Perubahan yang Dirasakan Tubuh Setelah Berhenti Merokok

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Perubahan yang Dirasakan Tubuh Setelah Berhenti Merokok

Anda memiliki niat untuk berhenti merokok? Tentunya ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun berhenti dari kebiasaan merokok menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi diri Anda sendiri. Nantinya akan ada banyak perubahan tubuh yang dapat Anda rasakan ketika Anda berhenti merokok.

Para perokok yang setiap harinya merokok juga akan mendapatkan banyak perubahan pada tubuh. Hal ini dikarenakan rokok memiliki pengaruh yang cukup buruk bagi kesehatan tubuh. 

Dampak buruk dari merokok tidak harus menunggu hingga bertahun-tahun, akan tetapi cukup dalam hitungan hari saja, Anda sudah bisa merasakan perubahan tersebut.

Apabila Anda berniat untuk menghentikan kebiasaan merokok, Anda bisa merasakan perubahan pada tubuh seperti berikut ini:

Kulit terlihat lebih sehat

Merokok dapat membuat kulit terlihat keriput, menimbulkan kantung mata dan komedo. Racun yang ada di dalam asap rokok yang dapat merusak jaringan yang ada di sekitar mata, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya kantung mata. 

Untuk membuat kulit tampak sehat, tidak terlihat keriput dan terhindar dari kantung mata, maka sangat disarankan bagi para perokok untuk berhenti merokok.

Gigi terlihat lebih putih

Seperti yang sudah Anda lihat di antara para perokok yang cenderung memiliki gigi kuning dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Warna kuning pada gigi disebabkan karena adanya kandungan nikotin, tar dan tembakau yang ada di dalam rokok. 

Apabila Anda menghentikan kebiasaan merokok, maka akan menjauhkan gigi dari warna kuning, selain itu napas Anda pun juga akan terasa lebih segar.

Mata lebih cerah

Terlalu banyak merokok dapat berdampak pada mata yang terlihat kering, memerah dan memberikan kesan lelah. Hal ini dikarenakan paparan asap rokok yang Anda konsumsi. Apabila merokok terus Anda lakukan, maka akan menyebabkan mata mengalami iritasi. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya hentikan kebiasaan merokok Anda.

Luka lebih cepat sembuh

Merokok bisa menjadikan molekul hemoglobin tidak bisa terbawa oleh oksigen yang telah dibutuhkan oleh seluruh tubuh. Pembuluh darah yang menyempit bisa disebabkan akibat kebiasaan merokok dan hal inilah yang menjadikan oksigen dan hemoglobin sulit masuk pada jaringan luka.  

Apabila Anda menghentikan kebiasaan merokok Anda, maka hal ini bisa membantu Anda untuk menyembuhkan luka dalam waktu yang lebih singkat.

Rambut terlihat lebih sehat

Kebiasaan merokok bisa memunculkan pertumbuhan uban. Karena bahan kimia yang ada pada rokok inilah yang bisa merusak sel-sel folikel rambut serta menghambat asupan oksigen, sehingga hal ini menyebabkan pertumbuhan uban semakin meningkat.

Terlihat lebih muda

Semakin Anda lama merokok, maka akan semakin terlihat lebih tua 2,5 tahun dari usia Anda yang sesungguhnya. Penyebabnya karena kebiasaan merokok bisa mempersempit pembuluh darah yang ada pada lapisan luar dari kulit. Hal inilah yang bisa merusak pada bagian aliran darah. 

Sedangkan tanpa adanya aliran darah, maka kulit tidak akan bisa menerima nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan.

Melalui upaya Anda untuk menghentikan kebiasaan merokok inilah yang akan membantu Anda untuk menerima banyak perubahan fisik seperti ke 6 perubahan yang ada di atas. 

Mengingat bahwa kebiasaan merokok bukanlah kebiasaan yang baik, maka hal ini yang menjadikan Anda harus menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.

Menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok dapat memberikan dampak buruk pada perubahan fisik, sehingga hal inilah yang mengharuskan Anda untuk menghentikan kebiasaan merokok demi perubahan fisik yang lebih baik.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Yilmaz MO, et al. (2015). Relationship between smoking and female sexual dysfunction. DOI: (http://dx.doi.org/10.4172/2167-0250.1000144)
Verschuere S, et al. (2012). The effect of smoking on intestinal inflammation: What can be learned from animal models? DOI: (https://doi.org/10.1016/j.crohns.2011.09.006)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app