Pengaruh Gadget Terhadap Aktivitas Fisik Anak

Dipublish tanggal: Mei 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Pengaruh Gadget Terhadap Aktivitas Fisik Anak

Banyak anak masa kini sudah menempel pada gadget orang tua atau bahkan milik mereka sendiri, mulai bayi hingga remaja ketergantungan gadget menjadi hal yang umum terlihat.

Kebanyakan orang tua mengambil jalan pintas untuk menjaga anak dengan memberikan tontonan ataupun game dari gadget mereka, lalu ini menjadi kebiasaan bagi si anak untuk menggunakan gadget setiap waktu. Alhasil anak akan sulit diajak berkomunikasi, menjauhkan diri dari keramaian untuk bermain gadget, dan kesehatannya akan terganggu karena kurangnya aktivitas fisik.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Apakah kemajuan teknologi menjadi masalah bagi aktivitas fisik ?

Kemajuan teknologi ini bukan menjadi masalah apabila orang yang menggunakannya dapat dengan bijak menentukan waktu pemakaiannya. Banyak fitur dalam gadget yang dapat digunakan untuk anak belajar, mendengarkan lagu, mencari informasi di internet, dan juga bermain game untuk melepas penat.

Hal ini akan menjadi positive apabila dilakukan dengan pengawasan orang tua. Anak dapat diarahkan untuk tetap melakukan kegiatan fisik di sekolah dengan berolahraga atau memilih ekstrakurikuler yang melibatkan kegiatan fisik.

Banyak juga tersedia tempat wisata atau hiburan yang dapat membuat anak melupakan gadgetnya untuk sementara waktu seperti berenang, bersepeda, bermain di playground, bermain outbond, bermain pasir di pantai, dan untuk anak usia remaja bisa diarahkan untuk kegiatan olahraga seperti bermain sepak bola, tenis, bowling, dan masih banyak kegitan lainnya.

Pentingnya kegiatan fisik bagi pertumbuhan anak

Meskipun gadget dapat memberikan efek positive, namun kegiatan fisik tetap harus diutamakan. Komunikasi akan terjalin apabila anak melakukan kegiatan fisik bersama teman maupun keluarga yang terlibat.

Hubungan sosial akan menjadi semakin erat dan orang tua juga bisa mengajarkan beberapa hal kepada anak saat melakukan aktivitas, contohnya adalah dengan mengajarkan arah ke kanan, ke kiri, dan memutar ketika bermain sepeda.

Dari segi kesehatan, dalam keadaan normal anak yang banyak bergerak juga akan lebih sehat jika dibandingkan dengan anak yang hanya diam dan tidak banyak beraktivitas. Berolahraga dan beraktivitas dapat menguatkan tulang, memacu detak jantung dan mengeluarkan keringat sehingga baik untuk kesehatan.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Resiko kurangnya aktivitas fisik

Kebutuhan anak yang terpenuhi hanya dengan gadget dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, berikut resiko yang dapat dialami ketika anak kekurangan aktivitas fisik:

1. Obesitas atau kelebihan berat badan

Minimnya kegiatan fisik dapat membuat anak memiliki kelebihan berat badan. Anak yang pasif dan memainkan gadgetnya tidak akan berkeringat dan kalori yang masuk melalui makanan tidak dapat terbakar karena tidak adanya pergerakan atau aktivitas.

2. Pertumbuhan tulang kurang sempurna

Aktivitas fisik dapat membantu anak menyempurnakan tulang mereka, maka dibuat berbagai jenis olahraga untuk melengkap pertumbuhan fisik di bagian-bagian tubuh. Tulang anak dalam masa pertumbuhan akan mempengaruhi bentuk tulang saat mereka dewasa. Dengan minimnya kegiatan fisik maka pertumbuhan tulang mereka kurang sempurna.

3. Depresi atau rasa jenuh

Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak juga memiliki rasa jenuh. Walaupun mereka menyukai gadget, anak-anak secara mental juga membutuhkan udara segar untuk bermain dan berlarian bersama teman seumurannya. Anak yang merasa jenuh akan mempengaruhi kegiatan belajar dan juga mood mereka sehingga akan menurunkan prestasi dibidang pendidikan.

4. Kurang rasa percaya diri

Game pada gadget biasanya dimainkan secara individual, tidak ada komunikasi secara langsung maupun kontak fisik dengan orang lain. Lama kelamaan hal ini akan menjadi kebiasaan pada anak, mereka enggan berbicara kepada orang lain dan merasa kurang percaya diri untuk memulai komunikasi di lingkungan sosial karena tidak terbiasa.

Bagaimana cara mengajak anak melakukan aktivitas fisik dan meninggalkan gadgetnya ?

Orang tua harus memiliki banyak ide untuk membuat anak yang kecanduan gadget rela meninggalkan gadgetnya untuk melakukan kegiatan lain. Jika anak telah berusia cukup besar, berilah pengertian untuk membatasi pengunaan gadget  dan memberitahukan resiko-resiko bila terus menggunakan gadgetnya tanpa pengendalian waktu.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Namun untuk anak yang masih kecil, gunakan cara lain agar anak mau melepaskan gadgetnya dan beraktivitas sehat. Orang tua bisa mengajak anak bermain air di kolam renang atau bermain di playground bersama anak seumurannya. Buatlah anak merasa nyaman sehingga mau melakukan kegiatan tersebut dikemudian hari.

Imbangi penggunaan gadget dengan aktivitas fisik

Kesimpulannya adalah kemajuan teknologi berupa gadget bukan menjadi suatu masalah, melainkan sarana yang dapat memudahkan kita untuk melakukan sesuatu, seperti: berkomunikasi, bersolialisasi, mencari informasi, bermain game, belajar, dan lain sebagainya.

Hanya saja kita harus bijak dalam penggunaannya dan juga mengawasi anak-anak agar tidak ketergantungan pada gadget yang dimiliki.

Imbangi pemberian gadget dengan aktivitas fisik, batasi waktu penggunaannya dan awasi anak ketika belajar ataupun bermain dengan menggunakan gadget.

Ajak anak untuk beraktivitas diluar ruangan, jagalah kesehatannya dengan berolahraga bersama teman maupun keluarga, bersosialisasi dan berkomunikasi secara langsung untuk mempererat tali persaudaraan.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mustafaoglu, Rustem & Zirek, Emrah & Yasacı, Zeynal & Ozdincler, Arzu. (2018). The Negative Effects of Digital Technology Usage on Children’s Development and Health. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/325263798_The_Negative_Effects_of_Digital_Technology_Usage_on_Children's_Development_and_Health)
Physical activity. World Health Organization (WHO). (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/physical-activity)
Health Risks of an Inactive Lifestyle. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/healthrisksofaninactivelifestyle.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app