Mengenali Penyebab Bronkopneumonia

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 24, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengenali Penyebab Bronkopneumonia

Bronkopneumonia merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam jenis pneumonia. Penyakit ini merupakan infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan di paru-paru karena pengaruh virus, bakteri, ataupun jamur. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bronkopneumonia, antara lain usia, lingkungan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan tertentu.

Jika diamati dengan metode rontgen paru-paru, maka bronkopneumonia dapat menimbulkan flek atau bercak pada paru-paru dan menyebabkan penderita mengalami sesak nafas karena terhalangnya saluran udara. Penyakit bronkopneumonia dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat dan gejalanya menyerupai gejala penyakit bronkitis. 

Baca juga: 5 Langkah Mengatasi Bronkitis Kronis

Sama seperti penyakit lainnya, bronkopneumonia juga memerlukan pengobatan yang tepat berdasarkan penyebabnya agar tidak memburuk dan salah satu cara pengobatan yang ditempuh untuk mengobati bronkopneumonia karena virus adalah dengan pemberian antibiotik.

Faktor utama terjadinya bronkopneumonia yang perlu diwaspadai

Bronkopneumonia biasanya ditularkan melalui bakteri dan penyebaran penyakit ini terbilang sangat mudah karena adanya andil angin yang ikut menyebarkan bakteri tersebut. Penyebarannya dapat terjadi melalui percikan ludah saat penderita bersin atau batuk dan orang yang berada dekat dengan penderita dapat menghirup udara yang telah terkontaminasi dengan bakteri bronkopneumonia tersebut. 

Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor utama berkembangnya bakteri bronkopneumonia, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang beresiko tinggi, seperti rumah sakit dan panti jompo atau sering mengunjungi tempat tersebut maka Anda perlu menjaga diri agar tak tertular penyakit bronkopneumonia.

Faktor lain penyebab bronkopneumonia

Usia

Faktor usia menjadi salah satu faktor resiko terkena bronkopneumonia. Anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun atau lansia yang berusia 65 tahun ke atas beresiko mengidap bronkopneumonia dan komplikasinya. Komplikasi yang timbul akibat bronkopneumonia antara lain abses di paru-paru, sepsis, dan gagal nafas (acute respiratory distress syndrome). 

Kondisi medis tertentu

Saat seseorang menderita suatu penyakit seperti HIV/AIDS, kanker, lupus, jantung, diabetes, atau penyakit kronis yang menyerang sistem kekebalan tubuh maka potensi untuk terkena bronkopneumonia akan semakin besar. Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi medis apa saja yang rawan terkena bronkopneumonia.

Gaya hidup

Gaya hidup yang buruk dapat memperbesar peluang seseorang terkena bronkopneumonia, termasuk jika suka minum-minuman beralkohol, merokok, dan mengonsumsi asupan nutrisi yang kurang baik akan beresiko lebih tinggi terkena bronkopneumonia. Jika tak ingin terkena infeksi ini, maka lebih baik untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat.

Infeksi nosocomial

Infeksi nosocomial biasanya terjadi ketika Anda berada dalam lingkungan rumah sakit dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya ketika Anda sedang dirawat atau menunggu seseorang yang sedang sakit di rumah sakit selama beberapa hari. Saat kondisi dan kekebalan tubuh melemah, maka Anda akan lebih mudah terkena infeksi atau terpapar virus.

Apalagi bronkopneumonia sangat berpotensi menyebar di rumah sakit karena adanya bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik. Maka dari itu, jika Anda mengalami kondisi-kondisi yang berpotensi terhadap tertularnya virus bronkopneumonia, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi pada dokter.

Cara mencegah penularan bronkopneumonia

Pencegahan paling mudah terhadap infeksi Bronkopneumonia adalah dengan menerapkan pola hidup dan gaya hidup sehat. Mulai dari sekarang hendaknya Anda selalu menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas terutama dari kamar mandi. Selain itu, pemberian vaksin pada anak-anak dan balita juga dapat mencegah infeksi bronkopneumonia. 

Penggunaan masker juga sangat diperlukan ketika berada di kawasan yang rawan penularan virus dan penyakit seperti rumah sakit atau panti jompo. Bronkopneumonia dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat dan dapat sembuh dengan memakan waktu sekitar seminggu hingga beberapa minggu. 

Setiap penularan suatu penyakit yang berasal dari virus ataupun bakteri akan bergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahan penyakit tersebut. Ketika menjalani proses pengobatan bronkopneumonia, Anda harus menjalaninya dengan baik hingga sembuh benar. Hal ini dimaksudkan agar bakteri yang ada di dalam tubuh benar-benar hilang, tidak menimbulkan komplikasi sehingga tidak kebal pada antibiotik. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What are the radiographic findings of bronchopneumonia?. Medscape. (https://www.medscape.com/answers/300157-19155/what-are-the-radiographic-findings-of-bronchopneumonia)
Bronchopneumonia: Symptoms, causes, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323167)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app