Menangani Batuk pada Balita dan Bayi secara Alami

Dipublish tanggal: Agu 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Menangani Batuk pada Balita dan Bayi secara Alami

Pada masa anak-anak ada kalanya mengalami sakit, terutama demam, batuk, dan pilek. Batuk sendiri merupakan salah satu bentuk pertahanan atau respon alami tubuh guna mengeluarkan benda asing dari dalam saluran pernapasan. Tetapi hal ini menjadi tidak wajar ketika batuk dialami oleh bayi di bawah usia 4 bulan secara terus menerus karena dapat menunjukkan adanya gangguan kesehatan tertentu.

Jenis-jenis batuk

Batuk juga terbagi menjadi beberapa jenis dan penyebab sehingga metode penanganan dan obat yang diberikan juga tentunya berbeda, berikut ini beberapa jenis batuk:

  • Batuk dengan gejala pilek atau flu, termasuk batuk berdahak dan batuk kering
  • Batuk croup yang terjadi akibat infeksi pernapasan mengalami iritasi atau pembengkakan
  • Batuk rejan rentan terjadi pada bayi dan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis
  • Batuk gejala bronkiolitis akibat polusi udara dan iritan yang memicu terjadinya penyempitan di saluran pernapasan
  • Batuk gejala pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan membuat paru-paru meradang
  • Batuk akibat asma yang umumnya terjadi di siang hari namun akan lebih parah di malam hari atau suhu dingin

Menangani masalah batuk pada balita ataupun bayi dengan memberikan obat batuk sebaiknya tidak dilakukan sampai anak berusia 6 tahun atau lebih karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Maka dari itu, sebaiknya Anda melakukan beberapa cara alami untuk menangani batuk pada bayi dan balita.

Baca juga: Menyadari Bahaya dan Cara Mengobati Penyakit Asma

Cara menangani batuk dengan aman

Pada bayi dengan usia di bawah 6 bulan, berikan ASI lebih sering agar bayi tidak kehilangan cairan lebih banyak. Jangan langsung menidurkan bayi pasca menyusui. Jika anak berusia lebih dari 6 bulan dapat diberikan ASI lanjutan serta memperbanyak masuknya cairan dan makan yang teratur sehingga anak tidak mengalami dehidrasi.

Selain memperhatikan kandungan asupan yang dikonsumsi, pastikan juga Anda memiliki waktu tidur atau istirahat dengan cukup untuk mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan sejumlah cara berikut untuk menangani batuk secara alami pada anak: 

Melakukan terapi uap

Dengan menghirup udara yang lembap dan hangat dapat memperlancar saluran pernapasan yang tersumbat sebagai akibat dari adanya lendir dan meringankan gejala batuk yang dialami. Selain itu, Anda juga bisa mengajak anak untuk berendam air yang hangat selama kurang lebih 15 menit. Hindari penggunaan air yang terlalu panas sebab bisa mengakibatkan luka bakar atau kaget pada bayi.

Tetes air garam pada hidung

Belilah air garam di apotek lalu gunakan pipet untuk meneteskan larutan tersebut ke dalam hidung atau telinga anak yang tersumbat. Teteskan sebanyak 2-3 tetes di setiap lubang dan biarkan selama 30 detik lalu bersihkan hidung atau telinga dengan cotton bud.

Posisikan kepala anak lebih tinggi

Membiarkan anak tidur dengan bantal kepala yang lebih tinggi akan membantu melancarkan aliran pernapasan akibat hidung tersumbat atau ketika sulit bernapas. Letakkan kepala anak dengan posisi menengadah ke atas dan hal ini biasanya membantu agar anak bisa tidur dengan nyaman.

Berikan campuran madu

Madu sudah diketahui memiliki manfaat baik bagi kesehatan karena madu juga memiliki sifat antioksidan dan antibakteri yang baik serta kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Pemberian campuran madu dapat membantu menangani batuk pada anak, tetapi cara ini hanya disarankan untuk anak yang telah berusia 1 tahun ke atas. Berikan sebanyak ½-1 sendok teh madu setelah dicampur dengan air hangat atau cairan vitamin C. Lalu bersihkan mulut dengan sikat gigi sebelum tidur agar tidak merusak gigi.

Baca juga: Manfaat Madu untuk Kesehatan

Berkumur dengan air garam

Cobalah untuk melarutkan setengah sendok teh garam diisikan ke dalam segelas air hangat kemudian aduk. Biarkan anak berkumur sebanyak 3-4 kali sehari sambil menengadahkan kepala. Ingat, cukup dengan berkumur tetapi jangan sampai anak menelan air garam ini. Cara seperti ini bisa diajarkan pada anak di usia 4 tahun lebih.

Gejala batuk yang perlu diwaspadai

Batuk pada bayi dan anak yang kemudian disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, batuk berdarah, kurangnya nafsu makan, lemas, susah tidur, muntah, kulit jadi pucat atau kebiruan, batuk dengan lendir kehijauan atau kekuningan, batuk yang tidak kunjung sembuh sampai berminggu-minggu, berat badan turun, serta demam adalah kondisi serius yang harus diwaspadai sehingga perlu penanganan segera dari dokter.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Safe sleep: Bedding, pillows, safety and more. (2012.) (https://onsafety.cpsc.gov/blog/2012/09/18/safe-sleep-bedding-pillows-safety-and-more/)
Mandal MD, et al. (2011). Honey: Its medicinal property and antibacterial activity. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3609166/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app