Cuci hidung atau nasal irrigation merupakan suatu kebiasaan sehat yang bisa dilakukan secara berkala untuk menjaga kebersihan hidung. Metode cuci hidung bisa dilakukan oleh orang dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun asal dengan pengawasan. Manfaat cuci hidung juga sering dilakukan untuk mengatasi hidung tersumbat serta iritasi sinus.
Mengapa cuci hidung penting dilakukan?
Hidung sendiri merupakan saluran pernapasan atas yang utama sebagai tempat keluar masuknya udara. Hidung memiliki lapisan lendir dan rambut halus sebagai sistem pertahanan yang berguna untuk menyaring, menghangatkan, serta melembapkan udara yang masuk.
Jika terdapat gangguan akibat kotoran, debu, alergi, ataupun infeksi, maka akan muncul gejala pada hidung seperti bersin-bersin dan hidung tersumbat.
Untuk mengatasinya, diperlukan metode cuci hidung yang dapat membantu membersihkan kotoran yang masuk dan menumpuk di rongga hidung. Idealnya, cuci hidung bisa dilakukan sekali sehari, tepatnya di malam hari.
Manfaat cuci hidung juga dinilai bisa membantu mengatasi pembengkakan ataupun peradangan, mengencerkan lendir penyebab hidung tersumbat, serta mengurangi gejala sinus, selesma, dan rhinitis alergi.
Benarkah cuci hidung bisa bantu atasi sinus?
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa metode cuci hidung efektif dalam mengatasi masalah sinus akut maupun kronis, termasuk sinus akibat alergi.
Ketika sinus akibat reaksi alergi muncul, maka prosedur cuci hidung bisa diaplikasikan. Bahkan dalam waktu 6 bulan, seorang penderita sinus yang rutin menerapkan metode cuci hidung mengalami penurunan tingkat keparahan gejala sinus hingga 64%.
Bagi penderita sinus yang parah, hanya disarankan melakukan cuci hidung sebanyak 3 kali sehari. Terlalu sering cuci hidung juga dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko infeksi sinus serta menghalangi kemampuan perlindungan membran mukosa dalam melapisi dinding hidung dan sinus.
Baca juga: Dekongestan, Pilihan Obat Hidung Tersumbat Akibat Alergi
Bagaimana cara cuci hidung yang benar?
Kebiasaan sehat cuci hidung biasanya menggunakan larutan garam cairan steril NaCl 0,9% yang dimasukkan ke dalam alat cuci hidung. Alat cuci hidung itu dapat berupa neti pot atau tabung jarum suntik (spuit ukuran 10 cc) yang harus diperhatikan kebersihannya.
Cuci hidung NaCl ini berguna untuk membersihkan area hidung dari alergen, lendir, debu, dan kotoran lain yang menempel serta membantu melembapkan selaput lendir. Pasalnya, larutan saline dari NaCl memiliki kadar pH yang mirip dengan cairan tubuh sehingga tidak memengaruhi keseimbangan bakteri dalam hidung serta kondisi rambut halus yang ada di hidung.
Cara cuci hidung yang benar adalah:
- Siapkan alat cuci hidung yang diperlukan
- Miringkan kepala ke salah satu sisi tertentu
- Tuang/semprotkan cairan secara perlahan ke salah satu lubang hidung
- Tunggu hingga cairan keluar melalui lubang hidung sebelah
- Bernapaslah melalui mulut selama proses cuci hidung
- Ulangi di lubang hidung yang lain
- Usahakan untuk menghindari cairan masuk ke tenggorokan
- Bersihkan dan keringkan hidung dengan menggunakan tisu
Manfaat cuci hidung bisa dilakukan sesekali saat mengalami hidung tersumbat akibat pilek ataupun alergi. Metode pembersihan ini bisa ditingkatkan hingga 2-3 kali sehari jika dirasa perlu terutama jika dapat membantu meredakan gejala yang dialami.
Baca juga: Cara Mengatasi Sinusitis Saat Hamil
Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan cuci hidung
Sebelum melakukan prosedur cuci hidung, ada baiknya untuk memastikan kebersihan tangan serta alat cuci hidung yang akan digunakan.
Hindari penggunaan air dingin selama menjalani proses cuci hidung dan jangan melakukan metode ini jika sedang memiliki luka di sekitar wajah atau mengalami masalah saraf.
Pastikan cairan dan alat yang digunakan saat melakukan cuci hidung harus steril agar terhindar dari parasit penyebab infeksi yang justru dapat membahayakan kesehatan tubuh, termasuk risiko infeksi Naegleria fowleri penyebab meningitis.
Jika terinfeksi, maka perlu diperhatikan sejumlah gejala meningitis berikut, yaitu sakit kepala hebat, mual dan muntah, leher kaku, demam, kejang, bahkan hilangnya kesadaran (koma).
Sejumlah efek samping setelah melakukan cuci hidung yang mungkin dialami meski jarang terjadi, antara lain bersin-bersin, rasa gatal di hidung, iritasi, nyeri pada telinga, hingga mimisan.
Jika proses cuci hidung terasa kurang nyaman, perhatikan kembali takaran cairan steril yang digunakan serta prosedur saat melakukannya, termasuk mengatur posisi kepala dengan benar.
Selain itu, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terutama jika mengalami gejala sinus atau gangguan pada hidung yang tak kunjung membaik. Lakukan juga pengobatan yang tepat untuk mengobati gejala sinus atau bisa gunakan nasal spray untuk metode yang lebih praktis dalam membersihkan hidung.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
