ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Memahami Propofol, Obat Anestesi yang Sering Disalahgunakan sebagai Obat Insomnia

Dipublish tanggal: Sep 8, 2020 Update terakhir: Okt 20, 2020 Waktu baca: 3 menit
Memahami Propofol, Obat Anestesi yang Sering Disalahgunakan sebagai Obat Insomnia

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Propofol adalah obat anestesi golongan kuat yang biasa digunakan pada saat operasi dan sejumlah pemeriksaan kesehatan.
  • Hanya dalam hitungan detik saja, propofol bisa membuat tingkat kesadaran terus menurun dan akhirnya membuat pasien terlelap sementara. 
  • Efek samping propofol memang dapat menyebabkan kantuk, namun ini bukan berarti bisa digunakan sebagai obat tidur.
  • Jika digunakan dalam dosis yang besar dan jangka panjang, seseorang dapat mengalami sindrom infus Propofol hingga fatalnya kematian.
  • Bila Anda mengalami kesulitan tidur, sebaiknya bicarakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
  • Klik untuk mendapatkanobatsesuai kebutuhan Anda melalui HDMall. Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.
  • Temukan dan booking ragam paket pemeriksaan kesehatan melalui HDMall.

Propofol merupakan salah satu obat anestesi yang kerap disalahgunakan. Berkat kemampuannya dalam menurunkan kesadaran, tidak sedikit orang yang malah menggunakannya sebagai obat tidur. Padahal, penggunaan propofol tanpa indikasi medis apalagi dalam jangka panjang, bisa menimbulkan efek samping fatal, bahkan sampai menyebabkan kematian. Hal itulah yang yang dialami oleh penyanyi ternama asal Amerika Serikat, Michael Jackson, pada 2009.

Propofol obat apa?

Propofol adalah obat anestesi golongan kuat yang biasa digunakan saat operasi dan sejumlah pemeriksaan kesehatan. Selain itu, obat berbentuk suntikan ini bisa digunakan sebagai obat penenang pada pasien kritis yang dipasang ventilator.

Propofol bekerja dengan cara memperlambat aktivitas gelombang otak dan sistem saraf secara cepat. Hanya dalam hitungan detik, propofol bisa membuat tingkat kesadaran terus menurun dan akhirnya membuat pasien terlelap sementara. 

Karena reaksinya yang cepat itulah, propofol kerap dimanfaatkan sebagai obat insomnia. Padahal, obat ini hanya boleh digunakan di bawah pengawasan ahli anestesi. Alih-alih menenangkan tubuh, propofol malah bisa membahayakan tubuh apabila digunakan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya: Kenali Macam-Macam Anestesi dan Efek Sampingnya

Propofol bukan obat insomnia!

Fungsi propofol bisa memberikan dampak baik selama digunakan dengan dosis yang tepat. Sebaliknya, obat anestesi ini juga berpotensi mematikan jika digunakan dengan cara yang salah.

Berkaca pada kasus kematian Michael Jackson beberapa tahun lalu, sang penyanyi lagu “Black and White” tersebut dikabarkan meregang nyawa akibat keracunan propofol dan benzodiazepin. Michael Jackson yang kerap mengalami susah tidur setiap malam justru menggunakan propofol sebagai obat insomnia.

Mulanya, efek samping propofol akan menyebabkan seseorang mengalami:

  • Nyeri atau sensasi menyengat di area yang disuntik;
  • Ruam atau gatal;
  • Tekanan darah rendah atau justru tinggi;
  • Tingkat pernapasan menurun;
  • Detak jantung tidak teratur, bisa cepat atau lambat;
  • Kadar trigliserida meningkat (hipertrigliseridemia).

Baca Juga: Dampak dan Efek Samping Obat Anestesi

Memang benar bahwa propofol juga mampu memberikan efek sedasi alias mengantuk dengan cepat. Namun, pada saat bersamaan, perlu diperhatikan bahwa obat ini juga akan menurunkan tekanan darah dan tingkat pernapasan pasien. Karena itulah, tim dokter harus memantau detak jantung, kadar oksigen, fungsi ginjal, dan tanda-tanda vital pasien lainnya setiap menit agar tetap terkendali.

Bayangkan jika propofol dilakukan tanpa pengawasan dokter. Anda tentu tidak dapat mengendalikan sejauh mana efek sedasi yang ditimbulkan. Jangan lupakan pula bahwa penggunaan propofol dalam dosis besar dan jangka panjang bisa menyebabkan sindrom infus propofol.

Beberapa tanda dan gejala sindrom infus propofol adalah:

  • Asidosis metabolik berat;
  • Kadar kalium tinggi (hiperkalemia);
  • Lipemia;
  • Kerusakan dan kematian jaringan otot rangka (rhamdomyolysis);
  • Pembesaran organ hati (hepatomegali);
  • Gagal jantung dan ginjal.

Dampak fatalnya, sindrom infus propofol dapat menyebabkan kematian.

Yang harus diperhatikan saat menggunakan propofol

Obat anestesi jenis apa pun hanya bisa digunakan di bawah pengawasan ahlinya. Bila Anda ingin menjalani operasi tertentu, beritahukan dokter jika Anda memiliki:

  • Riwayat alergi terhadap telur, kacang kedelai, atau hipersensitivitas;
  • Riwayat epilepsi atau kejang;
  • Kadar kolesterol atau trigliserida tinggi;
  • Gangguan hati atau ginjal.

Informasi riwayat penyakit dan alergi pasien akan membantu dokter dalam menentukan jenis anestesi yang akan digunakan selama operasi. Dengan begitu, risiko efek samping anestesi dapat diminimalkan dengan sebaik mungkin.

Setelah diberikan propofol, pasien umumnya akan merasa mengantuk atau pusing parah. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa jam. Sebaiknya mintalah bantuan keluarga atau kerabat untuk mengantar Anda pulang supaya lebih aman.

Ingat, hindari mengemudi sendiri atau melakukan aktivitas berat yang membutuhkan konsentrasi setidaknya 24 jam setelah penggunaan propofol. Memaksakan melakukan semuanya sendiri, terutama setelah operasi, malah bisa membahayakan kondisi Anda.

Perlu diperhatikan bahwa propofol adalah obat anestesi, bukan obat insomnia. Hindari menggunakannya secara asal-asalan tanpa pengawasan dokter. Bila Anda mengalami kesulitan tidur, sebaiknya bicarakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD. Propofol: Expert Q&A. (https://www.webmd.com/pain-management/features/propofol-faq#1). 29 September 2011.
Drugs.com. Propofol. (https://www.drugs.com/propofol.html). 12 Februari 2019.
Everyday Health. Propofol. (https://www.everydayhealth.com/drugs/propofol). 2 Februari 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app