Kontaminasi Makanan, Sebabkan Keracunan

Dipublish tanggal: Sep 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Tahukan Anda? Seseorang dapat mengalami keracunan makanan akibat bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya yang mengkontaminasi makanan atau minuman yang dikonsumsi. Hal ini menyebabkan  tubuh terinfeksi sehingga menyebabkan berbagai macam penyakit.

Menurut WHO di tahun 2015, keracunan makanan menyebabkan angka kematian mencapai 420 ribu jiwa setiap tahunnya. Keracunan ini juga menimpa anak balita hingga mencapai angka 125 ribu per tahun. 

Negara yang mengalami keracunan tertinggi meliputi Afrika dan Asia Tenggara, Indonesia termasuk salah satunya.

Jenis bakteri yang menjadi sumber kontaminasi makanan

  • Salmonella, ditemukan pada unggas, daging sapi yang mentah, telur yang tidak matang, seafood, dan produk susu yang belum diolah. Bakteri ini dapat menyebar melewati orang ke orang yang sedang menyiapkan makanan.
  • Escherichia Coli, ditemukan pada makanan yang belum matang, buah mentah, sayur mentah, daging mentah, dan juga susu pasteurisasi.
  • Clostridium botulinum,  ditemukan pada makanan kalengan dan kemasan yang dapat menyebabkan keracunan kronis atau botulisme pada manusia.
  • Listeria monocytogenes,  dapat ditemukan pada olahan seperti keju, sosis, dan olahan daging.
  • Shigella, terdapat pada makanan ketika tersentuh oleh orang yang terinfeksi bakteri shigella dalam kondisi sedang menyiapkan makanan.
  • Clostridium perfringens, bakteri yang ditemukan pada makanan yang dibiarkan selama beberapa waktu pada suhu ruangan.
  • Campylobacter jejuni, bakteri yang terdapat pada unggas, kerang, susu murni yang belum diolah, dan juga air yang tidak bersih.

Menjaga makanan agar terhindar dari bakteri

Anda perlu menjaga baik-baik kehigienisan makanan karena makanan merupakan perantara yang sangat baik untuk bakteri melakukan perkembangbiakan. Bakteri dapat tumbuh di makanan Anda jika Anda tidak membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan bersih. 

Selain itu, dapat terjadi akibat kontaminasi silang, suhu penyimpanan dan pemasakan, dan juga dari kontaminasi limbah. Bahkan, saat Anda membeli bahan makanan di pasar kontaminasi ini telah terjadi hingga tiba waktu makan.

Saat berbelanja bahan makanan, Saat berbelanja, Anda dianjurkan untuk memisahkan bahan makanan yang telah Anda beli, misalnya dengan cara memisahkan daging unggas, daging sapi, dan juga seafood dalam plastik ketika akan dimasukan.

Menyimpan makanan, Anda dapat menyimpan makanan mentah seperti daging dan seafood dalam tempat plastik. Sedangkan untuk bahan makanan khusus seperti telur, letakkan dalam kulkas secepatnya.

Menyiapkan dan memasak makanan, Saat Anda sedang menyiapkan dan memasak makanan. Sebaiknya Anda mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air yang mengalir. 

Selain itu, Anda juga dapat membersihkan area sekitar dapur terlebih dahulu untuk menghindari penyebaran bakteri yang mudah tersebar di area dapur melalui talenan, atau alat lainnya yang digunakan untuk makan.

Anda juga harus membersihkan permukaan meja dapur dengan kain bersih yang sudah dibasahi dengan air sabun. Setelah itu, jangan lupa untuk membersihkan kembali kain yang telah digunakan agar bakterinya tidak menumpuk. 

Lebih baik lagi, peralatan memasak dicuci menggunakan air hangat setelah digunakan. Untuk pisau yang digunakan, Anda dapat membedakan jenis pisau untuk memotong sayuran dengan bahan makanan daging-dagingan.

Buah dan sayuran, Untuk buah-buahan dan sayuran, Anda dapat mencucinya dengan air yang mengalir agar kotoran yang berada di permukaan buah dan sayur tersebut dapat menghilang. Selain itu, jika Anda mempunyai selada atau kubis, disarankan untuk membuangnya.

Sebab, bakteri dapat tumbuh di permukaan buah atau sayuran. Juga, jangan meninggalkan buah atau sayuran yang sudah dipotong-potong dalam berjam-jam.

Menyajikan makanan, Saat menyajikan makanan, gunakanlah peralatan yang bersih dan jangan menempatkan makanan matang ke wadah yang sama sebelum diolah.

 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Foods Most Likely to Cause Food Poisoning. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/foodsafety/foods-linked-illness.html)
Food Contamination: Major Challenges of the Future. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5302336/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app