Hepatitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 6, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Hepatitis adalah suatu kondisi peradangan hati. Hepatitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, namun Hepatitis dapat disebabkan oleh faktor lain, yaitu Hepatitis Autoimun dan Hepatitis yang terjadi karena efek samping dari pengguanaan obat-obatan dan Hepatitis yang disebabkan oleh racun maupun alkohol.

Hepatitis Autoimun adalah penyakit yang terjadi saat tubuh Anda membuat antibodi terhadap jaringan hati Anda, sehingga tanpa alasan yang jelas, tubuh anda sendiri menyerang jaringan hati Anda.
 

5 jenis Virus Hepatitis

Menurut jenis Infeksi virus pada hati,  hepatitis dikelompokan menjadi Hepatitis A, B, C, D, dan E. Beda virus yang menyebabkan Hepatitis, maka berbeda juga gejala dan penanganan yang akan dibutuhkan.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Hepatitis via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket hepatitis hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Hepatitis A selalu merupakan penyakit jangka pendek yang akut, sementara hepatitis B, C, dan D cenderung berlanjut dan kronis. Hepatitis E biasanya akut tapi bisa sangat berbahaya pada wanita hamil.  

Gejala umum Hepatitis

Jika Anda terinfeksi oleh virus yang menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang (Kronik) , seperti Hepatitis B dan C, Anda mungkin tidak memiliki gejala pada awalnya. Gejala mungkin tidak akan muncul sampai kerusakan mempengaruhi fungsi hati. Sedangkan pada infeksi hepatitis akut Tanda dan gejalanya akan muncul dengan cepat, yaitu:

  • Kelelahan
  • Gejala seperti flu
  • Urin berwarna gelap
  • Tinja pucat
  • Sakit perut
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan yang tidak direncanakan
  • Pulit dan mata kuning, yang mungkin merupakan tanda-tanda ikterus

Hepatitis kronis berkembang perlahan, jadi tanda dan gejala ini mungkin tidak akan tampak pada awal-awal virus menginfeksi tubuh.  

Bagaimana Hepatitis diobati

Pilihan pengobatan ditentukan oleh jenis Hepatitis yang Anda derita dan apakah jika hepatitis disebabkan oleh suatu infeksi virus Hepatitis, tergantung dari apakah infeksi tersebut akut atau kronis.  

  • Hepatitis A
  • Hepatitis A biasanya tidak memerlukan perawatan karena penyakit ini hanya berlangsung dalam jangka pendek. Istirahat total diperlukan untuk mengurangi gejala-gejala yang muncul pada Hepatitis jenis ini. Jika Anda mengalami muntah atau diare, cobalah untuk banyak minum air dan makan-makanan yang bergizi.

    Vaksin untuk virus Hepatitis A tersedia untuk mencegah infeksi ini. Sebagian besar anak mulai melakukan vaksinasi antara usia 12 dan 18 bulan. Vaksin ini diberikan dengan cara dua kali vaksinasi. Vaksinasi untuk Hepatitis A juga tersedia untuk orang dewasa dan dapat dikombinasikan dengan vaksin Hepatitis B.  
  • Hepatitis B
  • Hepatitis B akut tidak memerlukan perawatan khusus. Sedangkan Hepatitis B kronis diobati dengan obat antiviral. Bentuk pengobatan ini cukup mahal karena harus diberikan secara intensif selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.

    Pengobatan untuk Hepatitis B kronis juga memerlukan evaluasi medis rutin dan pemantauan untuk menentukan apakah virus tersebut merespons pengobatan.

    Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi. CDC merekomendasikan vaksinasi hepatitis B untuk semua bayi yang baru lahir. Rangkaian tiga vaksin biasanya selesai selama enam bulan pertama masa kanak-kanak. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk semua petugas kesehatan dan medis.  
  • Hepatitis C
  • Obat antiviral digunakan untuk mengobati Hepatitis C akut dan kronis. Orang yang terjangkit hepatitis C kronis biasanya diobati dengan kombinasi terapi obat antiviral. Mereka mungkin juga memerlukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan bentuk pengobatan terbaik.  

    Orang yang mengalami sirosis (jaringan parut hati) atau penyakit hati akibat Hepatitis C kronis mungkin merupakan kandidat untuk transplantasi hati. Saat ini, tidak ada vaksinasi untuk Hepatitis C.  
  • Hepatitis D
  • Tidak ada obat antiviral yang ada untuk pengobatan Hepatitis D saat ini. Menurut sebuah studi tahun 2013, sebuah obat yang disebut alpha interferon dapat digunakan untuk mengobati Hepatitis D, namun hanya menunjukkan peningkatan sekitar 25 sampai 30 persen orang.

    Hepatitis D dapat dicegah dengan mendapatkan vaksinasi Hepatitis B, karena infeksi Hepatitis B diperlukan agar Hepatitis D berkembang.  
  • Hepatitis E
  • Saat ini, tidak ada terapi medis khusus yang tersedia untuk mengobati hepatitis E. Karena infeksi ini sering akut, biasanya sembuh dengan sendirinya.

    Orang dengan jenis infeksi ini sering disarankan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, minum banyak cairan, mendapatkan cukup nutrisi, dan menghindari alkohol. Namun, wanita hamil yang menderita infeksi ini memerlukan pemantauan dan perawatan yang ketat.  
  • Hepatitis autoimun
  • Kortikosteroid, seperti Prednison atau Budesonida, sangat penting dalam pengobatan dini hepatitis autoimun.Obat-obatan tersebut efektif pada sekitar 80 persen orang dengan kondisi ini.

    Azothioprine (Imuran)
    obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, sering disertakan dalam pengobatan. Ini bisa digunakan dengan atau tanpa steroid.

    Obat penekan kekebalan
    seperti Mycophenolate (CellCept), Tacrolimus (Prograf) dan Siklosporin (Neoral) juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk Azatioprin untuk pengobatan.

36 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app