HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Hidrokel - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mar 29, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah di antara Anda pernah mendengar istilah Hidrokel atau Hydrocele? Jika menerka dari Namanya, Hydro memiliki arti cairan dan  -cele merupakan kantung. Dengan kata lain pembengkakan yang disebabkan oleh berlebihnya cairan. 

Pada umumnya, hydrocele atau hidrokel merupakan pembengkakan yang terjadi pada kulit bernama skortum bersamaan dengan sepasang testis atau buah zakar tempat reproduksi sperma. 

Singkatnya hidrokel adalah cairan yang berlebih di dalam skortum. Apakah hidrokel berbahaya? Bagaimana pengobatannya? Dan usia berapa rentan mengalami hidrokel? Yuk, baca penjelasan tentang hidrokel berikut!

Apa itu Hidrokel?

Hidrokel mungkin sedikit terdengar asing pada orang awam karena sering tidak dihiraukan. Hydrocele atau hidrokel merupakan sekumpulan cairan yang berlebih dan memenuhi ruang diantara skrotum (kulit tempat terbungkusnya sepasang testis atau buah zakar) dan testis, akibatnya terjadi pembengkakan skrotum.

Walaupun terdengar ‘menakutkan’ tetapi hidrokel ini tidak berbahaya. Hanya saja, untuk pria dewasa akan merasa tidak nyaman ketika beraktifitas. Terutama jika cairan semakin banyak dan terasa berat saat berjalan. 

Perlu diketahui bahwa hidrokel ini tidak hanya menyerang dewasa, bayi yang terlahir prematur juga bisa beresiko mengalami hidrokel. 

Jika Anda ragu menentukan apakah skortum yang dimiliki oleh bayi berukuran normal atau tidak, bisa ditanyakan kepada dokter anak. Namun Anda tidak perlu mengkhawatirkan jika bayi tidak terlihat rewel atau kesakitan.

Apa Gejala Hidrokel

Gejala hidrokel cukup mudah diketahui pada orang dewasa. Biasanya pembengkakan pada skrotum akan cepat dirasakan dikarenakan perubahan ukuran walaupun pada awalnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. 

Namun, bagi beberapa orang akan cukup mengganggu karena akan terasa berat dan tidak leluasa untuk bergerak. Semakin besar ukurannya, rasa nyeri bisa datang dan sangat mengganggu aktifitas. 

Menurut beberapa sumber, hidrokel pada pria dewasa pada umumnya akan sedikit megempis di pagi hari saat bangun tidur dan semakin membesar di siang hari.

Apa Saja Penyebab Hidrokel?

Penyebab hidrokel belum sepenuhnya diketahui. Jika terjadi pada bayi maka kemungkinan terjadinya cairan berlebihan karena adanya celah terbuka antara skortum dengan rongga perut yang tidak sempat tertutup ketika bayi akan lahir.

Jika pada pria dewasa, hidrokel bisa terjadi karena adanya benturan saat beraktivitas yag menyebabkan luka di dalam ataupun karena terjadi infeksi pada epididimis. Jika benar dikarenakan infeksi, penyebabnya harus diperiksa lebih lanjut oleh dokter spesialis.

Bagaimana Cara Mengobati Hidrokel?

Jika hidrokel muncul namun tidak terasa mengganggu dan tidak timbul rasa sakit, hidrokel tidak memerlukan penanganan serius. Hidrokel yang ditemukan pada bayi yang baru lahir, akan hilang sebelum berumur satu tahun. 

Pada usia remaja, biasanya akan menimbulkan rasa trauma dan tidak nyaman saat banyak beraktifitas atau olahraga, jika tidak merasakan rasa nyeri juga bisa ditunggu beberapa bulan. 

Sama halnya dengan orang dewasa, hidrokel tidak perlu ditangani karena bisa hilang dalam waktu yang tidak lama tergantung kondisi tubuh masing-masing. 

Jika hidrokel lebih dari 12-18 bulan perlu dilakukan tindakan pembedahan  untuk menghilangkan cairan ini pun bisa berkonsultasi kepada dokter untuk segera melakukan operasi kecil. Proses untuk menghilangkan hidrokel ini dinamakan hydrocelectomy.

Setelah melakukan hydrocelectomy, pasien terkadang akan masih merasakan pembengkakan dan dalam beberapa kasus reaksi alergi dan trauma pada kulit skortum bisa muncul. 

Jika benar terjadi  diharapkan pasien untuk tidak banyak beraktifitas untuk menghindari luka bekas operasi lebih lama pulih. Sebelum hydrocelectomy diputuskan, hidrokel diperiksa melalui USG. Biasanya dokter akan memeriksa lebih detail apakah ada kemungkinan lain selain hidrokel seperti hernia, tumor jinak, atau kanker testis.

Apakah Mungkin Akan Terjadi Komplikasi Akibat Hidrokel

Meskipun hidrokel bukan merupakan penyakit yang serius dan tidak mengakibatkan kemandulan, bayi maupun remaja dan dewasa tetap harus mewaspadainya. Terutama jika tidak kunjung sembuh ataupun mulai merasakan nyeri. Komplikasi hidrokel dapat menjadikan seseorang menjadi mandul.

Hidrokel disebut-sebut juga bisa menuju diagnosa yang cukup komplikasi seperti infeksi parah ataupun tumor yang bisa mempengaruhi produksi sperma. Selain itu, juga bisa merupakan gejala inguinal hernia, atau adanya usus dalam dinding perut yang terperangkap ke daerah sekitar kelamin.

Bagi Anda atau pasangan yang memiliki gejala pembengkakan di daerah skrotum, alangkah baiknya untuk segera memeriksakan kepada dokter spesialis urologi. 

Walaupun sekali lagi hidrokel belum tentu merupakan penyakit yang membahayakan, namun jika tidak ditindaklanjuti bisa jadi ada diagnosa yang terlewatkan, seperti infeksi yang membutuhkan pengobatan sesegera mungkin. 

Kurangi aktifitas berhubungan seksual jika Anda atau pasangan mengalami hidrokel untuk mengurangi resiko adanya penyakit menular seksual yang memperparah hidrokel. 

Selain itu, asupan makanan yang bergizi tinggi juga membantu pasien hidrokel untuk dapat mempercepat pemulihan. Kesembuhan sangat ditentukan oleh kondisi daya tahan tubuh penderita hidrokel. Perlu diingat, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi kepada dokter Anda.

 


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Parke, et al. Medscape (2017). Hydrocele. (https://emedicine.medscape.com/article/438724-overview)
Choi, N. Healthline (2017). Hydrocele. (https://www.healthline.com/health/hydrocele)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app