Gejala Omicron Lebih Ringan daripada Varian Delta, Benarkah?

Dipublish tanggal: Des 20, 2021 Update terakhir: Des 24, 2021 Waktu baca: 2 menit
Gejala Omicron Lebih Ringan daripada Varian Delta, Benarkah?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Dari 43 kasus Omicron paling banyak ditemukan gejala pilek, batuk, dan kelelahan. Sekitar 58% penderita di antaranya berusia 18-39 tahun;
  • Pasien yang terpapar varian Omicron mengeluhkan nyeri di seluruh tubuh dan kelelahan yang parah selama 1-2 hari;
  • Gejala Omicron kerap menimbulkan sensasi tenggorokan gatal tak biasa yang berlangsung selama 5 hari;
  • Gejala sakit kepala akibat varian Omicron cenderung bertahan selama 3 hari atau lebih. Rasa nyerinya bisa terasa di kedua sisi kepala meskipun sudah minum obat;
  • Meski demikian, varian Omicron diklaim lebih cepat menular;
  • Klik untuk membeli perlengkapan new normal dan produk suplemen vitamin dari rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Dapatkan paket tes COVID-19 berupa swab PCRswab antigen, dan rapid test dengan harga bersahabat dan tim medis berpengalaman di HDmall.

Munculnya varian baru COVID-19 Omicron menarik perhatian dunia. Sejak ditetapkan sebagai varian yang perlu diwaspadai (Variant of Concern / VOC), masyarakat diminta untuk semakin mengetatkan protokol kesehatan agar tidak terinfeksi virus ini. Lantas, seperti apa gejala Omicron dan apa bedanya dengan gejala COVID-19 yang umum? Berikut daftarnya.

Gejala Omicron

Keberadaan varian Omicron menjadi pengingat bahwa pandemi masih berlangsung. Maka itu, masyarakat tak boleh lengah dan perlu mewaspadai gejala Omicron yang mungkin muncul, sekalipun sudah divaksin. 

Ciri-ciri Omicron sedikit berbeda dengan gejala COVID-19 pada umumnya, tetapi cenderung ringan. Varian Omicron tidak menyebabkan hilangnya indera penciuman maupun perasa atau demam tinggi.

Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal The BMJ tahun 2021, setidaknya ada lima gejala Omicron yang paling umum, antara lain:

1. Batuk kering

Batuk lebih sering dianggap sebagai gejala flu biasa. Namun, mulai sekarang, Anda perlu waspada karena ini termasuk salah satu ciri-ciri Omicron.

Omicron diketahui menyebar lebih cepat daripada varian COVID-19 lainnya. Bahkan, penularannya mungkin melebihi varian Delta. 

Jika Anda mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, sebaiknya segera lakukan tes COVID-19 guna memastikan penyebabnya, apakah karena flu biasa atau gejala Omicron.

Baca juga: Muncul Varian Omicron, Apa Bedanya dengan Delta?

2. Pilek

Berdasarkan laporan kesakitan dan kematian milik CDC, dari 43 kasus Omicron paling banyak ditemukan gejala pilek, batuk, dan kelelahan. Sekitar 58% penderita di antaranya berusia 18-39 tahun dan 79% sudah menerima dosis kedua vaksin COVID-19.

3. Kelelahan

Dokter sekaligus Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee, mengungkapkan bahwa pasien yang terpapar varian Omicron mengeluhkan nyeri di seluruh tubuh dan kelelahan yang parah. 

Gejala COVID-19 varian ini bisa berlangsung selama 1-2 hari. Ada pula yang merasakan pegal-pegal hingga menghalangi aktivitasnya.

4. Sakit dan gatal di tenggorokan

Beda dengan gejala COVID-19 pada umumnya, gejala Omicron kerap menimbulkan sensasi tenggorokan gatal yang tak biasa. Berdasarkan data dari aplikasi Zoe Covid, gejala ini muncul pada orang dewasa usia 18-65 tahun dan berlangsung selama 5 hari.

5. Sakit kepala

Menurut investigasi yang dilakukan oleh Norwegian Institute of Public Health di Oslo pada 26 November, sekitar 70% orang yang terinfeksi varian baru COVID-19 Omicron mengalami sakit kepala. Sebagian besar penderitanya berusia 30-50 tahun dan sudah menerima dosis kedua vaksin COVID-19.

Gejala sakit kepala akibat varian Omicron cenderung bertahan selama 3 hari atau lebih. Rasa nyerinya bisa terasa di kedua sisi kepala meskipun sudah minum obat.

Berapa lama gejala Omicron muncul dari awal infeksi?

Sama seperti varian lainnya, ciri-ciri Omicron bisa muncul 3-14 hari dari awal infeksi. Rata-rata sekitar 5-6 hari.

Orang yang terinfeksi Omicron bisa juga tidak bergejala, tetapi masih bisa menginfeksi orang lain sekitar 2 hari sebelum gejala bermunculan. Itulah sebabnya, Anda dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah jika merasa terkena flu. Segera lakukan tes COVID-19 untuk memastikan apakah Anda terinfeksi virus corona atau gejala flu biasa. 

Meskipun gejala Omicron bisa dibilang ringan, tetaplah menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, hingga menghindari kerumunan. Terlebih, varian Omicron diklaim lebih cepat menular. Jangan lengah walaupun Anda sudah menerima dosis vaksin yang lengkap. 

Baca juga: Omicron, Varian Baru COVID-19 yang Perlu Diwaspadai


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Norwegian Institute of Public Health. Preliminary findings from study after Christmas party in Oslo. (https://www.fhi.no/en/news/2021/preliminary-findings-from-outbreak-investigation-after-christmas-party-in-o/). 9 Desember 2021.
WHO. Update on Omicron. (https://www.who.int/news/item/28-11-2021-update-on-omicron). 28 November 2021.
CDC. Omicron Variant: What You Need to Know. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/omicron-variant.html). 19 Desember 2021.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app