ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Molybdenum: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Sep 16, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Molybdenum adalah mineral penting yang secara alami terdapat pada susu, keju, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun, dan jeroan.
  • Manfaat molybdenum adalah untuk mencegah defisiensi molybdenum, menangani kanker kerongkongan, hingga mengatasi penyakit Wilson.
  • Dosis molybdenum untuk remaja dan orang dewasa adalah 43 mcg/hari, sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui tidak lebihd ari 50 mcg/hari.
  • Efek samping molybdenum bila dikonsumsi melebihi dosis adalah asam urat, penurunan kepadatan mineral tulang, hingga masalah kesuburan.
  • Tidak untuk pasien defisiensi tembaga dan yang mendapatkan injeksi murni pada perifer.
  • Klik untuk mendapatkan molybdenum atau vitamin & suplemen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Molybdenum adalah mineral penting yang secara alami terdapat pada susu, keju, biji-bijian, kacang-kacangan, sereal, sayuran berdaun, dan jeroan. Mineral yang satu ini paling sering digunakan untuk mengatasi defisiensi molybdenum.

Molybdenum bekerja dengan cara membantu memecahkan protein dan substansi penting lainnya dalam tubuh. Selain untuk mengatasi kekurangan molybdenum, mineral ini juga bisa digunakan untuk menangani kanker kerongkongan hingga penyakit Wilson. 

Tubuh hanya membutuhkan molybdenum dalam jumlah kecil, sehingga kekurangan molybdenum jarang terjadi. Maka itu, kebanyakan orang biasanya tidak membutuhkan suplemen molybdenum, kecuali untuk alasan medis tertentu.

Mengenai Molybdenum

Golongan

Mineral

Kemasan

-

Kandungan

Molybdenum

Manfaat Molybdenum

Meski tidak sepopuler magnesium atau kalium, molybdenum termasuk mineral yang tak kalah penting bagi tubuh. Pasalnya, kofaktor molybdenum berperan untuk mengaktifkan empat enzim esensial sekaligus yang akan memecah racun dalam tubuh. Keempat enzim tersebut meliputi sulfit oksidase, aldehida oksidase, xanthine oksidase, dan komponen pereduksi midoksim mitokondria (mARC).

Berbagai manfaat molybdenum untuk kesehatan adalah sebagai berikut:

  • Mencegah kekurangan molybdenum dalam tubuh
  • Menangani kanker kerongkongan dan beberapa jenis kanker lainnya
  • Mengatasi gejala penyakit Wilson

Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kegunaan molybdenum tersebut bagi kesehatan.

Kontraindikasi

  • Pasien dengan defisiensi tembaga
  • Pasien yang mendapatkan injeksi murni pada vena perifer (meningkatkan risiko flebitis infus)

Efek samping Molybdenum

Pada dasarnya, konsumsi suplemen molybdenum cenderung aman untuk orang dewasa asalkan sesuai dosis dan aturan penggunaan. Hindari menambahkan dosis tanpa sepengetahuan dokter karena bisa memicu efek samping berupa:

  • Gejala asam urat. Dosis molybdenum terlalu tinggi dapat memicu reaksi enzim xantin oksidase, sehingga terjadi penumpukan asam urat.
  • Penurunan kepadatan mineral tulang. 
  • Masalah kesuburan. Peningkatan asupan molybdenum dalam darah diketahui menurunkan jumlah dan kualitas sperma serta kadar testosteron pada pria.

Dosis Molybdenum

Dosis molybdenum bisa berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini dipengaruhi oleh usia, tingkat keparahan penyakit, dan respon tubuh terhadap pengobatan.

Dosis molybdenum yang umum diberikan adalah sebagai berikut:

  • Usia 0-6 bulan: 2 mcg/hari
  • Usia 7-12 bulan: 3 mcg/hari
  • Usia 1-3 tahun: 17 mcg/hari
  • Usia 4-8 tahun: 22 mcg/hari
  • Usia 9-13 tahun: 34 mcg/hari
  • Remaja: 43 mcg/hari
  • Ibu hamil dan menyusui: 50 mcg/hari

Penggunaan molybdenum lebih dari 10-15 mg/hari dapat memicu asam urat. Oleh karena itu, hHindari konsumsi suplemen melebihi dosis agar tidak membahayakan kesehatan. 

Interaksi Molybdenum

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan molybdenum adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat atau penyakit tertentu.
  • Sampaikan pada dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun sebelum menggunakan molybdenum.
  • Penggunaan molybdenum cenderung aman untuk ibu hamil dan menyusui, asalkan tidak melebihi dosis yang dianjurkan (50 mcg/hari). Agar lebih aman, tetap konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
  • Hindari menambahkan dosis molybdenum tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih bermanfaat, tindakan demikian justru dapat memicu efek samping yang membahayakan tubuh.

Artikel terkait:


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
National Institutes of Health - Office of Dietary Supplements. Molybdenum. (https://ods.od.nih.gov/factsheets/Molybdenum-HealthProfessional/). 3 Juni 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app