Fakta Seputar Manfaat Infused Water untuk Kesehatan

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit

Infused water atau terkadang sering disebut detox water merupakan salah satu jenis minuman kesehatan yang banyak digandrungi saat ini. Sedikit berbeda dengan air putih biasa, Infused water memiliki rasa yang berasal dari irisan tipis buah atau sayur segar yang dicampur ke dalam air. 

Cara pembuatan Infused water pun mudah. Anda hanya perlu memotong dan mencampurkan bermacam-macam buah-buahan segar yang didiamkan di dalam lemari es selama semalam atau sekitar 12 jam agar sari-sari buah menyatu dengan air mineral. Jika sudah siap diminum biasanya buah tidak akan dikonsumsi lagi karena teksturnya akan berubah menjadi lembek dan tidak banyak memiliki kandungan nutrisi lagi di mana sudah tercampur ke dalam air.

Buah yang dapat digunakan untuk bahan membuat Infused water biasanya bermacam-macam, mulai dari jeruk, kiwi, lemon, stroberi, blueberry, daun mint, maupun ketimun.

Apakah infused water bermanfaat untuk kesehatan?

Infused water selama ini dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, namun jika diteliti dari segi medis, tidak semua manfaat Infused water itu benar adanya. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang diklaim dimiliki oleh Infused water:

Mendetoksifikasi tubuh dan memperlancar metabolisme

Infused water selama ini dipercaya menjadi salah satu minuman yang dapat digunakan untuk mengeluarkan racun-racun yang ada di dalam tubuh (detox). Selain itu, minuman ini juga dipercaya dapat membantu proses metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. 

Pada awalnya, ide detoks menggunakan Infused water berawal dari kepercayaan bahwa mengeluarkan racun dari dalam tubuh dapat dilakukan dengan pola makan tertentu. Namun selama ini belum ada penelitian khusus yang membuktikan bahwa pola makan tertentu termasuk Infused water dapat membantu tubuh mengeluarkan racun.

Baca juga: Cara Meningkatkan Laju Metabolisme Tubuh

Menjaga kesehatan kulit

Kandungan buah-buahan yang digunakan dalam Infused water seperti delima dan stroberi penuh dengan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah penuaan dini. Zat-zat antioksidan ini dipercaya dapat menangkal efek radikal bebas yang memiliki dampak buruk terhadap tubuh.

Sayuran dan buah-buahan yang mengandung zat antioksidan memiliki manfaat untuk memperlambat proses penuaan yang terjadi di dalam tubuh. Dengan minum Infused water yang mengandung sari buah dengan antioksidan tinggi tentunya akan memberikan efek kesehatan yang lebih baik daripada minum air putih biasa. 

Untuk mendapatkan hasil maksimal, tentu saja Anda harus mengonsumsi buah dan sayur segar yang kaya dengan antioksidan setiap hari dan tak hanya bergantung pada Infused water saja sehingga kulit akan tetap terjaga kesehatannya.

Baca juga: Manfaat Buah Aprikot untuk Kesehatan Kulit

Menurunkan berat badan

Selama ini banyak orang percaya bahwa Infused water dapat digunakan untuk mengurangi berat badan. Namun ternyata belum ada penelitian yang mendukung pendapat tersebut. Dengan mengonsumsi Infused water memang hanya terdapat sedikit kalori sehingga akan jauh lebih baik dibandingkan minum jus buah yang juga mengandung gula alami.

Jika ingin mendapatkan tubuh ideal, tentunya Anda harus melakukan pola hidup sehat dengan olahraga teratur dan memperhatikan pola makan yang teratur dengan gizi seimbang. Walaupun begitu, mungkin Infused water dapat membuat Anda merasa lebih kenyang dan membantu mengurangi porsi makan.

Walaupun manfaat Infused water belum terbukti secara medis, namun minuman ini juga memiliki manfaat terhadap tubuh. Bagi Anda atau anak-anak yang tidak suka minum air putih atau makan buah secara langsung, Anda dapat menjadikan Infused water sebagai salah satu alternatif pilihan dan secara perlahan baru diajarkan perlahan betapa pentingnya minum air putih dan makan buah.

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dan Membentuk Tubuh Ideal

Infused water sebagai alternatif pilihan

Bagi seseorang yang tidak menyukai air putih biasanya mereka akan mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan minum teh, kopi, minuman bersoda, jus buah, atau minuman pewarna atau perasa lainnya. Beragam jenis minuman tersebut memang dapat menyuplai kebutuhan cairan tubuh, namun kandungan kafein, gula, dan bahan-bahan lainnya seperti pengawet, perasa, maupun pewarna yang terkandung tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh. 

Infused water dapat menyuplai cairan yang ada di dalam tubuh bahkan dengan tambahan antioksidan dari buah-buahn yang ada di dalamnya. Anda dapat mengganti isian buah-buahan sesuai selera dan berganti-ganti tiap harinya. Beberapa menu Infused water di bawah ini bisa dicoba antara lain:

  1. Iris tipis 1 buah lemon menjadi beberapa bagian, tambahkan beberapa irisan mentimun, 15 daun mint, lalu masukkan ke dalam 3 liter air. Aduk kemudian tutup rapat tempat minum dan simpan selama 2-3 hari dalam lemari es. Anda bisa menambahkan air jika rasanya terlalu masam ketika akan diminum
  2. Potong 6 buah stroberi tipis-tipis, 225 gram nanas potong, dan 1 liter air. Masukkan buah yang sudah disiapkan ke dalam air, tutup rapat, dan simpan dalam lemari es
  3. Anda bisa menyiapkan 300 gram biji delima dan bekukan dengan air dalam cetakan es batu. Jika sudah beku, masukkan ke dalam botol yang berisi air sebanyak 2 liter beserta irisan lemon dan diamkan dalam lemari es

Jika ingin membuat Infused water, pastikan air yang digunakan adalah air matang dan buah segar yang telah dicuci bersih. Infused water ini bisa menjadi jalan keluar bagi Anda yang tidak suka mengonsumsi air putih. Namun usahakan untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 2 liter sehari. 

Dengan mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, Anda juga turut menjaga kesehatan ginjal dan terhindar dari batu ginjal, sembelit, ataupun wasir. Selain itu, menjaga asupan cairan tubuh dapat membantu menjaga kesehatan kulit termasuk memperlambat proses penuaan serta membantu melembabkan kulit.

Baca juga: Manfaat Minum Air Putih Bagi Tubuh


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app