DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Sodium Rabeprazole: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Dipublish tanggal: Des 8, 2020 Update terakhir: Des 8, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sodium rabeprazole adalah obat golongan proton pump inhibitors (PPI) yang digunakan untuk mengobati masalah lambung dan kerongkongan
  • Sodium rabeprazole bekerja dengan cara mengurangi kadar asam yang dihasilkan oleh lambung dan meredakan gejala maag, sulit menelan, atau batuk
  • Untuk mengatasi masalah lambung, obat sodium rabeprazole biasanya diberikan dengan dosis 1 tablet 20 mg yang dikonsumsi 1 kali sehari (di pagi hari)
  • Sodium rabeprazole sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat lain seperti obat pengencer darah, digoxin, diuretik (pil air), atau ketoconazole
  • Sodium rabeprazole tidak dianjurkan untuk digunakan jangka panjang (lebih dari 3 tahun) karena dapat meningkatkan risiko defisiensi vitamin B12
  • Klik untuk mendapatkan obat lambung & pencernaan yang bisa dikirim ke rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Sodium rabeprazole adalah obat golongan proton pump inhibitors (PPI) yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan pada perut khususnya lambung dan kerongkongan. Obat sodium rabeprazole bekerja dengan cara mengurangi kadar asam yang dihasilkan oleh lambung dan meredakan gejala tak nyaman, seperti mulas, sakit maag, sulit menelan, ataupun batuk yang terjadi terus menerus. Salah satu merk obat yang mengandung sodium rabeprazole dan tersedia di pasaran adalah Aciphex.

Mengenai Sodium Rabeprazole

Golongan

Obat resep

Kemasan

Tablet, kapsul

Kandungan

Sodium Rabeprazole

Manfaat Sodium Rabeprazole

Manfaat sodium rabeprazole adalah untuk mengatasi masalah pada perut ataupun kerongkongan, antara lain:

  • Mengatasi GERD atau refluks asam lambung
  • Mengatasi sindrom Zollinger-Ellison
  • Mengobati kerusakan atau luka (tukak lambung)
  • Mencegah terjadinya bisul
  • Mengobati infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori)
  • Mencegah kanker kerongkongan

Kontraindikasi

  • Penderita diare berat
  • Penyakit lupus
  • Osteoporosis
  • Hipomagnesemia (kadar magnesium rendah)
  • Penyakit hati (liver)
  • Anak di bawah usia 12 tahun
  • Ibu hamil atau ibu menyusui

Dosis Sodium Rabeprazole

Obat sodium rabeprazole untuk mengatasi masalah lambung dan kerongkongan pada orang dewasa bisa diberikan dengan dosis umum sebagai berikut:

  • Untuk masalah lambung: 1 tablet 20 mg, dikonsumsi 1 kali sehari (di pagi hari)
  • Untuk sindrom Zollinger-Ellison: 1 tablet 60-100 mg, dikonsumsi 1 kali sehari (di pagi hari)

Anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak dianjurkan mengonsumsi sodium rabeprazole, termasuk penderita gangguan ginjal dan hati. Penggunaan obat sodium rabeprazole biasanya dapat digunakan selama 4-8 minggu hingga kondisi membaik, tetapi tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang (lebih dari 3 tahun) karena dapat meningkatkan risiko defisiensi vitamin B12, maka dari itu diskusikan dengan dokter untuk penggunaan jangka panjang.

Dosis penggunaan obat sodium rabeprazole bisa berbeda antar pengguna dan tentu akan disesuaikan dengan indikasi penggunaan, usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahan penyakit. Maka konsumsilah obat sesuai resep dokter dan hindari penggunaan dalam jumlah banyak atau lebih lama dari yang direkomendasikan.

Efek samping Sodium Rabeprazole

Secara umum, obat sodium rabeprazole dapat menimbulkan beberapa tanda efek samping jika digunakan secara berlebihan. Berikut ini beberapa efek samping ringan penggunaan sodium rabeprazole yang mungkin terjadi, di antaranya:

  • Gatal atau ruam kulit
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Insomnia

Selain efek samping di atas, mengonsumsi sodium rabeprazole juga mungkin menyebabkan efek samping serius, seperti pusing, pembengkakan, nyeri sendi atau nyeri otot, hepatitis, hingga ensefalopati (gangguan fungsi atau struktur otak). Selain itu, jika terjadi reaksi alergi seperti gatal, sulit bernapas, atau pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, segera hentikan penggunaan obat sodium rabeprazole dan tanyakan ke dokter. Untuk mencegahnya, ikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat apapun termasuk sodium rabeprazole.

Interaksi obat

Potensi interaksi obat dapat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mempengaruhi cara kerja obat dan menyebabkan obat tidak dapat bekerja secara maksimal. Hal ini juga dapat terjadi pada penggunaan obat dengan kandungan sodium rabeprazole.

Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan sodium rabeprazole adalah:

  • Obat pengencer darah
  • Rilpivirine
  • Atazanavir
  • Digoxin
  • Diuretik (pil air)
  • Ketoconazole
  • Methotrexate
  • Cyclosporine
  • Warfarin
  • Levotiroksin

Jika harus mengonsumsi obat sukralfat, maka penggunaan sodium rabeprazole sebaiknya diberi jeda setidaknya 30 menit sebelum sukralfat. Penderita osteoporosis, hipomagnesemia, atau infeksi perut harus berhati-hati dalam menggunakan obat sodium rabeprazole. Kemungkinan masih ada obat lain yang juga dapat menimbulkan interaksi obat dengan sodium rabeprazole. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kandungan obat yang sedang dikonsumsi dan beritahukan juga pada dokter agar risiko interaksi obat dapat dicegah.

Perhatian

Beberapa hal berikut perlu diperhatikan saat menggunakan obat sodium rabeprazole:

  • Hindari penggunaan sodium rabeprazole pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat
  • Sodium rabeprazole tidak dianjurkan untuk digunakan jangka panjang (lebih dari 3 tahun) karena dapat meningkatkan risiko defisiensi vitamin B12
  • Ibu hamil atau ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan sodium rabeprazole atau berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app