Penyakit Mata Ikan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Tahukah kamu apa itu penyakit mata ikan? Penyakit ini biasanya menjangkit bagian kaki. Seseorang dengan penyakit ini biasanya kesulitan berjalan karena penderita akan merasa seperti menginjak duri ketika menapakkan kaki. 

Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya hanya saja penderita akan merasa tidak nyaman saat beraktivitas. Banyak diantara kamu pasti ingin tahu apa sebenarnya penyakit mata ikan. Artikel berikut akan membahas penyebab, cara mengobati dan mencegah terjangkit penyakit mata ikan.  

Penyebab Mata Ikan

Penyebab utama mata ikan adalah tekanan dan gesekan. Dalam hal ini wanita beresiko tinggi menderita penyakit mata ikan karena wanita sering memakai sepatu dalam waktu lama dan menumpu pada bagian tertentu. 

• Tekanan dan gesekan ditambah dengan kelembaban pada kulit kaki menjadi media yang menyebabkan pertumbuhan bakteri dan virus. Selain kaki kemungkinan mata ikan juga terjadi pada bagian telapak tangan. 
• Sering bertumpu pada peralatan tertentu atau memainkan alat musik dengan tangan.
• Tidak menggunakan Alas kaki atau menggunakan kaus kaki yang terlalu ketat

Karena sama-sama berupa penebalan pada kulit, berbeda dengan kapalan. Bedanya adalah kapalan tidak disertai nyeri.

Untuk mengetahui apakah kamu mengalami mata ikan atau kapalan, kamu bisa melakukan pemeriksaan fisik di laboratorium dan rontgen. Dengan pemeriksaan fisik dapat diketahui penyebab utama dari mata ikan sehingga dokter dapat memberikan resep obat yang sesuai untuk penyembuhan mata ikan. 

Sementara dengan foto rontgen dapat diketahui bagian kulit mana saja yang mengalami perubahan saat menderita mata ikan.

Mengobati Mata Ikan

Jika penebalan kulit didiagnosis sebagai mata ikan, dokter biasanya akan menyarankan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahannya. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

• Pemberian krim atau salep pada daerah terjangkit Krim atau salep ini biasanya mengandung asam salisilat dan dijual bebas di apotek. Jadi kamu tidak memerlukan resep dokter untuk membelinya. Penggunaan salep dapat melunakkan bagian kulit yang mengalami penebalan dan mengangkat kulit mati.  Namun jika kamu menderita diabetes, arteri atau Neuropati Perifer sebaiknya kamu menghindari salep ini karena dapat menyebabkan kulit bahkan saraf pada kulitmu rusak.
• Menggunakan alas sepatu  Penggunaan alas sepatu yang nyaman dapat meminimalisir rasa tidak nyaman akibat rasa nyeri pada daerah mata ikan.
• Penipisan jaringan kulit tempat mata ikan Tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh dokter. Tindakan ini merupakan cara tercepat menghilangkan mata ikan serta nyeri yang disebabkan oleh mata ikan. Jaringan yang menebal akan dibuang dengan menggunakan pisau bedah sehingga jaringan kulit yang baru dan sehat akan tumbuh. 
• Operasi perbaikan posisi tulang Posisi tulang yang salah dapat membuat kulit tempat bertumpu mengalami penebalan. Operasi tersebut dapat mengurangi kemungkinan penebalan kulit kembali.  Mencegah mata ikan

Cara Mencegah Penyakit Mata Ikan

Walaupun terlihat sepele, penyakit mata ikan membuat penderitanya tidak nyaman akibat rasa nyeri mata ikan. Terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari penyakit mata ikan ini. Berikut adalah beberapa cara mencegah penyakit mata ikan yang bisa kamu lakukan:

• Apabila kamu adalah pegawai kantoran yang menggunakan sepatu dalam waktu lama, sebaiknya pilih sepatu dengan alas yang nyaman. Selain ukuran, sepatu yang nyaman penting untuk menghindari munculnya mata ikan pada telapak kaki
• Gunakan alas kaki yang lebih lebar saat cuaca panas atau siang hari. Itu sebabnya ketika ke pantai sebaiknya kamu mengenakan sandal daripada sepatu
• Untuk mengurangi gesekan berlebih saat menggunakan sepatu, ada baiknya kamu menggunakan kaos kaki dengan bahan yang lembut dan menyerap keringat. Sirkulasi yang baik menghindarkan kulit pada kaki terlalu lembab sehingga bakteri dan virus mata ikan berkembang baik disana
• Yang terakhir adalah menggunakan krim pelembab pada kaki secara rutin. Pakai krim ini saat kamu beraktivitas di luar ruangan tanpa menggunakan sepatu atau alas kaki yang tertutup