Cefalexin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Mengenal lebih dekat kegunaan antibiotik Cefalexin

Perlu Anda ketahui, Sefalosporin merupakan golongan antibiotik spektrum luas yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri seperti pneumonia, meningitis, infeksi saluran empedu, infeksi saluran kemih dan lain-lain. Aktivitas farmakologi dari sefalosporin sama dengan antibiotik penicillin yang sebagian besar diekskresikan melalui ginjal.

Penggunaan antibiotik golongan apapun harus diberikan secara tepat karena mengonsumsi antibiotik yang tidak diperlukan dapat menyebabkan semakin rentannya tubuh terhadap infeksi yang kebal terhadap antibiotik di kemudian hari. 

Pada artikel ini khusunya akan membahas salah satu obat antibiotik golongan sefalosporin yaitu obat Cefalexin. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis, dan efek samping dari obat antibiotik Cefalexin. Selamat membaca.

Kegunaan obat Cefalexin

Obat Cefalexin adalah antibiotik yang dapat mengobati sejumlah infeksi bakteri. Obat ini dapat membunuh bakteri gram positif dan beberapa bakteri gram negatif Obat Cefalexin adalah antibiotik beta-laktam dalam kelas cephalosporins generasi pertama. Obat Cefalexin biasa digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, termasuk infeksi saluran pernapasan bagian atas, infeksi telinga, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih.

Obat Cefalexin bekerja dengan cara berikatan dengan 1 atau lebih protein pengikat penisilin (PBP) yang menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglycan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dan menahan pemasangan dinding sel yang mengakibatkan pertumbuhan dinding sel bakteri terhambat dan menyebabkan kematian sel bakteri.

Dosis obat Cefalexin

Berikut pemberian dosis obat Cefalexin yang biasa digunakan:

  • Obat oral untuk infeksi kulit dan jaringan lunak.
    Dewasa: 250 mg/ 6 jam atau 500 mg /12 jam. Dapat dinaikkan 1- 1,5 tiap 6-8 jam untuk infeksi berat. Maksimal: 4 g setiap hari dalam dosis terbagi.
    Anak: 25-50 mg / kg / hari dalam dosis terbagi 12 jam. Masimal: 100mg/kg bb/ hari.
  • Obat oral untuk infeksi saluran kemih tidak terkomplikasi.
    Dewasa: 500 mg /12 jam selama 7-14 hari. Maksimal: 4 g setiap hari dalam dosis terbagi.
    Anak: 25-50 mg / kg / hari dalam dosis terbagi 12 jam.
  • Obat oral untuk Faringitis streptokokus.
    Dewasa: 500 mg/ 12 jam setidaknya selama 10 hari. Max: 4 g / hari dalam dosis terbagi.
    Anak: usia lebih dari 1 tahun 25-50 mg / kg / hari dalam dosis terbagi 12 jam setidaknya selama 10 hari.
  • Obat oral untuk Otitis media.
    Anak: 75-100 mg / kg / hari dalam 4 dosis terbagi.
  • Obat oral untuk infeksi tulang dan sendi dan infeksi saluran pernafasan.
    Dewasa: 250 mg 6 jam. Maksimal: 4 g setiap hari dalam dosis terbagi.
    Anak: 25-50 mg / kg / hari dalam dosis terbagi 12 jam.
  • Obat oral untuk anak usia di bawah 1 tahun: 125 mg/ 12 jam. Usia 1-5 tahun: 125 mg/ 8 jam. 6-12 tahun: 250 mg/ 8 jam.
  • Profilaksis infeksi saluran kemih berulang. Dewasa: 125 mg pada malam hari.

Komsumsilah obat antibiotik ini sampai habis sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Menghentikan dosis obat terlalu dini dapat berisiko terjadinya infeksi kembali akibat semakin berkembangnya bakteri dalam tubuh.

Efek samping obat Cefalexin

Berikut efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat antibiotik Cefalexin (setiap individu mungkin akan mengalami efek smaping yang berbeda-beda):

  • Gangguan pencernaan (misalnya mual, muntah, diare, ketidaknyamanan perut)
  • Dispepsia
  • Reaksi alergi (misalnya ruam urtikaria, angioedema)
  • Pruritus daerah genital dan anal
  • Kandidiasis genital
  • Vaginitis dan keputihan
  • Pusing, kelelahan, sakit kepala
  • Agitasi
  • Kebingungan
  • Halusinasi
  • Artralgia, arthritis dan gangguan sendi
  • Eosinofilia
  • Neutropenia
  • Trombositopenia
  • Anemia hemolitik
  • Efek samping yang berpotensi fatal: Anafilaksis, kolitis pseudomembran

Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau gejala lainnya yang berpotensi fatal dan terjadi secara menetap dan mengganggu aktivitas Anda. Segera datangi dokter dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang lebih lanjut.

Perhatian dan peringatan penggunaan Cefalexin

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatian dan Anda ingat sebelum atau saat menggunakan obat antibiotik Cefalexin:

  • Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat alregi terhadap obat ini atau obat-obatan lainnya. Serta riwayat penggunaan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi dan riwayat penyakit Anda terdahulu
  • Jangan menambah, mengurangi dosis dan menghentikan pengobatan tanpa saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya resistensi terhadap obat di kemudian hari.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai keamanan obat ini pada kondisi tersebut.
  • Efek samping obat ini dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala. Jika hal tersebut terjadi sebaiknya hindari aktivitas seperti mengemudi dan melakukan aktvitas berat lainnya.
  • Hati-hati penggunaan obat tersebut pada penderita gangguan pencernaan, diabetes gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol atau tembakau saat menggunakan obat ini, karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi obat.

Saat menggunakan obat ini sebaiknya Anda rutin mengontrol kesehatan Anda guna melihat efek dari obat tersebut. Jika setelah menggunakan obat Cefalexin tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan pada kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app