HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Ingatan Buruk - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 13, 2019 Update terakhir: Nov 7, 2020 Tinjau pada Sep 6, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa Itu Perubahan Memori?

Perubahan ingatan, atau ingatan yang hilang, adalah sebagian atau seluruhnya hilang ingatan yang disebabkan oleh kondisi fisik atau psikologis. Kehilangan memori bisa bersifat sementara atau permanen.

Hilang ingatan berkisar dari melupakan sementara fakta sederhana untuk tidak mengetahui nama Anda sendiri. Berbagai faktor yang berbeda dapat menyebabkan perubahan memori. Penting untuk mengetahui penyebab hilangnya memori sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan.

Apa yang Menyebabkan Perubahan Memori?

Banyak orang mengalami bentuk perubahan ingatan yang ringan seiring bertambahnya usia. Tanda-tanda perubahan memori yang berkaitan dengan usia meliputi:

  • Lupa membayar tagihan bulanan
  • Lupa hari apa minggu itu, tapi kemudian mengingatnya nanti
  • Kehilangan banyak hal dari waktu ke waktu
  • Terkadang lupa kata mana yang digunakan

Penyebab perubahan memori yang lebih serius dibagi menjadi penyebab yang reversible dan permanen. Penyebab yang reversible adalah kondisi sementara yang dapat sembuh sendiri atau dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

Kemungkinan penyebab kehilangan memori yang permanen meliputi beberapa hal di bawah ini:

  • Obat: Satu atau lebih obat yang Anda pakai dapat menyebabkan Anda mengalami perubahan memori.
  • Minor Head Trauma: Cedera pada kepala, bahkan jika Anda tetap sadar, dapat menyebabkan masalah memori.
  • Alkoholisme: Penyalahgunaan alkohol yang konsisten dan jangka panjang dapat secara signifikan merusak daya ingat.
  • Kekurangan Vitamin B-12: Vitamin B-12 membantu menjaga sel-sel saraf yang sehat. Kekurangan vitamin B-12 dapat menyebabkan hilangnya memori.
  • Depresi dan Gangguan Psikologis Lainnya: Depresi, stres, dan masalah kesehatan mental lainnya terkait dengan kebingungan, penyimpangan konsentrasi, dan kelupaan.
  • Tumor: Meskipun jarang, tumor otak dapat menyebabkan kehilangan memori.
  • Hipotiroidisme: Tiroid Anda menghasilkan hormon yang penting untuk metabolisme energi. Jika tubuh Anda tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang cukup, Anda dapat mengalami perubahan memori.

Penyebab kehilangan memori yang ireversibel sering dikaitkan dengan demensia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demensia adalah kombinasi dari kekurangan yang mempengaruhi ingatan, pemikiran, perhitungan, kapasitas belajar, penilaian, bahasa, dan status emosional.

Penyebab umum demensia adalah:

  • Penyakit Alzheimer: Penyakit Alzheimer menyumbang 60 hingga 80 persen dari semua kasus demensia (Alzheimer's Association).
  • Demensia Vaskular: Demensia vaskular terjadi ketika pasien mengalami stroke atau kondisi atau peristiwa lain mengganggu pasokan darah otak. Hal ini adalah penyebab paling umum kedua dari demensia (Alzheimer's Association).
  • Lewy Body Dementia: Lewy Body adalah protein abnormal yang terbentuk di otak. Menurut Mayo Clinic, demensia Lewy Body adalah penyebab 10 hingga 22 persen kasus demensia (Mayo Clinic, 2013).

Penyakit lain yang menyebabkan demensia dengan merusak otak termasuk penyakit Huntington, HIV, dan penyakit Parkinson stadium akhir. Cedera pada otak juga dapat menyebabkan demensia.

Bagaimana Mendiagnosis Perubahan Memori?

Ketika perubahan ingatan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungi dokter. Diagnosis yang cepat dapat menuntun rejimen pengobatan yang dapat membantu membatasi atau mengendalikan kehilangan memori.

Selama pertemuan dengan dokter, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien. Seorang anggota keluarga atau pengasuh lainnya harus hadir jika pasien tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan.

Dokter mungkin bertanya:

  • Kapan Anda mulai mengalami perubahan memori atau kehilangan memori?
  • Obat apa yang kamu pakai?
  • Sudahkah Anda mulai minum obat baru?
  • Apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi masalah memori?
  • Apakah Anda minum alkohol?
  • Apakah Anda baru saja sakit?
  • Apakah Anda mengalami depresi, atau mengalami tingkat stres yang tidak biasa?
  • Pernahkah Anda melukai kepala Anda?
  • Apa rutinitas harian Anda? Apakah rutin itu berubah baru-baru ini?

Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini, bersama dengan pemeriksaan fisik dan beberapa tes lainnya, akan membantu dokter Anda mengidentifikasi penyebab perubahan ingatan Anda.

Bagaimana Cara Mengobati Perubahan Memori?

Tanpa pengobatan, perubahan ingatan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Kesulitan berkomunikasi, marah, dan depresi adalah efek samping yang umum terjadi.

Kehilangan memori dapat mencegah orang makan pada waktu yang tepat, yang dapat menyebabkan kekurangan gizi, dan menjaga kesehatan mereka dengan benar. Pasien yang tidak menerima pengobatan untuk demensia berat beresiko tinggi untuk kematian karena kecelakaan.

Pengobatan untuk perubahan memori tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika ingatan berubah sedikit, mencoba hal-hal baru yang menantang pikiran mungkin dapat membantu.

Teka-teki, mempelajari bahasa baru, atau lebih banyak membaca dapat membantu membalikkan beberapa perubahan memori yang berkaitan dengan usia normal. Ingatlah bahwa kehilangan ingatan yang parah bukanlah konsekuensi normal dari penuaan.

Untuk kehilangan ingatan yang reversibel, dokter akan berusaha mengobati kondisi yang mendasarinya. Setelah dirawat, pasien biasanya pulih dari perubahan ingatan mereka.

Kehilangan memori permanen dapat diobati dengan obat-obatan dan psikoterapi. Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk memperlambat laju kehilangan memori meliputi: donepezil (Aricept), galantamine (Razadyne), dan memantine (Namenda)

 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app