ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Molacort Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Molacort Tablet adalah obat dengan merek dagang Dexamethasone yang digunakan sebagai anti alergi, imunosupresan, anti inflamasi, dan anti syok.
  • Manfaat Molacort Tablet ditujukan untuk mengatasi radang rematik, radang usus, berbagai jenis alergi, penyakit lupus, hingga bronkospasme.
  • Dosis Molacort Tablet 0,5-10 mg/hari, dibagi dalam 2-4 kali pemberian. Dosis dapat disesuaikan dengan anjuran dokter sesuai keluhan pasien.
  • Konsultasikan lebih lanjut jika ingin menggunakan Molacort Tablet pada saat hamil atau menyusui demi keamanan bayi.
  • Sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur sistemik, hingga TBC aktif.
  • Klik untuk mendapatkan Molacort atau obat alergi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Molacort Tablet adalah merek dagang Dexamethasone dan merupakan obat steroid jenis glukokortikoid sintetis yang digunakan sebagai anti alergi, imunosupresan, anti inflamasi, dan anti syok. Obat Molacort Tablet mengandung Dexamethasone, salah satu kortikosteroid yang sangat kuat bahkan 20-30 kali lebih kuat daripada Hydrocortisone dan 5-7 kali lebih kuat daripada prednison.

Dexamethasone bekerja dengan cara menembus membran sel sehingga akan terbentuk suatu kompleks steroid-protein reseptor. Di dalam inti sel, kompleks steroid-protein reseptor ini akan berikatan dengan kromatin DNA dan menstimulasi transkripsi mRNA yang merupakan bagian dari proses sintesa protein. 

Sebagai anti inflamasi, obat ini menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi prostaglandin (senyawa yang berfungsi sebagai mediator inflamasi), dan menyebabkan dilatasi kapiler. Hal ini akan mengurangi repon tubuh terhadap kondisi peradangan (inflamasi).

Mengenai Molacort Tablet

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Molacort Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:

  • Dos 10 x 10 tablet 0,5 mg
  • Pot 20 x 10 tablet 0,75 mg

Kandungan

Tiap kemasan obat Molacort Tablet mengandung zat aktif sebagai berikut:

  • Dexamethasone 0.5 mg/tablet
  • Dexamethasone 0.75 mg/tablet

Manfaat Molacort Tablet 

Kegunaan Molacort Tablet adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut:

  • Obat golongan kortikosteroid seperti Molacort Tablet digunakan untuk berbagai kondisi inflamasi, misalnya radang reumatik, radang usus, radang pada ginjal, radang pada mata, radang karena asma, dan radang pada tempat lainnya.
  • Obat ini juga digunakan untuk menangani penyakit-penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, berbagai jenis alergi, penyakit lupus, bronkospasme, dan idiopatik thrombocytopenic (penurunan jumlah trombosit darah karena masalah kekebalan tubuh).
  • Obat ini berguna untuk menangani shock anafilaktik alergi dalam dosis tinggi. 
  • Obat kortikosteroid termasuk Molacort Tablet juga digunakan untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh dalam proses pencakokkan organ.
  • Bisa juga digunakan untuk pasien kanker, sebagai terapi pendukung kemoterapi. Obat ini bisa menangkal perkembangan edema pada pasien tumor otak. Sebagai agen kemoterapi, obat ini digunakan untuk pengobatan multiple myeloma baik tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat-obat seperti thalidomide, lenamide, bortezomidib, kombinasi dari adriamycin dan vincristine atau velcade dan revlimid. Untuk mencegah efek samping mual dan muntah saat kemoterapi, Molacort Tablet bisa mendukung obat antiemetik seperti ondansetron.
  • Sering diberikan pada ibu hamil yang memiliki resiko melahirkan secara prematur. Pemberian obat ini bertujuan untuk mematangkan organ paru-paru janin. Untuk tujuan ini, pengobatan harus dilakukan dengan pengawasan yang ketat dari dokter karena penggunaan obat ini secara tidak tepat dapat meningkatkan resiko kecacatan janin.
  • Para pendaki gunung yang mengalami high-altitude cerebral edema (HACE), atau high-altitude pulmonary edema (HAPE), sering menggunakan obat ini.
  • Biasa digunakan sebagai pertolongan pada kondisi darurat untuk penyelamatan nyawa.

Efek samping Molacort Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Molacort Tablet :

  • Obat-obat glukokortikoid termasuk Molacort Tablet, meningkatkan pembentukan glukosa dari protein. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah sehingga pemberian obat ini pada penderita diabetes mellitus sebaiknya dihindari.
  • Penggunaan protein dalam proses pembentukan glukosa, juga menyebabkan pengeroposan tulang karena matriks protein penyusun tulang menyusut drastis. Oleh karena itu penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki resiko besar seperti usia lanjut sangat tidak dianjurkan. Untuk anak-anak hal ini dapat menghambat pertumbuhan, khususnya pertumbuhan tulang.
  • Molacort Tablet seperti glukokortikoid lainnya, juga mempengaruhi proses metabolisme lemak termasuk distribusinya di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan efek di beberapa bagian tubuh seperti wajah yang kelihatan lebih tembem. Efek samping ini, sering disalahgunakan dengan cara menambahkan obat ini ke dalam produk-produk penambah berat badan ilegal. Pemakai produk ilegal ini mengira dirinya mengalami kenaikkan berat badan, padahal hal itu adalah efek samping dari Molacort Tablet, yang sangat berbahaya jika obat ilegal itu dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
  • Obat ini menurunkan fungsi limfa yang mengakibatkan sel limfosit berkurang dan mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh akibat pemakaian Molacort Tablet.
  • Secara umum kumpulan-kumpulan efek samping ini dikenal sebagai Cushing sindrom, yaitu gejala-gejala seperti muka tembem, penebalan seperti selulit pada punggung dan perut, hipertensi, penurunan toleransi terhadap karbohidrat dan gejala-gejala lainnya.

Dosis Molacort Tablet

Molacort Tablet diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • Tablet: 0.5 mg-10 mg/hari dibagi dalam 2-4 kali pemberian
  • Insufiensi adrenal : 0.0233 mg /kg BB/hari

Pemakaian jangka lama, dosis harus diturunkan secara bertahap untuk menghindari terjadinya insufiensi adrenal akut.

Interaksi Molacort Tablet

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Molacort Tablet adalah:

  • Aminoglutethimide : menurunkan kadar dexamethasone, melalui induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
  • Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia
  • Antibiotika makrolida : menurunkan klirens dexamethasone sehingga meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.
  • Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
  • Isoniazid : Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan Molacort Tablet.
  • Cholestyramine dan efedrin : Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
  • Vaksin hidup : Molacort Tablet menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang menggunakan Molacort Tablet sebaiknya dihindari.
  • Anti jamur azole seperti ketoconazole : mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
  • NSAID: aspirin atau NSAID lainnya meningkatkan resiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :

  • Penderita gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan kolitis ulceratif sebaiknya hati-hati jika menggunakan Molacort Tablet, karena berisiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal misalnya pasien usia lanjut, Molacort Tablet diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
  • Jangan menghentikan pemakaian obat ini secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter terutama pada penggunaan jangka panjang karena dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti mialgia, artralgia dan malaise.
  • Sistem kekebalan tubuh yang menurun menyebabkan pasien lebih rentan terkena penyakit cacar dan campak.
  • Obat-obat sistemik kortikosteroid diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Karena efek obat ini bisa menggangu pertumbuhan, mengganggu produksi kortikosteroid endogen, atau efek yang tak diinginkan lainnya, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan Molacort Tablet.
  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada obat golongan kortikosteroid.
  • Molacort Tablet, sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur sistemik, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, sindroma Cushing dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal.

Penggunaan obat Molacort Tablet untuk ibu hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan dexamethasone ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung dexamethasone untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat molacort harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Artikel terkait:


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dexamethasone. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexamethasone)
Dexamethasone | Side Effects, Dosage, Uses, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/dexamethasone-oral-tablet)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app