Hypocondria, Ketakutan Berlebih Terhadap Penyakit

Dipublish tanggal: Apr 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 7, 2019 Waktu baca: 3 menit
Hypocondria, Ketakutan Berlebih Terhadap Penyakit

Apakah Anda tahu apa yang dinamakan hypocondria? Mungkin bagi sebagian orang tidak paham apa yang dinamakan hypocondria.

Apa itu Hypocondria?

Menurut penelitian, hypocondria atau hipokondria merupakan kekhawatiran yang berlebihan bahwasannya Anda sedang mengalami penyakit yang sangat parah sedangkan Anda sedang tidak mengalami sakit apapun atau mengalami gejala fisik sakit apapun. Pada hipokondria seseorang akan cenderung untuk melakukan “doctor shopping” yaitu pergi ke beberapa dokter untuk meyakinkan bahwa ia mengalami penyakit tertentu. Biasanya mengarah ke suatu penyakit tertentu.

Banyak orang juga yang menyebut, hypocondria merupakan gejala kecemasan untuk kesehatan Anda.

Ketika Anda memiliki gangguan dengan kesehatan lalu Anda memiliki kecemasan yang berlebihan terhadap kesehatan atau hypocondria, maka bisa dikatakan Anda akan mendapatkan kecemasan yang luar biasa. Sehingga bisa membuat Anda menambah stress dengan kondisi dalam tubuh Anda.

Gangguan kecemasan ini biasanya disebabkan oleh pengalaman atau cerita dari banyak orang mengenai berbagai macam penyakit. Namun, dengan berkonsultasi akan membuat Anda merasa lebih baik.

Siapa yang Bisa Terkena Hypocondria?

Ketika Anda sedang sakit dan gejala penyakitnya adalah gejala penyakit yang sangat fatal, tentunya ini akan membuat Anda merasa cemas.

Maka dari itu, kebanyakan dokter atau Rumah Sakit yang melakukan pemeriksaan penyakit kepada pasien, mereka akan menutupi lebih dulu sementara penyakitnya dari pasien dan hanya memberi tahu keluarga pasien tentang penyakit yang dialami, sehingga ini akan mengurangi rasa cemas dari pasien.

Lalu, siapa saja yang bisa terkena kecemasan yang berlebih terhadap kesehatan ini? Menurut survey, orang yang bisa terkena hypocondria adalah mereka yang berumur antara remaja sampai orang tua. Karena biasanya orang yang punya rasa cemas berlebih adalah orang yang berumur tersebut.

Seseorang dengan gangguan obsessive compulsive (OCD) dan gangguan kecemasan berlebihan berpotensi mengalami hipokondria.

Tidak ada perbedaan gender untuk hypocondria, pria dan wanita mempunyai kans yang sama untuk mendapatkan kondisi yang satu ini.

Beberapa Tanda Anda Terkena Hypocondria

Ketika Anda mengidap hypocondria, ada beberapa tandar yang bisa menjadi ciri Anda terkena hypocondria. Ada beberapa gejala umum dari hypocondria ini contohnya adalah Anda akan disibukkan dengan merasa memiliki penyakit yang sangat serius, cemas gejala yang sangat minor dari sebuah penyakit yang serius padahal belum tentu penyakit yang diderita seperti yang dicemaskan, selalu tidak merasa tenang dengan test kondisi medis tubuh Anda.

Beberapa tanda ini bisa menunjukan Anda sudah terkena hypocondria. Jika Anda merasa sangat khawatir dengan kondisi kesehatan Anda, sedangkan nyatanya penyakit yang dialami tidak seserius yang Anda pikirkan maka Anda perlu berkonsultasi dengan beberapa konselor agar bisa mengurangi rasa cemas yang ada dalam pikiran Anda. Sehingga kesehatan yang Anda alami lebih bisa terjaga. Utamanya bagi Anda yang remaja sampai orang tua.

Penyebab Paling Umum dari Hypocondria

Berbicara tentang hypocondria, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan Anda terkena kecemasan kesehatan yang berlebihan ini. Menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh banyak dokter, ada 3 hal yang bisa membuat Anda mendapatkan hypocondria.

Yang pertama adalah kepercayaan, kepercayaan Anda terhadap penyakit yang serius akan membuat kecemasan yang sangat berlebihan. Sehingganya Anda harus membaca lagi tentang penyakit atau gejala yang Anda alami.

Selain kepercayaan yang berlebihan, ada lagi penyebab lainnya yakni keluarga dan juga pengalaman yang sebelumnya. Kegelisahan yang dialami oleh keluarga bisa jadi mempengaruhi kecemasan Anda terhadap penyakit yang dialami sehingganya keluarga Anda pun harus lebih tenang.

Sedangkan pengalaman yang sebelumnya tentang penyakit serius yang dialami keluarga atau teman terdekat Anda, ini akan menjadi salah satu pemicu dari hypocondria.

 


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Anxiety disorders. National Institute of Mental Health. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/anxiety-disorders/index.shtml#part_145338.
Te Poel F, et al. The curious case of cyberchondria: A longitudinal study of the reciprocal relationship between health anxiety and online health information seeking. Journal of Anxiety Disorders. 2016;43:32.
Fallon BA, et al. A randomized controlled trial of medication and cognitive-behavioral therapy for hypochondriasis. American Journal of Psychiatry. 2017;174:756.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app