  4. Kejang
  5. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
  6. Gangguan bicara
  7. Mata tidak bisa digerakkan menuju arah tertentu
  8. Gangguan penglihatan
  9. Bingung

Sedangkan untuk stroke hemoragik subarachnoid ditunjukkan dengan gejala sebelum dan sesudah pembuluh darah pecah. Gejala stroke hemoragik subarachnoid sebelum pembuluh darah pecah meliputi penglihatan ganda dan merasakan sakit kepala secara mendadak. Sementara gejala stroke hemoragik subarachnoid yang muncul sesudah pembuluh darah pecah berupa:

  1. Nyeri di area wajah dan sekitar mata
  2. Penglihatan kabur
  3. Leher kaku
  4. Penurunan kesadaran

Beberapa gejala di atas dapat memburuk dalam waktu 24 jam dan terjadi dengan cepat karena cairan serebrospinal dapat mengiritasi selaput pelindung otak atau meningens dan menyebabkan leher kaku, nyeri punggung, serta muntah. Penurunan kesadaran pun akan teradi secara mendadak dan harus segera dibawa ke rumah sakit karena biasanya penderita dapat menjadi koma atau bahkan meninggal saat perjalanan menuju ke rumah sakit.

Baca selengkapnya: Memahami Bahaya Pecahnya Pembuluh Darah Penyebab Stroke

Penyebab stroke hemoragik

Penyebab dari stroke hemoragik adalah pembuluh darah yang pecah dalam otak. Hal ini memiliki beberapa faktor pemicu, yaitu:

  1. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  2. Cidera kepala berat
  3. Pembuluh darah otak yang tidak normal karena cacat bawaan lahir berupa malformasi pembuluh darah arteri dan vena
  4. Aneurisma otak
  5. Penyakit liver
  6. Kelainan darah seperti anemia sel sabit dan hemophilia
  7. Tumor otak
  8. Efek samping penggunaan obat antikoagulan atau pengencer darah seperti warfarin

Cara menentukan diagnosis stroke hemoragik 

Penderita stroke hemoragik dapat didiagnosa berdasarkan gejala yang dirasa dan tentunya melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  1. CT scan atau MRI untuk melihat kerusakan jaringan pada otak
  2. Angiografi otak untuk mengetahui perkembangan pendarahan
  3. Pemeriksaan cairan serebrospinal dengan mengambil cairan di area otak dan tulang belakang

Bagaimana cara mengobati dan mencegah stroke hemoragik?

Untuk mengobati stroke hemoragik, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebabnya dan bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi pendarahan. Perawatannya pun harus berada di unit rawat intensif dan dipantau secara ketat. Tujuan dari pengobatan stroke ini adalah untuk mengendalikan pendarahan dan mencegah komplikasi penyakit yang mungkin terjadi.

Cara mengobati stroke hemoragik

Cara mengobati stroke hemoragik adalah sebagai berikut:

1. Obat-obatan

Penderita stroke hemoragik harus menghentikan konsumsi obat pengencer darah untuk sementara karena hal ini dapat memperparah kondisi pasien. Maka dari itu, pemberian vitamin K, transfusi darah trombosit, dan faktor pembekuan diperlukan sebagai alternatifnya.

Selain itu, pemberian obat lain juga perlu diperhatikan, seperti:

  • Obat pereda nyeri. Hal ini diberikan untuk mengurangi sakit kepala hebat, namun obat antiinflamasi nonsteroid tidak dianjurkan untuk pasien stroke hemoragik
  • Obat pencahar. Dilakukan agar penderita tidak mengejan keras saat BAB karena dapat meningkatkan pendarahan
  • Obat antagonis kalsium. Digunakan untuk menjaga tekanan darah agar tetap rendah
  • Obat antikonvulsan. Hanya diberikan ketika tubuh mengalami kejang

2. Metode pengobatan lainnya

Pemasangan selang pada pendarahan subrachanoid diperlukan untuk menghindari hidrosefalus. Selain itu, tindakan operasi juga dibutuhkan ketika kondisi pasien stroke hemoragik sudah masuk dalam kategori berat. Metode lainnya adalah melalui terapi yang dapat membantu mengembalikan fungsi jaringan otak.

Cara mencegah stroke hemoragik

Pencegahan stroke hemoragik bisa dilakukan dengan menghindari faktor-faktor pemicunya, seperti mengonsumsi obat hipertensi ketika Anda memiliki tekanan darah tinggi, membiasakan diri menjalani pola hidup sehat, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan fisik secara rutin.


33 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Know before you go. American Heart Association. https://hospitalmaps.heart.org/AHAMAP/map/qimap.jsp.
Quality check. The Joint Commission. https://www.qualitycheck.org/search/?keyword=mayo%20clinic.
Riggin EA. Allscripts EPSi. Mayo Clinic. July 23, 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app