Mengapa Bayi Tersenyum Dalam Tidurnya?

Dipublish tanggal: Jul 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Mengapa Bayi Tersenyum Dalam Tidurnya?

Tidak ada yang lebih mengharukan dari senyum bayi. Sebagai orang tua baru, Anda bersemangat menunggu bayi Anda tersenyum. Dan suatu hari, Anda terkejut ketika melihat bayi itu tersenyum dalam tidur mereka.

Reaksi langsung Anda bisa berupa cinta dan pemujaan luar biasa untuk bayi. Tapi kemudian, Anda mungkin ingin tahu tentang hal itu. Apa yang membuat bayi itu tersenyum saat tidur? Apakah ini berarti sesuatu?

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Artikel ini akan membantu Anda memahami alasan di balik bayi yang tersenyum saat tidur.

Mengapa seorang bayi tersenyum saat tidur?

Bayi tersenyum, dan kadang-kadang bahkan tertawa, dalam tidur mereka karena fungsi otak tertentu yang disebabkan oleh tidur REM, tahap di mana kita bermimpi. Senyum bayi adalah respons terhadap mimpi itu. 

Hampir mustahil untuk mengatakan isi mimpi itu karena bayi tidak bisa mengungkapkan pikiran mereka. Tapi senyum itu merupakan respons terhadap sebuah kejadian dalam mimpi.

Bayi menggunakan senyuman sebagai alat komunikasi. Jadi seorang bayi dapat tersenyum jika mereka memimpikan orang tua, mainan atau hewan peliharaan favorit dan tersenyum sebagai tanggapan terhadap perasaan baik yang diciptakan oleh penglihatan itu. 

Bayi juga dapat tersenyum ketika mereka tertidur atau bangun, yang bisa menjadi reaksi terhadap perasaan senang yang mereka alami pada saat itu.

Selain itu, senyum pada bayi juga menunjukan perkembangan emosi pada bayi. Saat bayi memasuki usia 5-6 bulan mereka memiliki berbagai bentuk senyuman hingga tertawa serta menunjukan emosinya, yaitu bahagia, senang, dan ketertarikan akan sesuatu hal.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Selanjutnya memasuki usia 7-8 bulan bayi semakin aktif berinteraksi, bukan hanya memberikan respon berupa senyuman, bayi mulai banyak memberikan respon audio dengan mengeluarkan suara kecilnya sambil tersenyum. 

Bagaimana tidur membuat bayi tersenyum?

Untuk mengetahui mengapa bayi tersenyum dalam tidurnya, Anda perlu memahami tidur dan tahapannya. 

Dua fase dasar tidur adalah non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM). Seperti namanya, ada gerakan mata yang cepat di bawah kelopak mata dalam tidur REM dan tidak ada gerakan pada NREM.

Bayi mulai tidur dengan fase NREM, yang memiliki empat tahap, yaitu:

  • NREM 1: Bayi itu mulai merasa mengantuk dan mungkin akan mulai tertidur.
  • NREM 2: Ini adalah saat bayi sedikit tertidur dan akan terbangun jika ada suara dan gangguan lain di sekitarnya.
  • NREM 3: Ini adalah tahap tidur nyenyak di mana bayi tenang dan tidak bergerak.
  • NREM 4: Ini adalah tidur NREM yang paling dalam, dan bayi terus diam kecuali ada suara keras untuk membangunkan mereka.

REM terjadi dalam tahapan berikut:

NREM 1 → NREM 2 → NREM 3 → NREM 4 → NREM 3 → NREM 2 → REM → NREM 2

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Setelah tahap REM, tubuh kembali ke tahap dua dari tidur NREM, kemudian berlanjut ke tahap tiga dan seterusnya untuk akhirnya mengulangi tahap REM. Dengan demikian, tidur terjadi dalam siklus dengan REM terjadi secara episodik antara fase tidur NREM.

REM, bermimpi, dan tersenyum

Mata bergerak cepat selama tahap REM ketika otak aktif bermimpi. Ahli tidur percaya bahwa gerakan mata agak terkait dengan mimpi yang sedang diproses oleh otak.

Tahap REM menyebabkan peningkatan aktivitas otak, kadang-kadang sampai batas tertentu untuk membangunkan orang tersebut. Pola listrik otak selama tidur REM mirip dengan yang aktif ketika kita bangun. Ini menunjukkan bahwa mimpi selama tidur REM terjadi karena otak tampaknya mensimulasikan kenyataan.

Bayi cenderung tidur selama 16 jam sehari, setengahnya adalah tidur REM. Karena itu, tidak mengherankan melihat bayi itu tersenyum ketika mereka tertidur di siang atau malam hari.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Trajanovic N, et al. (2013). Sleep-laughing — Hypnogely. DOI: (https://doi.org/10.1017/S0317167100014621)
Shakankiry HME. (2011). Sleep physiology and sleep disorders in childhood. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3630965/)
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. (2017). Brain basics: Understanding sleep. (https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Understanding-Sleep#2)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app