ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Phenoxyethanol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Nov 6, 2020 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Phenoxyethanol adalah zat berspektrum luas yang digunakan sebagai pengawet pada produk kosmetik. Dikenal sebagai glikol eter atau pelarut;
  • Fenoksietanol memiliki aktivitas antimikroba yang efektif melawan berbagai bakteri gram negatif maupun positif, hingga infeksi jamur;
  • Dosis phenoxyethanol yang ditoleransi adalah maksimal 1%. Zat ini aman untuk semua orang, termasuk anak-anak;
  • Efek samping phenoxyethanol yang mungkin terjadi adalah iritasi kulit, ruam, eksim, hingga biduran;
  • Tidak untuk ibu hamil atau menyusui dan orang-orang yang alergi terhadap phenoxyethanol atau paraben;
  • Klik untuk mendapatkan phenoxyethanol atau produk konsumen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Secara kimiawi, phenoxyethanol dikenal sebagai glikol eter atau pelarut. Phenoxyethanol adalah zat berspektrum luas yang digunakan sebagai pengawet pada berbagai produk kosmetik. Teksturnya cenderung berminyak, sedikit lengket, dengan aroma seperti mawar.

Zat ini memiliki sifat antimikroba yang efektif melawan bakteri dan jamur, sehingga memperpanjang daya simpan produk. Fenoksietanol juga digunakan pada industri lain, seperti vaksin dan tekstil.

Mengenai Phenoxyethanol

Golongan

-

Kemasan

-

Kandungan

Phenoxyethanol

Manfaat Phenoxyethanol

Phenoxyethanol memiliki aktivitas antimikroba yang efektif melawan berbagai bakteri gram negatif (seperti Pseudomonas aeruginosa) maupun gram positif (contohnya Staphylococcus aureus). Zat ini juga mampu melawan infeksi jamur, termasuk Candida albicans.

Berkat aktivitas antimikrobanya yang luas, fenoksietanol telah lama digunakan sebagai stabilizer dan pengawet dalam berbagai produk, seperti:

  • Obat-obatan (termasuk vaksin);
  • Parfum;
  • Foundation;
  • Blush;
  • Lipstik;
  • Sabun;
  • Hand sanitizer;
  • Gel USG.

Dibandingkan paraben, phenoxyethanol termasuk salah satu pengawet yang keamanannya lebih terjamin. Meskipun dinilai aman dalam jumlah yang kecil, tetap saja banyak orang yang ragu menggunakan skincare mengandung paraben. Oleh karena itulah, produsen banyak beralih dengan menggunakan phenoxyethanol pada produk-produknya. 

Kontraindikasi

  • Alergi terhadap phenoxyethanol atau paraben;
  • Ibu hamil atau menyusui.

Efek samping Phenoxyethanol

Sama seperti zat pada umumnya, penggunaan fenoksietanol dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis penggunaan, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Phenoxyethanol diketahui dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit beberapa orang. Sejumlah efek samping phenoxyethanol yang mungkin terjadi antara lain:

  • Iritasi kulit;
  • Ruam;
  • Eksim;
  • Biduran.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Phenoxyethanol

Menurut European Scientific Committee on Consumer Safety, penggunaan phenoxyethanol sebagai pengawet pada produk kosmetik tergolong aman untuk semua orang, termasuk anak-anak di segala usia. Konsentrasi maksimal phenoxyethanol yang ditoleransi adalah 1%.

Interaksi Phenoxyethanol

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. 

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan phenoxyethanol adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Anak-anak sebaiknya dihindarkan dari produk kosmetik yang mengandung fenoksietanol. Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan produk mengandung phenoxyethanol pada anak;
  • Jika Anda memiliki alergi, pastikan untuk membaca kandungan yang tertera pada label kemasan. HIndari produk perawatan diri yang mengandung phenoxyethanol maupun paraben;

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
International Journal of Toxicology. 9 Final Report on the Safety Assessment of Phenoxyethanol. (https://journals.sagepub.com/doi/10.3109/10915819009078737).
Scientific Committee on Consumer Safety (SCCS). Opinion on Phenoxyethanol. (https://ec.europa.eu/health/scientific_committees/consumer_safety/docs/sccs_o_195.pdf). 6 Oktober 2016.
Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology. Safety review of phenoxyethanol when used as a preservative in cosmetics. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/jdv.15944). 7 Oktober 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app