MELIANTY FEBRIANI
Ditulis oleh
MELIANTY FEBRIANI
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Obat Alergi: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mar 16, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Apr 16, 2019 Waktu baca: 3 menit

Konsumsi Obat Anti Alergi dengan Benar

Alergi, topik yang tentunya sudah tidak asing lagi untuk kamu baca. Ya, Alergi adalah respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh manusia. 

Orang-orang yang memiliki alergi biasanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap suatu zat yang tidak berbahaya bagi orang normal (orang yang tidak menderita alergi) di lingkungannya namun menjadi gangguan atau bahaya bila terhirup, termakan, tersentuh oleh para penderita alergi.

Zat pengganggu yang bisa menyebabkan seseorang mengidap alergi disebut Alergen. Zat tersebut bisa ditemukan dalam berbagai bentuk dan jenis seperti makanan, minuman,  serbuk sari, jamur, bulu binatang, sentuhan dan sebagainya. 

Reaksi alergipun berbeda-beda pada setiap penderita, dari sekedar ruam-ruam merah di kulit, bentol, sakit kepala, bersin, batuk, pusing, muntah bahkan tubuh yang membengkak. 

Pembahasan kali ini akan membahas mengenai pengobatan anti alergi yang benar untuk para penderita alergi, namun sebelum kita bahas mengenai obat-obatan anti alergi. Ada baiknya kita mengetahui lebih dalam mengenai apa yang menyebabkan alergi pada setiap penderita.

Jenis Obat yang Umum Dipakai Mengatasi Gejala Alergi

Cara mengatasi dan mengobati alergi pada setiap penderita tentunya berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan alergi dan jenis penyebab munculnya alergi pada setiap orang. 

Ada yang mengalami reaksi alergi ringan dan ada juga yang mengalami reaksi parah.  Cara paling mudah dan ampuh dalam mencegah alergi sebenarnya adalah menghindari diri dari substansi pemicunya atau alergennya. Sangat penting bagi setiap penderita alergi untuk mengenali zat alergen apa yang membuat dirinya alergi. 

Misalkan seseorang alergi terhadap makanan seafood, sebaiknya di waktu berikut bisa menghindari makanan seafood dan memilih alternatif makanan lainnya bila ingin terhindar dari reaksi alergi yang akan muncul.

Namun ada beberapa obat-obatan yang umumnya dipakai oleh dokter untuk mengobati alergi pada penderita alergi seperti:

Obat Caladine Lotion

Obat ini sangat mudah ditemukan di sekitar kamu,dari pasar, apotek, toko obat bahkan minimarkertpun banyak menyediakan obat ini. Ya, Caladine Lotion ialah obat umum yang bisa dipakai pada anak-anak sampai dewasa untuk meredakan rasa gatal pada kulit.

Obat ini umumnya dipakai sebagai pertolongan pertama untuk para penderita alergi yang merasakan gatal di kulit tubuhnya. Obat ini berbentuk cairan seperti lotion dan sebagai bedak dingin yang akan mengurangi rasa gatal penderita alergi. 

Kandungan Zinc Oxide dan Calamine yang ada dalam obat ini dipercaya mampu meredakan rasa gatal yg muncul baik akibat biang keringat maupun alergi. Cara pakainya pun sangat mudah, pakailah obat ini 2-4x sehari setelah mandi pagi dan sore, boleh juga dioleskan saat rasa gatal yang kuat melanda kulitmu.

Obat Anthisitamin

Sebelum penjelasan lebih lanjut akan obat ini, perlu kamu ingat bahwa pemakaian obat satu ini diwajibkan dipakai dibawah resep dokter alergimu. Obat Antihistamin adalah obat atau komponen obat yang berfungsi untuk menghalangi kerja zat histamin dan dipakai khususnya untuk mengobati alergi. 

Antihistamin biasa digunakan untuk mengobati rhinitis, alergi musiman, reaksi alergi akibat sengatan serangga, pruritus dengan gejala gatal, dan urtikaria atau biduran, alergi mata, dan alergi makanan. 

Selain itu, antihistamin juga bisa digunakan sebagai obat darurat untuk mengatasi anafilaksis (anafilaktik) atau reaksi alergi yang tergolong berat dan mematikan. 

Tidak hanya alergi, antihistamin juga umum digunakan untuk mengatasi gejala mual atau muntah yang biasanya diakibatkan oleh mabuk kendaraan. Obat Antihistamin bekerja dengan cara memblokir zat histamin yang diproduksi tubuh. Sebenarnya zat histamin berfungsi melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuh. 

Ketika histamin melakukan perlawanan, tubuh akan mengalami peradangan. Namun pada orang yang mengalami alergi, kinerja histamin menjadi kacau karena zat kimia ini tidak lagi bisa membedakan objek yang berbahaya dan objek yang tidak berbahaya bagi tubuh, misalnya debu, bulu binatang, atau makanan, sehingga tubuh tetap mengalami peradangan atau reaksi alergi ketika objek tidak berbahaya itu masuk ke tubuh. 

Obat antihistamin dibagi menjadi 2 golongan, yaitu antihistamin generasi pertama dan generasi kedua. Antihistamin generasi pertama adalah jenis yang dapat menyebabkan rasa kantuk (sedatif) setelah digunakan, sedangkan antihistamin generasi kedua tidak terlalu menimbulkan rasa kantuk atau non sedatif.

  • Contoh Antihistamin sedatif : Chlorpheniramine, Cyproheptadine, Hydroxyzine, Ketotrifen, Promethazine
  • Contoh antihistamin non sedatif : cetirizine, loratadin, desloratadin, levocetirizine

Perlu kamu ingat bahwa Caladine Lotion merupakan obat umum dan bisa dipakai sebagai pertolongan utama untuk kamu yang menderita gatal akibat alergi. 

Namun untuk obat Antihistamin, diwajibkan untuk mengkonsultasikan dulu kondisi alergimu ke dokter karena obat ini bukan obat umum yang biasa dipakain dan bila dipakai sembarangan akan membawa dampak yang lebih buruk untuk alergimu. 

 


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Drug allergies. American College of Allergy, Asthma and Immunology. http://acaai.org/allergies/types/drug-allergies.
Sousa-Pinto B. Frequency of self-reported drug allergy — A systematic review and meta-analysis with meta-regression. Annals of Allergy and Immunology. In press.
Adkinson NF, et al. Drug allergy. In: Middleton's Allergy: Principles and Practice. 8th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2014. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app