Safflower: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 7, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Safflower merupakan tanaman berdaun lebar di mana bunga dan minyak dari bijinya dapat digunakan sebagai obat. Minyak biji safflower dapat digunakan untuk mengatasi diabetes, mencegah penyakit jantung, atherosclerosis, serta stroke. 

Safflower juga dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan tulang, mengobati demam, tumor, batuk, gangguan pernapasan, pembekuan darah, nyeri, penyakit jantung koroner, nyeri dada, hingga cedera traumatis. Kandungan yang terdapat dalam safflower juga dapat digunakan sebagai pencahar, stimulan, antiperspiran, pemicu keluarnya keringat, dan ekspektoran yang membantu melonggarkan dahak.

Minyak dari biji safflower juga dapat mengatasi gangguan saat menstruasi tidak teratur dan mengalami kram perut dengan merangsang terjadinya menstruasi. Tetapi penggunaan bunga Safflower dapat menyebabkan keguguran sehingga sering disalahgunakan sebagai obat aborsi.

Penggunaan minyak biji safflower juga dapat digunakan dalam makanan sebagai minyak goreng nabati. Selain itu, juga digunakan untuk pewarna kosmetik, kain pewarna dan pelarut cat. Asam linolenat dalam minyak biji safflower dapat membantu mencegah pembekuan pembuluh darah, menurunkan kolesterol, dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Safflower mengandung bahan kimia yang dapat mengencerkan darah untuk mencegah penggumpalan darah, memperlebar pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan merangsang detak jantung.

Mengenai Safflower

Golongan

Suplemen makanan

Kemasan

Bubuk teh

Kandungan

-

Manfaat Safflower

Minyak safflower dapat digunakan bagi penderita kolesterol tinggi sebagai suplemen makanan yang membantu menurunkan kadar lipoprotein (LDL). Tetapi minyak safflower tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar lemak trigliserida ataupun peningkatan kolesterol baik (HDL) dalam darah.

Minyak safflower juga bagus digunakan pada kulit karena mengandung vitamin E yang dapat menghaluskan kulit dan melembabkan kulit kering. Anda hanya perlu mengoleskan minyak safflower pada kulit yang meradang dan akan membuat kulit menjadi lebih kenyal. Safflower juga dapat membantu mengatasi masalah gangguan pernapasan, sembelit, batuk, demam, gangguan menstruasi, cedera traumatis, dan tumor.

Efek samping Safflower

  • Minyak safflower dapat menimbulkan reaksi alergi terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kelompok tanaman Asteraceae
  • Penggunaan safflower dapat menyebabkan diare, kram perut, dan muntah
  • Dosis harian safflower yang tinggi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah
  • Perubahan denyut jantung, nyeri dada, dan pernapasan cepat dapat saja terjadi akibat penggunaan safflower 

Dosis Safflower

Untuk membantu mengatasi kolesterol, Anda dapat mengonsumsi safflower sebagai pengganti lemak jenuh dapat digunakan selama 6 minggu. Tetapi dosis penggunaan yang tepat dapat bergantung pada faktor usia, riwayat kesehatan, dan kondisi lainnya. Selain itu, penggunaan safflower tetap harus didiskusikan dahulu dengan dokter.

Interaksi Safflower

Safflower sapat berinteraksi dengan obat antikoagulan/antiplatelet

Safflower dapat memperlambat pembekuan darah sehingga tidak diperbolehkan mengonsumsi bersamaan dengan obat antikoagulan. Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya memar dan pendarahan. 

Beberapa obat yang dapat memperlambat pembekuan darah di antaranya aspirin, clopidogrel (Plavix), diclofenac (Voltaren, Cataflam), ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Anaprox, Naprosyn), dalteparin (Fragmin), enoxaparin (Lovenox), heparin, dan warfarin (Coumadin).

Perhatian

  • Penggunaan minyak safflower bagi anak-anak mungkin aman, tetapi harus melalui persetujuan dokter terlebih dahulu.
  • Bagi ibu hamil tidak boleh mengonsumsi bunga safflower karena sangat tidak aman. Bunga safflower dapat menyebabkan menstruasi, kontraksi rahim, dan menyebabkan keguguran.
  • Bagi ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan minyak biji dan bunga safflower karena belum ada informasi keamanan mengenai hal tersebut.
  • Bagi Anda yang memiliki gangguan pendarahan seperti penyakit hemoragik, ulkus lambung atau usus, atau gangguan pembekuan, tidak disarankan mengonsumsi safflower karena dapat memperlambat pembekuan darah dan meningkatkan risiko pendarahan.
  • Hentikan penggunaan safflower setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi atau pembedahan karena dapat memperlambat pembekuan darah dan meningkatkan risiko pendarahan selama dan setelah operasi.

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Oelke EA, et al. (2018). Safflower. (https://www.hort.purdue.edu/newcrop/afcm/safflower.html)
Norris LE, et al. (2009). Comparison of dietary conjugated linoleic acid with safflower oil on body composition in obese postmenopausal women with type 2 diabetes mellitus. DOI: (https://doi.org/10.3945/ajcn.2008.27371)
Mayo Clinic Staff. (2018). Allergy skin tests. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/allergy-tests/about/pac-20392895)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app