Manfaat Berpelukan untuk Kesehatan

Dipublish tanggal: Jun 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Manfaat Berpelukan untuk Kesehatan

Berpelukan adalah bahasa menyampaikan kasih sayang antara sepasang kekasih atau suami istri. Berpelukan bukan sekedar media untuk menyampaikan kasih sayang, namun juga mendatangkan berbagai manfaat, terutama untuk kesehatan. 

Ada banyak sekali manfaat yang tidak diketahui orang banyak ketika mereka berpelukan satu sama lain.

Berpelukan bisa menghindarkan dari depresi dan stress

Manfaat yang jelas adalah menghindarkan masing-masing orang dari gangguan stress berlebih atau cenderung depresi. Bukan asal ucapan, konon sebuah penelitian oleh Inagaki T.K. dan Eisenberg N.I. dalam jurnal NBCI telah melakukan percobaan terhadap 20 pasangan. 

Di mana ketika laki-laki dikejutkan dengan tegangan listrik, ia diminta berpegangan dengan pasangan perempuannya.

Penelitian membuktikan bahwa bagian otak laki-laki maupun wanita tersebut mengalami kadar penurunan stress. Lebih daripada itu, berpelukan juga dilansir bisa menjadi obat bagi orang-orang yang mengalami tekanan depresi. 

Depresi disebabkan oleh rendahnya produksi kadar dopamine dalam tubuh. Dengan berpelukan, kadar dopamine itu akan bertambah sehingga memperbaiki mood.

Jika Anda atau teman Anda adalah seorang yang memiliki rasa minder terlalu tinggi atau kepercayaan diri yang rendah, ada baiknya untuk mengobatinya dengan metode berpelukan. Salah satu manfaat dari berpelukan sendiri adalah meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan rasa takut. 

Orang dengan kepercayaan diri rendah bisa terbantu dengan adanya sentuhan, meskipun sentuhan itu dengan benda mati.

Manfaat berpelukan untuk organ jantung

Sementara itu manfaat berpelukan untuk organ tubuh juga tidak kalah penting, salah satunya jantung yang mendapatkan manfaat dari aktivitas berpelukan. Konon sebuah penelitian yang dilakukan oleh Grewen beserta tim pada jurnal NBCI menunjukkan bahwa khasiat berpelukan itu baik bagi jantung. 

Dari 200 orang dalam penelitian membagi kelompok menjadi dua bagian, di mana keduanya membentuk aktivitas berbeda.

Satu kelompok diminta untuk berpelukan selama 20 detik setelah sebelumnya berpegangan tangan selama 20 menit. Kemudian di sisi lain kelompok berikutnya diminta untuk duduk dan diam saja selama 10 menit 20 detik. 

Yang terjadi adalah kelompok pertama mengalami penurunan tekanan darah berikut denyut jantung yang lebih stabil. Hal demikian sama sekali tidak terjadi pada orang yang hanya duduk diam saja.

Produksi hormon-hormon dalam tubuh yang seimbang

Mungkin sederhananya jika semua manfaat dari berpelukan yang sudah disebutkan di atas digabungkan, hal itu bersumber dari produksi hormone oxytocin. Oxytocin ini merupakan hormone yang mengatur berbagai macam perasaan seperti senang hingga hilangnya rasa sakit. 

Jika diibaratkan produksi hormone oxytocin ini sama halnya ketika seorang ibu yang baru saja melahirkan lupa akan rasa sakitnya sesaat setelah melihat bayi di hadapannya.

Siapa sangka ternyata sesederhana seperti berpelukan saja bisa membuka peluang yang begitu besar supaya Anda bertahan hidup lebih lama. Adalah fungsi endorphin dan serotonin yang memiliki manfaat sebagai pemicu perasaan senang serta pencegah perasaan sedih. 

Ajaibnya lagi bisa mengurangi kadar lemak dalam tubuh sehingga secara medis bisa mencegah masing-masing orang dari kemungkinan berumur pendek.

Berpelukan juga bisa menyeimbangkan system saraf pada tubuh manusia. Konon ketika aktivitas berpelukan dilakukan, orang tersebut akan mendapati manfaat bahwa saraf parasimpatik mereka berfungsi dengan baik. 

Kulit memiliki jaringan yang berhubungan erat dengan otak karena terhubung oleh saraf vagus. Fungsi ini memberikan respons rileks ketika sentuhan antarmanusia dilakukan. Banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan pelukan, baik itu dengan pasangan ataupun hewan peliharaan.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Waring B. (2006). A cuddle a day keeps the doctor away. (https://nihrecord.nih.gov/newsletters/2006/02_24_2006/story03.htm)
Rosenblatt C. (2011). Magic touch: Six things you can do to connect in a disconnected world. (https://www.forbes.com/sites/carolynrosenblatt/2011/01/18/magic-touch-six-things-you-can-do-to-connect-in-a-disconnected-world/#6dec46ec51af)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app