Halusinasi Taktil - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 21, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Hallucinations atau halusinasi adalah sensasi yang tampak nyata dan dapat mempengaruhi keseluruhan indera yang Anda miliki padahal hal-hal tersebut tidak benar-benar ada. Halusinasi sendiri cenderung dikaitkan dengan kondisi mental atau karena penggunaan obat-obatan.

Sensasi tersebut diciptakan oleh pikiran Anda sendiri dan dapat mempengaruhi indera penglihatan (visual), penciuman (olfactory), rasa (gustatory), pendengaran (auditory), atau sentuhan (tactile) pada tubuh Anda. Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Halusinasi

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih detil mengenai halusinasi taktil (tactile hallucinations) yang melibatkan sensasi sentuhan.

Apakah halusinasi taktil itu?

Halusinasi taktil atau sentuhan (tactile hallucinations) sendiri melibatkan sensasi sentuhan atau persepsi adanya gerakan pada tubuh padahal tidak ada apapun dalam kenyataannya. Contohnya, seperti Anda merasa ada serangga yang merayap di kulit Anda, merasakan udara panas di wajah, hingga merasakan adanya sentuhan tangan orang lain di tubuh Anda.

Mengenai halusinasi taktil

Fakta tentang halusinasi taktil:

  • Kondisi neurologis atau obat-obatan yang berfokus pada sistem saraf pusat dapat menjadi penyebab halusinasi taktil
  • Beberapa obat yang berhubungan dengan neurotransmitter diketahui dapat menyebabkan halusinasi taktil
  • Halusinasi taktil merupakan gejala dari banyak kondisi, tidak spesifik hanya pada satu penyakit atau gangguan tertentu
  • Selain halusinasi taktil, terkadang berbagai jenis halusinasi lainnya dapat terjadi pada saat bersamaan
  • Terapi perilaku kognitif (CBT) seringkali membantu mengurangi gejala emosional akibat halusinasi taktil

Penyebab halusinasi taktil

Dari semua jenis halusinasi termasuk halusinasi taktil, muncul akibat adanya masalah pada fungsi otak. Faktor-faktor penyebab halusinasi taktil antara lain:

  • Penyakit mental. Berbagai penyakit mental atau kejiwaan termasuk mania, psikosis postpartum, dan depresi berat dapat menyebabkan halusinasi.
  • Penggunaan narkoba/obat terlarang. Kategori obat yang termasuk halusinogen dianggap dapat mengganggu komunikasi antara otak dan sumsum tulang belakang yang dapat mengakibatkan ayunan emosional yang cepat dan intens dalam berhalusinasi. Obat-obatan yang dimaksud seperti LSD, PCP (angel dust), dan mescaline. Kokain dan ekstasi juga dapat menyebabkan halusinasi taktil.
  • Penyalahgunaan alkohol. Halusinasi taktil akibat penyalahgunaan alkohol atau disebut juga halusinasi alkoholik sebenarnya jarang terjadi. Halusinasi taktil juga dapat terjadi ketika peminum berat tiba-tiba berhenti atau membatasi asupan alkoholnya sehingga menyebabkan delirium tremens alias DTs. Hal ini dapat menyebabkan perasaan mati rasa, kulit yang terbakar atau gatal.
  • Penyakit. Penyakit medis yang paling sering menyebabkan halusinasi taktil, yakni penyakit Parkinson, di mana kondisi tersebut ditandai oleh malfungsi pada sel saraf otak dan demensia tubuh Lewy, penyakit yang mirip dengan Parkinson. Beberapa penyakit medis lainnya yang dapat menyebabkan halusinasi taktil adalah skizofenia, parkinson, dan alzheimer.
  • Obat-obatan. Beberapa obat untuk mengobati gangguan mental seperti skizofrenia dan kondisi neurologis seperti Parkinson juga dapat menyebabkan halusinasi. Mengubah obat atau dosis dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Obat lainnya seperti antidepresan, antihipertensi, dan antiepilepsi.

Gejala halusinasi taktil

Ketika mengalami halusinasi taktil, biasanya Anda akan merasakan sensasi yang tidak menyenangkan, tidak nyaman, dan bahkan hingga merasa terganggu. Seperti perasaan adanya serangga yang merayap di tubuh atau ada organ dalam tubuh yang bergeser atau bergerak.

Tetapi dalam beberapa kasus, halusinasi taktil juga dapat menyebabkan sensasi yang sedikit menyenangkan, seperti ketika penderita penyakit Parkinson yang juga mengalami halusinasi taktil, mereka akan merasakan sensasi seperti perasaan terbang atau mengambang.

Berikut ini adalah gejala halusinasi taktil yang secara umum terjadi, di antaranya:

  • Perasaan memiliki kulit membentang di atas kepala
  • Serangga yang sedang merayap di bawah kulit, sering disebut formikasi
  • Sensasi dicium atau merasa sedang berhubungan seks
  • Merasa seolah-olah organ dalam tubuh bergerak
  • Kulit terasa gatal atau terbakar

Halusinasi taktil dapat menjadi berbahaya bagi orang mengalaminya atau orang lain yang berada di sekitarnya karena dapat mengarahkan seseorang untuk melakukan hal-hal yang tidak rasional seperti melompat dari jembatan ke dalam air untuk memadamkan api yang dirasakan pada kulit.

Pencegahan halusinasi taktil

Beberapa orang dapat meminimalisir frekuensi halusinasi dan kepararahan gejala halusinasi taktil dengan menggunakan strategi meniru, seperti:

  • Mengetahui dan menghindari pemicunya
  • Terlibat dalam hobi yang menyenangkan, mendengarkan musik atau menonton televisi
  • Aktif secara fisik
  • Mencari teman dan orang yang dicintai
  • Melakukan meditasi dan teknik relaksasi
  • Mengatakan ke diri sendiri bahwa halusinasi pada akhirnya akan hilang dan tidak nyata
  • Pergi ke suatu tempat yang tenang atau damai

Jika seseorang di sekitar Anda mengalami halusinasi taktil atau lainnya, jangan biarkan mereka sendirian. Bersikap tenang dan lembut, jangan berdebat mengenai kenyataan halusinasi yang mereka alami. Alihkan perhatian mereka dengan mendengarkan musik atau menonton TV.

Pengobatan halusinasi taktil

Pemeriksaan awal yang biasanya dilakukan adalah dengan mengambil riwat medis secara keseluruhan, menanyakan tentang obat-obatan yang pernah dikonsumsi, kebiasaan tidur, hingga penggunaan narkoba dan alkohol. Setelahnya akan dilakukan tes medis yang berupa tes darah dan CT Scan/MRI.

Pengobatan sendiri dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi yang menjadi penyebab terjadinya halusinasi taktil. Halusinasi terkadang dapat berhenti setelah mengonsumsi obat neurologis atau antipsikotik. Terapi perilaku kognitif dan psikoterapi juga dapat membantu seseorang yang mengalami halusinasi taktil untuk menentang pemikirian yang menyimpang, mengurangi perilaku destruktif, dan memikirkan solusi positif.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Timothy J. Legg, PhD, PsyD, Hallucinations (https://www.healthline.com/health/tactile-hallucinations), 15 February 2018.
Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP, Hallucinations (https://www.medicalnewstoday.com/articles/319635.php), 7 October 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app