ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

L-Ornithine-L-Aspartate: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 7, 2021 Update terakhir: Jan 7, 2021 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • L-ornithine-L-aspartate adalah zat kimia yang terbentuk dari 2 jenis asam amino, yaitu ornithine dan asam aspartat;
  • Manfaat L-ornithine-L-aspartate digunakan untuk meringankan gejala enselopati hepatik (HE) pada penderita sirosis;
  • Dosis L-ornithine-L-aspartate oral untuk orang dewasa adalah 9-18 gram per hari selama 3 bulan, sedangkan dosis infusnya 5-40 gram per hari selama 7 hari;
  • Efek samping L-ornithine-L-aspartate meliputi mual, muntah, batuk, kram otot, hingga diare;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan L-ornithine-L-aspartate saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Klik untuk mendapatkan L-ornithine-L-aspartate berupa Livola atau obat lambung dan saluran pencernaan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

L-ornithine-L-aspartate adalah zat kimia yang terbentuk dari 2 jenis asam amino, yaitu ornithine dan asam aspartat. Sebagian besar asam amino digunakan untuk membentuk protein. Namun, L-ornithine-L-aspartate tidak digunakan untuk membuat proten, tetapi justru dipecah untuk menghasilkan ornithine dan asam aspartat.

L-ornithine L-aspartat dapat meningkatkan kadar ornithine dan asam aspartat dalam tubuh. Asam amino ini bekerja dengan mengurangi kadar amonia dalam darah yang dapat meracuni tubuh.

Mengenai L-Ornithine-L-Aspartate

Golongan

Asam amino

Kemasan

  • Granule
  • Infus

Kandungan

L-Ornithine-L-Aspartate

Manfaat L-Ornithine-L-Aspartate

L-ornithine-L-aspartate paling sering digunakan untuk meringankan gejala enselopati hepatik (HE) pada penderita sirosis (penyakit hati). 

Ensefalopati hepatik adalah gangguan fungsional otak yang berpotensi memicu gejala tertentu pada saraf dan kejiwaan. Kondisi ini terjadi pada hampir 70% pasien sirosis.

L-ornithine-L-aspartate bekerja dengan mengurangi kadar amonia yang meracuni tubuh sekaligus melakukan proses detoksifikasi. Tak hanya itu, jenis asam amino ini mampu memberikan efek positif pada fungsi psikomotor pasien sirosis dengan ensefalopati hepatik minimal hingga stadium 1.

Selain itu, L-ornithine-L-aspartate ini juga dapat membantu mengatasi sirosis hingga mengoptimalkan performa atlet, namun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

Efek samping L-Ornithine-L-Aspartate

Pada dasarnya, L-ornithine-L-aspartate aman digunakan baik secara oral maupun lewat infus (intravena). Namun, sama seperti obat pada umumnya, penggunaan histidine dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping L-ornithine-L-aspartate yang dapat terjadi pada penggunaan secara intravena adalah:

  • Mual;
  • Muntah;
  • Batuk;
  • Kram otot;
  • Diare.

Namun, efek samping tersebut cukup jarang terjadi. Bila efek samping berlanjut atau bahkan memburuk, segera periksakan diri ke dokter.

Dosis L-Ornithine-L-Aspartate

Dosis L-ornithine-L-aspartate bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis L-ornithine-L-aspartate pada orang dewasa adalah sebagai berikut:

  • Oral: 9-18 gram per hari selama 3 bulan;
  • Infus: 5-40 gram per hari selama 7 hari.

L-ornithine-L-aspartate berbentuk granule atau sediaan oral lainnya sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan. Bicarakan lebih lanjut dengan dokter mengenai dosis dan aturan penggunaan obat sesuai kebutuhan Anda.

Interaksi L-Ornithine-L-Aspartate

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan L-ornithine-L-aspartate adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan L-ornithine-L-aspartate saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.

Artikel terkait:


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
US. National Library of Medicine. ClinicalTrials.gov. L-ornithine L-aspartate in Overt Hepatic Encephalopathy (HEAL). (https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT01722578). 8 Februari 2017.
Cochrane. L-ornithine L-aspartate for people with chronic liver disease and hepatic encephalopathy (poor brain functioning). (https://www.cochrane.org/CD012410/LIVER_l-ornithine-l-aspartate-people-chronic-liver-disease-and-hepatic-encephalopathy-poor-brain). 15 Mei 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app