HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Keratitis - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 14, 2019 Waktu baca: 3 menit

Keratitis adalah kondisi peradangan atau pembengkakan yang mempengaruhi kornea mata. Kornea adalah bagian mata yang menutupi iris dan pupil. Penyakit keratitis ini merupakan kondisi umum yang dapat disebabkan oleh infeksi atau cedera pada mata.

Orang yang memakai lensa kontak mungkin lebih sering mengalami keratitis daripada orang yang tidak memakai lensa kontak. Jika Anda mengalami keratitis, segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab Keratitis

Ada dua jenis utama keratitis, tergantung pada faktor penyebab yang mendasarinya. Keratitis dapat diklasifikasikan sebagai keratitis menular dan tidak menular.

Keratitis Menular (Infectious Keratitis)

Keratitis menular dapat disebabkan oleh:

  • Bakteri: Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus adalah dua jenis bakteri yang paling umum yang menyebabkan keratitis bakteri. Sebagian besar berkembang pada orang yang menggunakan kontak secara tidak bersih.
  • Jamur: Keratitis jamur disebabkan oleh Aspergillus, Candida, atau Fusarium. Seperti halnya keratitis bakteri, keratitis jamur kemungkinan besar hanya mempengaruhi pemakai lensa kontak.
  • Parasit:  Acanthamoeba hidup di luar ruangan dan dapat ditemui pada air yang terinfeksi pada lensa kontak Anda. Jenis infeksi ini disebut Acanthamoeba keratitis.
  • Virus: Keratitis virus terutama disebabkan oleh virus herpes simpleks, yang berkembang dari konjungtivitis menjadi keratitis.

Keratitis Tidak Menular

Kemungkinan penyebab keratitis tidak menular meliputi:

  • cedera mata, seperti goresan
  • terlalu lama memakai lensa kontak
  • memakai lensa kontak saat berenang
  • tinggal di iklim yang hangat
  • sistem kekebalan tubuh yang melemah
  • paparan sinar matahari yang intens, yang disebut foto keratitis

Keratitis juga dapat menyebabkan komplikasi lebih serius jika tidak segera diobati termasuk:

  • luka kornea (ulkus kornea)
  • infeksi mata berulang
  • infeksi menyebar ke rongga kepala
  • peradangan kronis (jangka panjang)
  • kebutaan

Gejala Keratitis

Gejala yang dapat timbul pada penderita keratitis meliputi:

  • mata merah
  • rasa sakit dan iritasi pada mata yang terkena
  • perubahan penglihatan, seperti pandangan kabur atau tidak mampu melihat
  • sensitif terhadap cahaya (merasa silau)
  • ketidakmampuan untuk membuka mata
  • nyeri seperti ada sobekan pada mata

Tanpa pengobatan, gejala keratitis akan berkembang dan menjadi lebih buruk. Oleh karena itu, penanganan awal harus segera diberikan sebelum terjadinya komplikasi.

Pencegahan Keratitis

Penyakit keratitis dapat terjadi pada siapa saja, terlebih pada pemakai lensa kontak.  Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya keratitis, seperti:

  • pastikan Anda tidak tidur dengan lensa kontak
  • lepaskan lensa kontak sebelum berenang
  • cuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang lensa kontak
  • gunakan jenis larutan pembersih yang tepat
  • ganti lensa kontak Anda secara teratur

Mencegah infeksi virus juga dapat membantu mengurangi risiko keratitis. Pastikan Anda mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh mata, terutama jika Anda merasa terkena virus.

Apakah Pengobatan Keratitis?

Diagnosa Keratisis

Gejala keratitis yang dicurigai harus segera diperiksakan ke dokter.  Untuk mendiagnosis keratitis, dokter akan terlebih dahulu berbicara mengenai riwayat gejala Anda dan kemudian melihat kondisi mata Anda.

Jika Anda memiliki kesulitan membuka mata karena infeksi,  dokter atau ahli medis dapat membantu membukanya dan melakukan pemeriksaan penuh pada kornea. Lampu kepala atau senter dapat digunakan selama pemeriksaan mata. Lampu kepala bekerja dengan memperbesar struktur dalam mata sehingga dokter dapat melihat lebih dekat setiap kerusakan yang disebabkan oleh keratitis.

Untuk memastikan hasil diagnosis, dokter dapat menambahkan pemeriksaan tes laboratorium, dengan mengumpulkan sampel jaringan kornea atau sampel air mata untuk mengidentifikasi penyebab pasti keratitis. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes uji penglihatan menggunakan papan Snellen eye chart.

Pengobatan Keratitis

Cara perawatan keratitis akan bergantung pada faktor penyebab yang mendasarinya. Jika Anda memiliki infeksi, dokter dapat meresepkan obat tetes mata, obat minum, atau keduanya, termasuk:

  • antibiotik untuk infeksi bakteri
  • biosida untuk infeksi parasit
  • antijamur untuk infeksi jamur
  • antivirus untuk infeksi virus

Tidak semua bentuk infeksi keratitis merespons terhadap pengobatan dengan cara yang sama. Acanthamoeba keratitis kadang-kadang memiliki resistensi tinggi terhadap antibiotik. Oleh sebab itu, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan ulang jika infeksi tidak sembuh.

Jenis keratitis yang tidak menular tidak membutuhkan obat. Akan tetapi jika timbul komplikasi atau kondisi memburuk, sebaiknya mengkonsultasikan diri ke dokter untuk penanganan secepatnya.

 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ann Marie Griff, O.D., Keratitis (https://www.medicalnewstoday.com/articles/320347.php), 18 December 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app